By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Tuesday, 16 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Ekonomi > Krisis Ekonomi Global Bukan Alasan untuk Membiarkan Rakyat Menjadi Korban
Ekonomi

Krisis Ekonomi Global Bukan Alasan untuk Membiarkan Rakyat Menjadi Korban

Diajeng Maharani
Last updated: December 12, 2025 1:44 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Dalam beberapa tahun terakhir, situasi ekonomi global memang menghadapi tekanan ketegangan antarnegara, lonjakan harga energi, fluktuasi komoditas, hingga ketidakpastian pasar internasional. Namun di dalam negeri, alasan “krisis global” sering dipakai untuk menjelaskan hampir semua persoalan ekonomi: mulai dari naiknya harga pangan, menurunnya daya beli, hingga stagnasi pendapatan masyarakat.

Padahal, tidak semua masalah domestik dapat dijustifikasi oleh peristiwa global. Banyak di antaranya lahir dari tata kelola yang lemah dan kebijakan yang tidak tepat sasaran. Krisis global bukan pembenaran untuk kegagalan dalam negeri.

Rakyat Menanggung Kenaikan Harga yang Tak Tertahan

Rakyat menghadapi dampak yang sangat nyata: harga beras melonjak, minyak goreng tidak stabil, bahan bakar naik, dan kebutuhan pokok lainnya membebani pendapatan rumah tangga. Namun, alih-alih mencari akar persoalan di dalam negeri, pemerintah lebih memilih narasi bahwa semua ini akibat gejolak dunia.

Kenyataannya, tata kelola pangan, distribusi barang, dan pengawasan pasar berada sepenuhnya dalam kendali negara. Jika harga tidak terkendali, itu bukan semata karena krisis global tetapi karena lemahnya manajemen domestik.

Pendapatan Tidak Bergerak, Beban Meningkat

Sementara harga-harga naik, pendapatan masyarakat justru tetap stagnan. Upah minimum tidak cukup menahan inflasi, sektor informal semakin tertekan, dan UMKM bergulat dengan biaya produksi yang meningkat. Jika rakyat diminta “bersabar karena kondisi global sedang sulit”, itu berarti negara meminta rakyat bertahan tanpa solusi nyata.

Rakyat membutuhkan ketahanan ekonomi, bukan sekadar imbauan untuk bersabar.

You Might Also Like

Aksi Unjuk Rasa Bikin Macet, Partai X: Jalan Tersendat, Harapan Ikut Tertutup
Makna Warna Pink dan Hijau di Tuntutan Rakyat, Partai X: Warna Itu Suara Hati!
Istana Respon Soal Gibran Dicopot, Partai X Ingatkan Rakyat Bukan Lagi Mau Drama Klarifikasi
Ketidakmerataan Distribusi Diskon Tiket, Pemerintah Harusnya Lebih Adil

Krisis Global Memang Nyata, Tapi Kapasitas Negara Juga Diuji

Dalam setiap krisis, peran negara diuji: apakah ia hanya menyalahkan keadaan eksternal, atau mengambil tindakan terukur untuk melindungi rakyatnya? Banyak negara di dunia juga menghadapi gejolak global, tetapi mampu meredam dampaknya melalui kebijakan yang cepat, transparan, dan berpihak pada warga. Indonesia pun dapat melakukan hal yang sama asal negara mau jujur mengakui kelemahan internal dan memperbaikinya.

Tugas negara bukan sekadar menjelaskan krisis, tetapi memastikan rakyat tidak tumbang karenanya.

Kebijakan yang Kurang Berpihak Memperbesar Dampak Krisis

Sejumlah kebijakan domestik justru memperparah tekanan ekonomi: pengetatan fiskal di saat daya beli melemah, buruknya distribusi pangan, prioritas pembangunan yang tidak menyentuh rakyat, serta kurangnya perlindungan bagi pekerja dan UMKM. Alhasil, rakyat menjadi kelompok pertama yang terpukul, padahal mereka bukan penyebab krisis.

Ketika kebijakan tidak sensitif, rakyat selalu menjadi korban paling besar.

Solusi: Melindungi Rakyat dari Krisis dengan Kebijakan Berorientasi Kesejahteraan

Untuk memastikan krisis global tidak berubah menjadi penderitaan berkepanjangan di dalam negeri, negara harus mengambil langkah tegas dan berpihak. Pertama, pemerintah harus memperkuat stabilisasi harga pangan dan energi melalui pengawasan ketat, distribusi yang transparan, serta pemutusan rantai permainan spekulan. Kedua, pendapatan masyarakat harus diperkuat melalui penyesuaian upah yang sesuai dengan biaya hidup serta perlindungan bagi pekerja sektor informal. 

Ketiga, UMKM dan sektor produktif rakyat harus diberi insentif fiskal, kemudahan permodalan, serta prioritas akses pasar agar mampu bertahan menghadapi tekanan global. Keempat, negara perlu membuka ruang partisipasi publik dalam penyusunan kebijakan ekonomi agar solusi tidak sekadar diturunkan dari atas, tetapi lahir dari kebutuhan riil masyarakat. Kelima, transparansi dalam penggunaan anggaran harus ditingkatkan agar rakyat tahu bahwa kebijakan yang diambil memang untuk kepentingan mereka. Proteksi sosial dan ekonomi bukan hadiah itu kewajiban negara.

Kesimpulan: Krisis Global Tidak Boleh Menjadi Tembok Pembela Kebijakan yang Lemah

Krisis global memang tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya bisa dikelola. Negara tidak boleh berlindung di balik gejolak internasional untuk mengabaikan kewajibannya melindungi rakyat. Kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan adalah satu-satunya cara agar rakyat tidak terus menjadi korban dari situasi yang tidak mereka ciptakan.

Krisis boleh datang, tetapi negara harus memastikan rakyat tetap berdiri.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Proyek Strategis, Dampak Tragis: Batang Toru sebagai Catatan Kelam Pemerintah
Next Article Ketika Hukum Berpihak pada Kekayaan, Bukan Keadilan

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Ekonomi

Program MBG Dibanggakan, Partai X: Rakyat Butuh Bukti Bukan Angka

September 1, 2025
Ekonomi

Mengapa Rakyat Tidak Merasakan “Pertumbuhan Ekonomi”?

December 12, 2025
Pemerintah

Pelepasan Hutan Era Zulhas, Partai X Minta Kepastian Berkeadilan

December 9, 2025
Ketua DPR RI Puan Maharani menyerukan agar perwira muda TNI dan Polri mampu memahami dinamika antar negara.
Pemerintah

Ketua DPR Ajak Perwira Pahami Hubungan Antar Negara, Partai X: Kalau Penguasa Sendiri Buta Etika, Apa yang Mau Diajarkan?

July 24, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.