beritax.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong penguatan ekonomi biru melalui panen perdana budidaya lobster di Balai Perikanan Budidaya Laut Batam. Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menegaskan riset lobster dilakukan hampir dua tahun dan kini menuai hasil signifikan. Panen perdana menghasilkan 6.000 ekor lobster berbagai jenis dengan total 1,7 ton bernilai sekitar Rp400 ribu per kilogram. Trenggono menyebut pasar global seafood bernilai 414 miliar dolar AS, sedangkan kontribusi ekspor Indonesia baru 5 miliar dolar. Dengan potensi bibit lobster melimpah, Indonesia dinilai mampu menjadi kekuatan baru sektor perikanan dunia.
Apresiasi Wapres dan DPR
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya melibatkan pemangku kepentingan lokal dalam pengembangan ekonomi biru.
Ia menyoroti perlunya percepatan Perpres pencegahan penyelundupan benih lobster agar potensi domestik tidak terus bocor ke luar negeri.
Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, menyampaikan apresiasi atas capaian teknologi pembesaran lobster di Indonesia.
Menurutnya, selama ini benih banyak diekspor, padahal bisa dibesarkan di dalam negeri untuk membuka lapangan kerja baru.
Partai X: Nelayan Jangan Dilupakan
Menanggapi hal itu, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, memberikan catatan penting. Ia mengingatkan, tugas negara itu tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
“Ekonomi biru harus berpihak kepada petani dan nelayan, bukan hanya untuk kepentingan industri besar,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan riset lobster akan sia-sia jika nelayan pesisir tetap miskin dan tersingkir dari rantai nilai.
Prinsip Partai X: Ekonomi Berkeadilan
Partai X menegaskan prinsip ekonomi rakyat harus menempatkan kesejahteraan sebagai tujuan utama, bukan sekadar capaian angka ekspor. Ekonomi biru sejati adalah ekonomi yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama, bukan sekadar objek program. Nelayan tradisional, petani pesisir, hingga UMKM lokal harus dilibatkan aktif dalam budidaya, distribusi, dan pemasaran hasil laut.
Solusi Partai X: Dari Hilir hingga Hulu
Partai X mengajukan solusi untuk memastikan ekonomi biru benar-benar berpihak pada rakyat:
- Memberikan akses permodalan khusus bagi nelayan dan petani pesisir.
- Menyediakan teknologi pembesaran sederhana yang bisa diakses nelayan.
- Mewajibkan industri besar bermitra langsung dengan koperasi nelayan.
- Membangun sistem harga minimum agar nelayan tidak dirugikan tengkulak.
- Menjamin ekspor lobster tetap menyertakan hasil panen rakyat, bukan hanya korporasi besar.
Partai X menegaskan ekonomi biru harus menjadi jalan keluar kemiskinan nelayan dan petani pesisir. “Jika ekonomi biru hanya dinikmati pejabat, itu bukan ekonomi rakyat. Negara harus hadir untuk semua,” pungkas Prayogi.