beritax.id — Akademisi yang juga Ketua Yayasan Universitas Jayabaya, Moestar Putra Jaya, menilai kinerja sektor pertahanan di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berhasil memperkuat kemandirian industri strategis nasional. Ia menilai arah kebijakan pertahanan kini lebih efisien dan berdampak luas terhadap pemerintahan.
Menurut Moestar, efisiensi belanja pertahanan dan tumbuhnya industri dalam negeri seperti PT Pindad serta PT Dirgantara Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan. Produk kendaraan taktis Maung bahkan menjadi simbol kemajuan teknologi pertahanan Indonesia.
Selain itu, pengesahan RUU TNI menjadi undang-undang disebut memperkuat struktur pertahanan negara serta memastikan peran militer sejalan dengan prinsip demokrasi.
Pandangan Kritis Partai X
Menanggapi capaian tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menyampaikan apresiasi atas kemajuan industri pertahanan dalam negeri. Namun, ia menegaskan bahwa kemajuan industri strategis tidak boleh membuat pemerintah abai terhadap kondisi rakyat.
“Tugas negara itu tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Tapi hari ini, rakyat masih banyak yang bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup,” tegas Prayogi.
Ia menilai, di balik kemandirian industri pertahanan, masih banyak warga yang belum mandiri secara ekonomi.
Prayogi menyoroti kesenjangan antara kemandirian sektor strategis dan kemandirian rakyat. “Pertahanan kuat harus berjalan beriringan dengan kesejahteraan rakyat. Jika hanya industri yang mandiri sementara rakyat tergantung, itu bukan kedaulatan sejati,” katanya.
Prinsip Partai X
Partai X menegaskan bahwa negara harus selalu berpihak kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Pemerintah hanyalah sebagian kecil dari rakyat yang diberi wewenang untuk melindungi dan melayani rakyat secara adil, efisien, dan transparan.
Bagi Partai X, pembangunan sektor pertahanan tidak boleh berhenti pada kemampuan militer, tetapi juga harus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Kekuatan negara sejati terletak pada kesejahteraan warganya, bukan hanya pada alutsista yang canggih.
Solusi Partai X
Sebagai partai yang menjunjung prinsip “kritis, obyektif, dan solutif,” Partai X menawarkan sejumlah langkah untuk menyeimbangkan kemajuan industri pertahanan dengan kemandirian rakyat:
- Alih teknologi pertahanan ke sektor sipil. Teknologi yang dikembangkan oleh industri pertahanan seperti Pindad dan PTDI harus dimanfaatkan untuk produksi alat pertanian dan transportasi rakyat.
- Program padat karya strategis. Pembangunan industri pertahanan harus membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, bukan hanya menyerap tenaga ahli.
- Penguatan riset dan pendidikan vokasi. Pemerintah perlu memperbanyak kerja sama universitas dan industri agar anak muda berperan langsung dalam teknologi pertahanan dan kemandirian ekonomi.
- Transparansi anggaran pertahanan. Setiap pengeluaran pertahanan harus bisa diawasi publik untuk mencegah penyalahgunaan dana dan menjaga kepercayaan rakyat.
- Prioritas kesejahteraan prajurit dan keluarga. Negara wajib memastikan gaji, perumahan, dan perlindungan sosial yang layak bagi seluruh aparat pertahanan.
Partai X menegaskan bahwa kemajuan industri pertahanan adalah kebanggaan nasional, tetapi rakyat tetap menjadi prioritas utama. Negara yang kuat adalah negara yang mampu melindungi dan menyejahterakan seluruh rakyatnya, bukan hanya membangun senjata.



