beritax.id – Polisi mulai menyelidiki kebakaran gedung DPRD Kota Makassar usai aksi ricuh. Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono memastikan penyelidikan dilakukan bersama tim Ditreskrimum dan Bidang Labfor Polda Sulsel. Peristiwa itu menimbulkan kerugian besar, sekitar Rp 250 miliar, dan merenggut tiga korban jiwa. Polisi menemukan sejumlah barang bukti, termasuk senjata tajam serta puluhan kendaraan yang hangus terbakar.
Suara Kritik Partai X
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menyebut tragedi ini sebagai alarm keras negara. Menurutnya, api yang membakar gedung hanyalah simbol dari api rakyat yang tak pernah dipadamkan keadilannya.
“Tugas negara itu tiga, melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Semua harus ditepati,” ujarnya.
Partai X menilai, kemarahan rakyat lahir karena akumulasi ketidakadilan yang dibiarkan menumpuk tanpa solusi nyata.
Partai X berpegang pada prinsip bahwa politik adalah upaya dan bentuk perjuangan untuk mendapatkan dan menjalankan kewenangan secara efektif, efisien, dan transparan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Rakyat adalah pemilik sah kedaulatan, sementara pemerintah hanya diberi mandat untuk mengelola negara. Ketika rakyat marah, itu pertanda negara gagal menjalankan amanahnya. Gedung bisa dibangun kembali, tetapi kepercayaan rakyat tak bisa diperbaiki dengan janji kosong.
Solusi Partai X: Mencegah Api Sosial Meluas
Partai X menawarkan sejumlah solusi agar api sosial tidak terus membesar dan melahirkan kerusuhan baru.
Pertama, negara harus memisahkan dengan jelas antara kepentingan pemerintah dan kedaulatan rakyat. Kedua, dibutuhkan reformasi hukum berbasis kepakaran yang memastikan penegakan hukum adil dan tidak represif.
Ketiga, ruang dialog rakyat harus diperkuat agar aspirasi tersampaikan sebelum berubah menjadi ledakan anarki. Keempat, musyawarah kenegarawanan bersama empat pilar bangsa perlu digelar untuk menyatukan kembali arah kebijakan.
Dengan cara itu, energi rakyat bisa dikelola menjadi kekuatan membangun, bukan kemarahan yang membakar.
Partai X menegaskan, tragedi Makassar bukan sekadar soal gedung yang terbakar.
Lebih dari itu, ia adalah cermin bahwa rakyat belum benar-benar dilindungi dan dilayani.
“Api rakyat tidak bisa dipadamkan dengan kekerasan, hanya bisa diredakan dengan keadilan,” tegas Prayogi.