By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Saturday, 20 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Teknologi > Keamanan Siber Katanya, Pengawasan Siber Jadinya
Teknologi

Keamanan Siber Katanya, Pengawasan Siber Jadinya

Diajeng Maharani
Last updated: December 18, 2025 1:48 pm
By Diajeng Maharani
Share
3 Min Read
SHARE

beritax.id – Keamanan siber kini menjadi istilah favorit dalam setiap pembahasan kebijakan digital nasional. Pemerintah menyebutnya sebagai tameng menghadapi ancaman global, kejahatan daring, dan serangan asing. Namun di mata publik, istilah tersebut perlahan kehilangan makna perlindungannya. Yang terasa justru perluasan pengawasan terhadap aktivitas warga di ruang digital.

Kecurigaan ini tidak muncul tanpa sebab. Berbagai kebijakan dan praktik belakangan menunjukkan bahwa keamanan sering dijadikan pintu masuk untuk mengontrol, bukan sekadar melindungi.

Dari Perlindungan Sistem ke Pemantauan Warga

Alih-alih fokus memperkuat sistem negara dari peretasan dan kebocoran, perhatian kebijakan justru bergeser ke lalu lintas komunikasi publik. Akses terhadap data digital, metadata komunikasi, hingga aktivitas di platform daring semakin terbuka bagi aparat negara, sementara mekanisme kontrolnya minim transparansi.

Dalam konteks ini, warga bukan lagi subjek yang dilindungi, melainkan objek yang diawasi.

Konteks Aktual: Data Bocor, Pengawasan Ditambah

Ironi besar terjadi ketika kebijakan pengawasan diperluas di tengah rentetan kasus kebocoran data di Indonesia. Data kependudukan, data kesehatan, hingga data keuangan publik berulang kali bocor tanpa kejelasan pertanggungjawaban. Namun alih-alih evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan data negara, respons yang muncul justru pengetatan kontrol terhadap ruang digital warga.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan publik: mengapa yang gagal dijaga justru sistem negara, sementara yang diawasi adalah masyarakat?

You Might Also Like

Pertalite Tercampur Biosolar, SPBU Disanksi, Partai X: Sampai Kapan BBM Rakyat Jadi Korban Kelalaian Korporasi?
Aksi Buruh Demo Tuntut Upah Naik, Partai X: Suara Rakyat Harus Didengar
Harga Pertamax Turun, Tapi BBM Lain Naik: Partai X Bongkar Jurus Tipu-Tipu Harga ala Penguasa!
Pengacara Tepis Kerugian, Partai X: Korupsi Tak Bisa Ditutupi Begitu Saja!

Efek Psikologis: Ruang Digital Tidak Lagi Netral

Pengawasan siber tidak hanya berdampak teknis, tetapi juga sosial. Ketika warga merasa aktivitas digitalnya dapat dipantau, kebebasan berekspresi ikut tertekan. Diskusi publik menjadi lebih hati-hati, kritik melemah, dan ruang demokrasi digital menyempit secara perlahan.

Dalam jangka panjang, rasa diawasi ini membentuk budaya takut yang bertentangan dengan semangat demokrasi.

Keamanan sejatinya bertujuan menciptakan rasa aman. Namun ketika kebijakan siber lebih menekankan kontrol dibanding perlindungan, arah kebijakan menjadi kabur. Negara berisiko menukar kepercayaan publik dengan ilusi stabilitas, tanpa menyelesaikan akar persoalan keamanan digital itu sendiri.

Solusi: Keamanan untuk Warga, Bukan atas Warga

Agar keamanan siber tidak berubah menjadi alat pengawasan, sejumlah langkah mendesak perlu dilakukan:

  • Memfokuskan keamanan siber pada perlindungan sistem negara
    Prioritas utama harus pada pencegahan kebocoran dan serangan, bukan pemantauan warga.
  • Membatasi pengawasan dengan dasar hukum yang ketat dan transparan
    Setiap bentuk pengawasan harus jelas tujuan, durasi, dan mekanisme pertanggungjawabannya.
  • Memperkuat perlindungan data pribadi secara nyata
    Keamanan siber tanpa perlindungan data hanyalah slogan kosong.
  • Melibatkan publik dan ahli independen dalam kebijakan digital
    Kebijakan siber tidak boleh disusun secara tertutup dan sepihak.

Jika keamanan siber terus dimaknai sebagai perluasan pengawasan, maka ruang digital Indonesia akan kehilangan kebebasannya. Keamanan yang sejati tidak lahir dari rasa diawasi, melainkan dari sistem yang kuat, transparan, dan berpihak pada hak warga. Tanpa koreksi arah, narasi keamanan hanya akan menjadi pembenaran bagi kontrol yang kian meluas.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Operasi Persuasif yang Membuat Rakyat Papua Berjalan Kaki ke Hutan
Next Article Bantuan Alat Olahraga untuk Korban Bencana: Salah Kirim Paket

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Harga BBM Shell Naik, Rakyat Terjepit! Partai X: Pemerintah Harus Transparan dan Berpihak pada Rakyat

March 7, 2025
Pemerintah

Menkeu Purbaya Nyindir Media, Tapi Lupa Bedakan Bendahara dengan Kasir Negara

November 18, 2025
Pemerintah

Mengapa Rakyat Tetap Susah Meski Program Ekonomi Terus Bertambah?

December 2, 2025
Satgas Pangan Polri kembali memeriksa produsen beras yang diduga melanggar mutu dan takaran. Hal itu dikonfirmasi oleh Brigjen Pol
Ekonomi

Produsen Beras Nakal Diperiksa Lagi, Partai X: Yang Dipanggil Selalu Pedagang

July 15, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.