beritax.id – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa fokus kementeriannya tetap pada pemberdayaan UMKM. Penegasan ini disampaikan dalam konteks meningkatnya ketegangan global akibat konflik Iran-Israel yang berdampak luas secara ekonomi.
Maman menyebut, pemberdayaan dan perlindungan pelaku usaha kecil akan terus diperkuat. Meski konflik luar negeri memuncak, ia mengklaim program pemberdayaan UMKM tidak akan terganggu. Salah satu upaya yang dijalankan yakni Festival Perlindungan dan Pemberdayaan di 18 provinsi.
Konflik Global Dijadikan Tembok, Padahal Rakyat Butuh Kepastian
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menilai pernyataan pemerintah hanyalah pengalihan perhatian. Menurutnya, konflik luar negeri tak boleh menjadi tameng atas kelalaian negara dalam mengelola ekonomi rakyat.
“Konflik Iran-Israel ribuan kilometer jauhnya, tapi justru dijadikan alasan pemerintah menutupi lemahnya dukungan konkret pada UMKM,” ujar Prayogi.
Ia menegaskan bahwa rakyat bukan membutuhkan pernyataan, tapi perlindungan nyata. Bagi Partai X, UMKM tidak hanya butuh slogan pemberdayaan, tapi juga sistem ekonomi yang adil, mandiri, dan inklusif.
Partai X mengingatkan bahwa tugas negara adalah melindungi, melayani, dan mengatur rakyat. Jika pemerintah membiarkan UMKM hanya jadi bahan pidato saat krisis global, maka negara gagal menjalankan peran konstitusionalnya.
Pemerintah tak boleh berlindung di balik jargon “situasi global tidak menentu” untuk menutupi ketidaksiapan menghadapi tekanan ekonomi. UMKM membutuhkan kebijakan fiskal dan pembiayaan mikro yang merata dan transparan.
Solusi Partai X: Ekosistem UMKM Ekonomi Rakyat yang Adil
Partai X mendorong penguatan ekosistem ekonomi rakyat berbasis prinsip ekonomi gotong royong. Solusi konkret yang ditawarkan meliputi:
- Mendirikan Badan Usaha Milik Rakyat (BUMR) untuk menampung produk rakyat secara nasional.
- Menyalurkan bantuan tunai bersyarat berbasis produktivitas, bukan hanya bansos kekuasaan.
- Mengintegrasikan UMKM dengan sistem logistik nasional agar efisien dan kompetitif.
- Mewajibkan pemerintah daerah memasukkan UMKM lokal ke dalam rantai pasok publik.
Selain itu, Sekolah Negarawan Partai X juga menyiapkan kader pelayan rakyat yang paham tata kelola berbasis kebutuhan lokal, bukan proyek sentralistik.
Konflik Iran-Israel bukan alasan sah untuk kegagalan internal. Pemerintah harus jujur bahwa ketergantungan terhadap impor, lemahnya distribusi bansos produktif, dan kebijakan fiskal yang boros belanja penguasa adalah penyebab sesungguhnya.
“Kalau UMKM prioritas, kenapa modal usaha masih sulit, bunga tinggi, dan akses pasar tidak merata?” tanya Prayogi.
Partai X menyerukan pemerintah untuk tidak menjadikan krisis global sebagai alat untuk mengalihkan kritik. Rakyat butuh solusi, bukan simpati.