beritax.id – Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan tingkat pengangguran Indonesia akan mencapai 5 persen pada tahun 2025. Angka tersebut tercantum dalam laporan World Economic Outlook edisi April 2025.
Jika prediksi itu menjadi kenyataan, Indonesia akan menempati posisi kedua tertinggi untuk tingkat pengangguran di negara berkembang Asia. Posisi tertinggi dipegang China dengan angka pengangguran 5,1 persen secara konsisten hingga 2026.
IMF memprediksi tingkat pengangguran Indonesia terus meningkat, dari 4,9 persen pada 2024 menjadi 5,1 persen pada 2026. Di sisi lain, negara-negara ASEAN seperti Vietnam dan Thailand berhasil menjaga tingkat pengangguran masing-masing di 2 persen dan 1 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang pada Februari 2025. Angka itu naik sekitar 83 ribu orang dibandingkan Februari 2024.
Partai X: Proyek Infrastruktur Banyak, Tapi Pengangguran Kenapa Banyak Juga
Menanggapi laporan IMF dan data BPS, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menyampaikan kritik tajam. Ia menyebut bahwa banyaknya proyek nasional tak sebanding dengan penciptaan lapangan kerja.
“Proyek jalan, pelabuhan, dan gedung pencakar langit tumbuh. Tapi rakyat tetap tak punya pekerjaan,” ujar Prayogi. Ia menyebut proyek pembangunan gagal menjangkau akar masalah: ketimpangan kesempatan dan rendahnya produktivitas tenaga kerja.
Prayogi menegaskan kembali bahwa tugas negara adalah melindungi, melayani, dan mengatur rakyat. Pemerintah tidak boleh hanya fokus pada angka investasi dan pembangunan fisik.
Menurutnya, pekerjaan bukan sekadar statistik, tapi hak dasar rakyat. Negara harus menjamin hak tersebut melalui sistem ekonomi yang adil dan berbasis kebutuhan rakyat, bukan hanya kepentingan investor.
Partai X menegaskan bahwa negara adalah alat perjuangan rakyat. Pemerintah hanyalah pelaksana mandat rakyat. Negara harus dikelola secara efektif, efisien, dan transparan, termasuk dalam program penciptaan kerja.
Jika anggaran dikeluarkan besar-besaran untuk proyek, tapi pengangguran naik, maka pemerintah wajib dievaluasi secara menyeluruh.
Solusi Partai X: Kerja untuk Semua, Bukan Sekadar Proyek untuk Segelintir
Partai X menawarkan solusi nyata dan sistemik untuk menurunkan pengangguran dan meningkatkan kualitas kerja:
- Audit seluruh proyek strategis nasional berbasis kontribusinya terhadap lapangan kerja.
- Bangun pusat pelatihan kerja berbasis teknologi lokal di setiap kabupaten.
- Wajibkan alokasi 30 persen proyek publik untuk usaha rakyat dan padat karya.
- Terapkan skema insentif bagi BUMN dan swasta yang menyerap tenaga kerja lokal.
- Masukkan pendidikan vokasi dan kewirausahaan ke dalam kurikulum nasional sejak SMP.
Melalui Sekolah Negarawan, Partai X mencetak pemimpin dengan orientasi rakyat, bukan investor. Sekolah ini mendidik kader agar memahami bahwa pembangunan tanpa penciptaan kerja adalah ilusi kemajuan.
Partai X menegaskan bahwa kemajuan bukan sekadar infrastruktur megah. Kemajuan adalah ketika semua warga negara punya pekerjaan layak dan penghasilan cukup. Negara yang gagal menjamin itu adalah negara yang kehilangan jiwa keadilannya.