beritax.id – Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, membantah isu mandeknya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dalam agenda “Silaturahmi Media dan Diskusi Menuju Generasi Emas”, Rudy mengaku melakukan pengecekan langsung ke IKN.
Ia menyebut pembangunan tetap berjalan dan disambut antusiasme warga yang ingin menyaksikan langsung progresnya. Bahkan, Rudy mendorong wartawan lokal untuk mempublikasikan kabar baik tersebut ke publik secara terbuka.
Menurut data Otorita, lebih dari 64.000 orang mengunjungi kawasan inti antara 27 Maret – 5 April 2025. Pengunjung berasal dari dalam negeri dan luar negeri seperti Malaysia, China, Brunei, dan Eropa.
Rudy menyebut kehadiran pengunjung menunjukkan minat besar terhadap transformasi ibu kota Indonesia. Ia bahkan memberikan akses bebas bagi jurnalis melalui jalur kilometer 13 menuju kawasan pembangunan IKN.
Partai X: “Rakyat Butuh Hidup, Bukan Sekadar Tontonan Proyek IKN”
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, memberikan tanggapan kritis terhadap pernyataan Gubernur Kaltim. Menurutnya, pembangunan bukan hanya soal alat berat dan angka kunjungan, tapi soal kehidupan nyata rakyat.
“Apakah sudah ada warga yang benar-benar hidup dan sejahtera di sana? Itu ukuran pembangunan sesungguhnya,” ujar Rinto. Ia menegaskan, proyek tersebut bukan hanya panggung visual, tapi harus menyentuh sisi pelayanan, perlindungan, dan pengaturan rakyat.
Partai X mengingatkan kembali tiga tugas utama negara: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Bagi Partai X, pembangunan tak boleh sekadar memindahkan beton, tapi harus menghadirkan makna kehidupan.
“Jangan sampai IKN hanya sibuk dengan parade crane dan beton, tapi lupa menyemai peradaban manusia,” tegas Rinto.
Prinsip keadilan ruang hidup dan keadilan antargenerasi harus dikedepankan, bukan sekadar mengejar tenggat proyek.
Partai X mempertanyakan sejauh mana kesiapan IKN sebagai tempat hidup, bukan sekadar lokasi kerja pemerintahan.
“Apakah IKN sudah menyediakan infrastruktur dasar bagi masyarakat sipil? Bukan hanya untuk birokrat elit?”
Mereka mendesak pemerintah mempublikasikan roadmap pemukiman warga sipil, bukan hanya infrastruktur elite. Rakyat berhak tahu: apakah mereka akan terlibat, terpinggirkan, atau sekadar menjadi penonton dari jauh?
Partai X menawarkan pendekatan berbasis manusia dalam pembangunan IKN, bukan hanya berbasis fisik semata.
“Kota harus dibangun untuk hidup, bukan hanya untuk terlihat hebat dari drone dan helikopter,” ucap Rinto.
Partai X mendesak evaluasi menyeluruh terhadap keberlanjutan sosial, ekonomi, dan ekologis proyek IKN. Partai X mengajak pejabat turun langsung, tinggal sebulan penuh di kawasan IKN, tanpa pengawalan protokoler. “Kalau memang IKN sudah siap huni, ayo buktikan! Bukan hanya selfie di lokasi pembangunan,” tantang Rinto menutup pernyataannya.