beritax.id – Pemerintah Indonesia menggelontorkan dana sebesar Rp 1,2 triliun per bulan untuk program makan bergizi gratis bagi masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat, terutama di daerah yang rawan kekurangan gizi. Namun, Partai X melalui perwakilannya, Rinto Setiyawan Anggota Majelis Tinggi Partai X, mempertanyakan sumber pendanaan dan keberlanjutan program ini.
“Kami mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah: dari mana sumber dana Rp 1,2 triliun per bulan ini? Apakah ini akan menjadi beban baru bagi APBN atau justru mengorbankan sektor lain?” ujar Rinto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Program Makan Bergizi Gratis: Progresif atau Berisiko?
Program makan bergizi gratis ini disambut positif oleh banyak pihak, terutama karena diharapkan dapat mengurangi angka stunting dan kekurangan gizi di Indonesia. Namun, Rinto menegaskan bahwa kebijakan ini harus disertai dengan kejelasan sumber pendanaan dan mekanisme distribusi yang transparan.
“Kami khawatir, tanpa perencanaan yang matang, program ini hanya akan menjadi beban keuangan negara. Apalagi, jika dananya diambil dari sektor lain yang juga membutuhkan, ini bisa menimbulkan ketimpangan baru,” tambah Rinto.
Sumber Dana yang Masih Dipertanyakan
Partai X menilai, pemerintah perlu menjelaskan secara detail sumber pendanaan untuk program ini. Apakah dana akan diambil dari APBN, atau justru dari realokasi anggaran sektor lain.
“Jika dananya dari APBN, apakah ini tidak akan membebani keuangan negara? Atau jika dananya dari realokasi anggaran, sektor mana yang akan dikorbankan? Ini harus dijelaskan secara transparan kepada publik,” tanya Rinto.
Ia juga mengingatkan bahwa program ini harus mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap keuangan negara. “Kami tidak ingin program ini justru menimbulkan defisit anggaran yang lebih besar,” tegasnya.
Prinsip Partai X: Keadilan dan Kesejahteraan
Sebagai partai yang mengusung prinsip keadilan dan kesejahteraan, Partai X mendesak pemerintah untuk memastikan bahwa program makan bergizi gratis ini benar-benar memberikan manfaat bagi semua pihak, termasuk masyarakat, petani, dan produsen pangan lokal.
“Kami mendukung kebijakan yang pro-rakyat, tetapi kebijakan tersebut harus dirancang dengan matang dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Jangan sampai niat baik justru menimbulkan masalah baru,” ujar Rinto.
Partai X juga menyarankan agar pemerintah melakukan konsultasi publik dengan melibatkan pakar gizi, petani, dan masyarakat sebelum program ini diterapkan. “Transparansi dan partisipasi publik adalah kunci untuk memastikan bahwa kebijakan ini benar-benar adil dan berkelanjutan,” tambahnya.
Tantangan ke Depan Makan Bergizi Gratis
Implementasi program makan bergizi gratis ini dihadapkan pada sejumlah tantangan, mulai dari sumber pendanaan, mekanisme distribusi, hingga dampak terhadap petani dan produsen pangan lokal. Partai X berharap pemerintah dapat memberikan penjelasan yang komprehensif dan solutif agar program ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.