beritax.id – Gelombang keluhan masyarakat Jawa Timur atas motor brebet setelah mengisi Pertalite menjadi perhatian serius publik. Dari Tuban, Bojonegoro, hingga Surabaya dan Malang, pengendara motor mengeluhkan mesin tersendat dan sering mati mendadak. Para pengguna terpaksa antre di bengkel, bahkan hingga malam hari, untuk memperbaiki kendaraan mereka.
Beberapa mekanik mendapati bahan bakar berbau aneh dan tampak seperti endapan lama, menandakan kemungkinan mutu Pertalite menurun. “Baunya beda, seperti bensin lama,” kata Rudi Hartono, mekanik di Surabaya.
Pertamina Dalih Investigasi, Publik Menunggu Kepastian
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus mengklaim sudah memulai investigasi menyeluruh atas kasus ini. Perusahaan juga menegaskan distribusi bahan bakar selalu mengikuti standar operasional prosedur. Namun masyarakat merasa pernyataan itu belum cukup menjelaskan penyebab kerusakan massal kendaraan.
Pertamina memang membuka posko pengaduan di beberapa titik, tetapi belum ada hasil uji laboratorium yang diumumkan. Polisi pun turun tangan melakukan sidak ke sejumlah SPBU di Gresik, Malang, dan Sidoarjo. Mereka memeriksa kemungkinan adanya BBM oplosan atau penurunan mutu di tingkat distribusi.
Partai X: Negara Jangan Diam, Pertamina Harus Transparan
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Diana Isnaini, menegaskan bahwa negara tidak boleh bersembunyi di balik dalih teknis. “Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat,” ujarnya.
Ia menilai, kasus ini menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap rantai distribusi energi publik. “Kalau rakyat rugi, tanggung jawab bukan di bengkel, tapi di kebijakan negara,” tegas Diana.
Menurutnya, Pertamina wajib mengungkap hasil investigasi secara terbuka dan memberikan kompensasi kepada masyarakat terdampak.
Prinsip dan Solusi Partai X
Partai X menegaskan, pengelolaan sumber daya strategis seperti energi harus berbasis keadilan dan akuntabilitas publik. Transparansi adalah bentuk pelayanan, bukan pilihan. Pemerintah harus menjamin kualitas setiap liter bahan bakar bersubsidi.
Sebagai solusi, Partai X mendorong audit independen terhadap seluruh rantai pasok Pertalite. Audit harus melibatkan lembaga riset dan perwakilan konsumen agar hasilnya tidak dimanipulasi. Selain itu, Pertamina perlu membuat mekanisme ganti rugi yang mudah bagi masyarakat yang dirugikan. “Energi adalah hak rakyat. Kalau Pertamina lalai, negara wajib turun tangan, bukan tinggal diam,” tutup Diana Isnaini.



