beritax.id – Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan ekonomi Indonesia tidak akan hancur meski kondisi global tak menentu. Dalam Simposium Nasional Sumitronomics, ia mencontohkan China sebagai negara yang berhasil mendekati status negara maju lewat investasi teknologi dan industri.
Purbaya mengklaim Indonesia cukup kuat menghadapi guncangan global. Bahkan, ia menyebut sektor pertanian tetap tumbuh meski sektor industri tumbuh jauh lebih cepat. Ia juga menyarankan agar Indonesia berinvestasi lebih serius di sektor teknologi jika ingin bersaing dalam pasar global dan domestik.
Purbaya mengatakan, “Ekonomi kita tidak akan hancur,” sebagai bentuk keyakinan terhadap daya tahan struktur ekonomi nasional. Namun di tengah kemiskinan struktural dan daya beli yang terus merosot, klaim tersebut terasa jomplang dengan kenyataan yang dialami rakyat.
Pemerintah dianggap tidak hanya kurang menyusun peta jalan transformasi ekonomi, tapi juga menenangkan rakyat dengan narasi retoris, bukan langkah konkret. Padahal, angka PHK meningkat dan ketimpangan terus melebar.
Partai X: Ketahanan Ekonomi Tak Bisa Berdiri di Atas Kekebalan Pejabat
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R. Saputra, menilai klaim ekonomi tangguh justru mengaburkan problem struktural. “Rakyat hari ini tahan lapar, pejabat tahan kritik. Tapi ketahanan ekonomi bukan soal klaim, tapi soal distribusi keadilan,” ujar Prayogi.
Menurutnya, pemerintah seharusnya tidak hanya fokus pada indikator makro. Tugas pemerintah itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Tidak cukup membandingkan diri dengan China tanpa memahami konteks reformasi internal yang mereka lakukan.
Prinsip dan Solusi Partai X: Negara Adil, Ekonomi Merata, Inovasi Mengakar
Partai X menegaskan pentingnya prinsip pembangunan berdikari berbasis riset rakyat, bukan hanya investasi pejabat. Dalam dokumen prinsip resmi, Partai X menolak pengabaian terhadap sektor informal dan mendesak transformasi menyeluruh di sektor pertanian dan UMKM.
Solusi konkret dari Partai X meliputi:
- Mendirikan Badan Riset Inovasi Rakyat yang bukan hanya berbasis laboratorium kampus, tapi berbasis kebutuhan desa dan sektor informal.
- Mewajibkan audit sosial pada setiap proyek ekonomi pemerintah untuk memastikan kebijakan menyentuh kepentingan rakyat bawah.
- Mendorong sistem fiskal gotong-royong dengan insentif pada koperasi dan industri rakyat, bukan korporasi besar.
- Memasukkan kewirausahaan sosial dan kemandirian ekonomi sebagai materi wajib dalam kurikulum Sekolah Negarawan.
Partai X juga menyerukan bahwa para pembuat kebijakan ekonomi harus ditempa melalui Sekolah Negarawan. Mereka perlu dididik bukan hanya soal teori fiskal, tetapi juga soal keberpihakan kepada rakyat. Ekonomi tidak boleh dibaca hanya dari statistik dan tren global, tapi dari isi piring rakyat kecil.
Rakyat tak perlu dibuai dengan pernyataan “ekonomi tidak akan hancur.” Yang lebih penting adalah memastikan rakyat tidak dihancurkan oleh harga beras, tarif listrik, dan ketimpangan sistemik.