By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Monday, 11 August 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Ekonomi > Dampak Ekonomi Rokok Resmi vs Rokok Bodong, Rakyat Sejahtera Mana?
Ekonomi

Dampak Ekonomi Rokok Resmi vs Rokok Bodong, Rakyat Sejahtera Mana?

Diajeng Maharani
Last updated: August 7, 2025 3:55 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
pilih rokok mana?
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia
Anggota Majelis Tinggi Partai X
Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Gudang Garam, salah satu raksasa industri rokok nasional, telah lama menjadi ikon ekonomi Kota Kediri. Namun, ironisnya, kehadiran perusahaan besar ini tidak mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kediri secara signifikan. Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Kota Kediri hanya mencapai 3,43%. Sebuah angka yang cukup rendah, terlebih jika dibandingkan dengan Kabupaten Pamekasan di Pulau Madura yang justru mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,88% pada tahun yang sama.

Contents
Uang Rokok Mengalir ke Pusat, Bukan ke RakyatKesimpulan: Saatnya Koreksi Kebijakan Pajak dan Cukai

Fakta ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai mengapa daerah dengan industri rokok “resmi” yang begitu kuat, justru tertinggal dibanding daerah yang terkenal dengan industri rokok kecil atau rokok tanpa pita cukai (bodong)?

Membedah Paradoks Pertumbuhan

Kediri adalah rumah bagi salah satu pabrik rokok terbesar di Indonesia, Gudang Garam. Seharusnya, ini menjadi jaminan kemakmuran ekonomi daerah. Namun, angka pertumbuhan ekonomi menunjukkan sebaliknya. Rokok resmi yang dikenai pajak dan cukai tinggi justru tidak berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan rakyat sekitar.

Di sisi lain, Pamekasan dan daerah lain di Madura, yang sering menjadi sorotan karena maraknya peredaran rokok tanpa cukai, justru mampu mencatat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Meski tak masuk sistem perpajakan formal, perputaran ekonomi sektor informal seperti industri rokok kecil memberikan efek langsung pada pendapatan masyarakat lokal.

Uang Rokok Mengalir ke Pusat, Bukan ke Rakyat

Kondisi ini menunjukkan bahwa hasil dari industri rokok resmi lebih banyak disedot ke pusat, melalui Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Bea dan Cukai. Uang cukai dan pajak rokok ditarik dari daerah, lalu dialokasikan ke pusat atau dikembalikan dalam bentuk Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH-CHT) yang porsinya sangat kecil jika dibandingkan kontribusi daerah penghasil.

You Might Also Like

Kesalahan Struktur Ketatanegaraan Lahirkan Kejahatan “Politik”
KKP Jamin Stok Ikan Aman Sampai H-1! Partai X: Bagus, Tapi Bagaimana H+1?
Cak Nun: Parpol (Partai Politik) Adalah Kerajaan Mini yang Merampas Kedaulatan Rakyat
Puma PHK Karyawan Usai Penjualan Anjlok! Partai X: Bukti Bisnis Tak Boleh Asal Ngebut!

Sementara itu, masyarakat lokal justru harus menghadapi dampak negatif seperti pencemaran, pekerja bergaji rendah, dan tekanan biaya hidup, tanpa ada distribusi keuntungan yang adil.

Rokok Bodong: Jalan Pintas Rakyat Bertahan Hidup?

Meskipun secara hukum tidak dibenarkan, keberadaan rokok bodong ternyata menjadi penopang ekonomi rakyat kecil. Banyak keluarga di Madura yang bergantung hidup dari industri rumahan ini, dari menggiling tembakau, membungkus, hingga mendistribusikan secara lokal.

Tidak ada pajak, tidak ada cukai, tapi ada perut yang kenyang dan anak yang bisa sekolah. Ini adalah realitas pahit dari sistem fiskal kita yang timpang. Ketika ekonomi formal terlalu menekan rakyat, maka ekonomi informal akan menjadi jalan pelarian.

Kesimpulan: Saatnya Koreksi Kebijakan Pajak dan Cukai

Pemerintah perlu melakukan introspeksi. Jangan hanya mengejar target pajak dengan memberangus sektor informal tanpa memberi solusi. Jika industri rokok resmi tak mampu menciptakan kesejahteraan lokal, maka ada yang salah dalam desain redistribusi fiskal kita.

Seperti kata Emha Ainun Nadjib (Cak Nun):
“Kalau rundown-nya manusia tidak sesuai dengan rundown-nya Tuhan, maka ujungnya pasti kehancuran.”
Begitu pula dalam ekonomi: jika kebijakan tidak sesuai dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Maka kebijakan itu hanya akan menciptakan ketimpangan dan kehancuran perlahan.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Catatan Hukum: Batasan Kuasa Hukum ASN dalam Gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) Pribadi
Next Article TNI AU Rekrut Warga Lokal untuk Dapur MBG, Partai X Desak Distribusi MBG Dikelola Profesional, Bukan Berbasis Instruksi!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Mahkamah Konstitusi menghapus larangan bagi pemantau pemilu melakukan kegiatan di luar pemantauan pemilihan.
Pemerintah

MK Longgarkan Aturan Pemantau Pemilu, Partai X: Demokrasi Dipantau Boleh, Tapi Dicurangi Masih Dibiarkan!

July 4, 2025
Kejaksaan Agung mulai memeriksa enam perusahaan swasta terkait dugaan ketidaksesuaian mutu dan harga dalam penyaluran beras subsidi.
Ekonomi

6 Perusahaan Diperiksa soal Beras Subsidi, Partai X Ingatkan, Jangan Sampai Rakyat Dijadikan Alibi Keuntungan Kartel!

July 29, 2025
Sosial

KPK Bicara Harmoni di Hari Waisak, Partai X: Korupsi Tak Hilang Pakai Doa, Tapi Penindakan Tegas!

May 13, 2025
Ancaman ini menjelma sebagai krisis keamanan nasional atau bahkan bencana pertahanan dan keamanan negara (Hankam)
Pemerintah

Krisis Keamanan Nasional Akibat Kesalahan Struktur Ketatanegaraan

June 24, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.