By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Friday, 18 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Cak Nun: Revolusi Ketatanegaraan Luar Biasa, BUMN Untung Besar, Bayi Lahir Dapat Rp10 Juta!
Pemerintah

Cak Nun: Revolusi Ketatanegaraan Luar Biasa, BUMN Untung Besar, Bayi Lahir Dapat Rp10 Juta!

Diajeng Maharani
Last updated: July 15, 2025 8:20 am
By Diajeng Maharani
Share
5 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia
Anggota Majelis Tinggi Partai X
Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia sejatinya menjadi momentum refleksi mendalam. Namun, apa makna kemerdekaan jika rakyat Indonesia belum merdeka secara finansial? Beban utang yang diwariskan selama satu dekade pemerintahan Jokowi menjerat rakyat hingga total Rp8.500 triliun. Dengan proyeksi penduduk mencapai 281,6 juta jiwa (Sensus Penduduk 2020–2050), artinya setiap warga negara termasuk bayi yang baru lahir, menanggung utang hingga Rp30 juta per kepala. Lahir bukan membawa harapan, melainkan beban.

Contents
Potensi BUMN yang Tersembunyi“Lubang Tikus” dalam SistemKomodifikasi Layanan PublikSeruan untuk Revolusi KetatanegaraanPenutup

Dalam dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo, utang negara melonjak sekitar Rp6.000 triliun. Data Kementerian Keuangan mencatat, per Juli 2024, utang pemerintah telah menyentuh Rp8.502,69 triliun. Angka ini menjadi simbol nyata bahwa rakyat Indonesia belum benar-benar merdeka secara ekonomi (sumber : Inilah.com).

Potensi BUMN yang Tersembunyi

Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) dalam berbagai refleksinya menyoroti persoalan mendasar yang jarang disadari publik: kekayaan riil Indonesia bukanlah milik konglomerat swasta, melainkan tersembunyi di balik “kerajaan-kerajaan” Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Sebagai contoh, Indofood, Indosemen, hingga Bogasari, yang sering disebut sebagai raksasa swasta, ternyata hanya memiliki omzet gabungan sekitar Rp45 triliun. Bahkan jika digabung dengan seluruh konglomerat besar lain, totalnya tak lebih dari Rp50 triliun.

Bandingkan dengan Pertamina yang omzetnya mencapai Rp450 triliun, sepuluh kali lipat dari para konglomerat itu. Dan itu baru satu BUMN. Indonesia memiliki lebih dari 220 BUMN, termasuk PLN, Telkom, PJKA, dan Perhutani, yang menyumbang 70% dari total aset keuangan nasional. Sayangnya, kekayaan maha besar ini tidak mengalir langsung untuk kesejahteraan rakyat.

Cak Nun menekankan, bila BUMN benar-benar diurus dengan amanah dan akuntabel, tidak dijadikan sapi perah elite, maka setiap bayi yang lahir bisa langsung memperoleh Rp10 juta dari negara. Biaya pendidikan bisa gratis, layanan kesehatan terjangkau, dan masyarakat bebas dari beban pajak yang menindas.

You Might Also Like

KPK Usut Kasus CSR BI dan OJK, Partai X: Sumbangan Sosial Jangan Jadi Kedok Transaksi Kekuasaan!
Revisi Permendag Belum Juga Muncul, Partai X: Aturan Ditunda, Pedagang Kecil Terus Jadi Korban Spekulasi!
Harga BBM Shell Naik, Rakyat Terjepit! Partai X: Pemerintah Harus Transparan dan Berpihak pada Rakyat
Ketidakmerataan Distribusi Diskon Tiket, Pemerintah Harusnya Lebih Adil

“Lubang Tikus” dalam Sistem

Menurut Cak Nun, “lubang tikus” dalam sistem inilah yang membuat kekayaan negara bocor. Undang-undang dan amandemen sengaja dirancang dengan celah-celah yang sulit ditafsirkan dan ditegakkan, sehingga kebocoran kekayaan negara dibiarkan berlangsung. Inilah kenapa rakyat dipaksa menanggung utang, sementara pejabat dan elit menikmati fasilitas berlebih.

Kekayaan BUMN, yang seharusnya menjadi tulang punggung kesejahteraan, justru menjadi ladang bancakan. “Kerajaan” BUMN dikendalikan oleh segelintir elite yang memanfaatkan kekayaan negara untuk kepentingan pribadi dan kelompok.

Komodifikasi Layanan Publik

Cak Nun juga menyoroti maraknya komodifikasi layanan publik. Pendidikan, kesehatan, agama, hingga budaya dijadikan ladang bisnis. Universitas besar seperti UGM berubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), beroperasi layaknya perusahaan yang berorientasi profit. Padahal, seharusnya pendidikan adalah hak dasar rakyat, bukan komoditas.

Guru, dokter, kyai, ustaz, semua profesi yang seharusnya berkhidmat, kini terjebak dalam logika pasar. Negara abai menyediakan jaminan hidup yang layak bagi mereka, sehingga rakyat pun terpaksa membayar mahal untuk pelayanan yang seharusnya gratis atau murah.

Seruan untuk Revolusi Ketatanegaraan

Di tengah kerusakan sistemik ini, Cak Nun menyerukan perlunya “revolusi ketatanegaraan luar biasa”. Bukan sekadar perbaikan tambal sulam, tetapi transformasi mendasar untuk menutup semua “lubang tikus” dalam sistem hukum dan tata kelola negara.

Revolusi ini adalah jalan damai, tetapi radikal dalam menuntut keadilan. Tujuannya jelas: mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat sepenuhnya, menata ulang struktur negara, serta memastikan BUMN benar-benar menjadi mesin kesejahteraan rakyat, bukan mesin kekayaan pejabat.

Jika revolusi ketatanegaraan ini terwujud, rakyat tidak lagi menanggung utang negara sejak lahir. Bayi yang lahir bisa langsung mendapatkan Rp10 juta sebagai modal masa depan. Pendidikan dan kesehatan menjadi hak, bukan beban. Dan kemerdekaan bukan sekadar seremoni, melainkan dirasakan nyata oleh setiap anak bangsa.

Penutup

“Indonesia ini kaya raya. Masalahnya bukan pada kurangnya harta, tapi pada kebocoran yang disengaja dan dibiarkan. Kalau negara benar-benar diurus dengan jujur dan adil, bukan hanya bayi lahir yang sejahtera, tapi seluruh rakyat bisa hidup bermartabat,” Cak Nun.

Saatnya kita kembali ke ruh sejati bangsa: gotong royong, keadilan, dan kedaulatan rakyat. Bukan sekadar retorika, tetapi diwujudkan lewat revolusi ketatanegaraan yang sungguh-sungguh.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Ia membeli beras premium demi memberi makanan terbaik bagi keluarganya, namun kenyataannya tidak demikian. Beras Premium Oplosan, Partai X: Rakyat Bayar Mahal, Malah Kasih Nasi 
Next Article Cak Nun: Hanya Revolusi Ketatanegaraan Luar Biasa yang Bisa Hentikan Kebocoran Kekayaan Negara

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pendidikan

Kebijakan Pendidikan Kian Jauh dari Rakyat: Sekolah Dicat, Tapi Akal Sehat Dicoret!

June 4, 2025
Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan agar Sekolah Rakyat tidak berubah menjadi lembaga eksklusif yang justru bersaing
Pendidikan

Ketua DPR Soroti Sekolah Rakyat, Partai X: Yang Takut Rakyat Cerdas Biasanya yang Paling Butuh Kursus Etika!

July 16, 2025
Pemerintah

IKN Kebanjiran Rp132 Triliun dari KPBU, Partai X Tanya Apa Manfaatnya untuk Warga Daerah Tertinggal?

April 24, 2025
Pemerintah

Analisis “Politik” Indonesia Harus Berpijak pada Keadilan dan Efisiensi Kekuasaan

May 28, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.