By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Saturday, 12 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Cak Nun: Negara Salah Kelola Uang Publik, Karena Tak Paham Bedanya Bendahara dan Kasir!
Pemerintah

Cak Nun: Negara Salah Kelola Uang Publik, Karena Tak Paham Bedanya Bendahara dan Kasir!

Diajeng Maharani
Last updated: July 8, 2025 4:16 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute.

beritax.id – Negara ini seharusnya menjadi rumah besar yang merawat dan menyejahterakan rakyatnya. Namun, alih-alih menjadi ruang aman dan nyaman, rumah bernama Indonesia kini bocor di segala sudut. Bukan hanya karena (kejahatan) politik yang carut-marut, tetapi juga karena kesalahan mendasar dalam mengelola uang publik.

Contents
Bendahara dan Kasir: Dua Fungsi yang Harus DipisahSalah Kelola = Negara LumpuhRevolusi Damai: Solusi untuk Sistem Bobrok

Budayawan Emha Ainun Nadjib, atau yang akrab disapa Cak Nun, pernah menegaskan dengan gamblang:

“Beda antara keluarga dengan rumah tangga, antara kepala keluarga dengan kepala rumah tangga, termasuk antara almari kas negara dengan laci kas rumah tangga, juga antara bendahara dengan kasir.”

Pernyataan itu bukan sekadar kalimat puitis. Di dalamnya tersimpan kritik tajam terhadap cara negara menangani keuangan publik. Banyak pejabat negara tidak paham, atau pura-pura tidak paham, perbedaan antara bendahara dan kasir.

Bendahara dan Kasir: Dua Fungsi yang Harus Dipisah

Dalam tata kelola keuangan modern, bendahara adalah otak perencanaan dan pengawasan keuangan. Ia merancang strategi, mengatur alokasi anggaran, memastikan arus kas tetap sehat, serta menjaga integritas laporan keuangan. Sementara kasir hanyalah eksekutor teknis: menerima, menyimpan, dan mengeluarkan uang sesuai instruksi.

Menggabungkan keduanya berarti menciptakan ruang gelap bagi penyelewengan. Tanpa kontrol silang, korupsi menjadi tak terhindarkan. Ibarat rumah, jika kepala keluarga merangkap bendahara dan kasir, maka risiko keuangan bocor dan manipulasi semakin besar.

You Might Also Like

Merger GoTo-Grab, KPPU Buka Suara, Partai X Ingatkan: Jangan Biarkan Pasar Dikuasai Raja Aplikasi!
Indonesia Emas 2045: Visi Mulia dengan Akar Rakyat yang Tercabut
MA Dapat Navigator Baru, Partai X: Jangan Cuma Ganti Sopir Kalau Peta Hukumnya Masih Ngawur!
Tesla Gandeng China! Partai X: Inovasi Masa Depan atau Ancaman Pasar Lokal?

Salah Kelola = Negara Lumpuh

Ketika negara tidak memahami prinsip dasar pemisahan fungsi ini, yang terjadi adalah kebocoran masif, utang negara yang membengkak, serta penggunaan uang publik yang tak transparan. Akibatnya, rakyatlah yang menanggung:

  • Pajak dinaikkan, bahkan hingga merambah transaksi kecil seperti belanja online dan pajak tempat olahraga.
  • Harga kebutuhan pokok melonjak.
  • Pelayanan kesehatan makin mahal dan sulit diakses.
  • Fasilitas umum terbengkalai.

Sementara itu, para pejabat justru menikmati kenaikan tunjangan, jatah fasilitas mewah, dan akomodasi yang makin royal. Ironi di negeri yang katanya berdaulat, tapi justru rakyat yang dipaksa mendorong “mobil negara” yang mogok, sambil kehabisan napas.

Revolusi Damai: Solusi untuk Sistem Bobrok

Cak Nun telah lama menyerukan revolusi damai ketatanegaraan. Bukan revolusi berdarah, melainkan transformasi mendasar lewat jalur damai dan musyawarah. Caranya? Dengan memperbaiki struktur konstitusi, menata ulang sistem keuangan negara, dan memisahkan jelas fungsi strategis (bendahara) dan teknis (kasir).

Konsep Musyawarah Kenegarawanan Indonesia yang digagas Cak Nun adalah ruang untuk mempertemukan kaum intelektual, kaum agama/spiritual, kaum TNI/Polri, serta kaum budaya/adat. Hanya mereka yang murni berjiwa negarawan, terbukti bersih dari praktik perusakan bangsa, dan tidak pernah memanfaatkan jabatan demi keuntungan pribadi yang layak duduk di forum ini.

Tujuannya?

  • Mendesain ulang struktur ketatanegaraan yang menempatkan kedaulatan penuh di tangan rakyat.
  • Menyusun draft amandemen kelima UUD 1945 sebagai landasan hukum baru.
  • Membentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara untuk mngesahkan draft amandemen kelima UUD 1945.

Rakyat Indonesia tidak butuh pemimpin yang jago akrobat kata, tapi gagal memahami fungsi bendahara dan kasir. Rakyat butuh negarawan sejati, yang mengerti bahwa mengelola negara tidak sama dengan mengelola laci kas rumah tangga.

Kini saatnya kita kembali ke akar, mendengarkan suara rakyat sebagai pancer, pusat jiwa bangsa. Saatnya kita menyiapkan revolusi damai demi kembalinya kedaulatan sejati ke pangkuan rakyat. Karena kalau tidak sekarang, sampai kapan rakyat harus terus mendorong “mobil negara” yang mogok, sampai kehabisan napas?

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Uji Dubes Hanya Formalitas? Partai X: Paripurna Disahkan Cepat, Rakyat Tak Pernah Disahkan dalam Agenda!
Next Article Fakta Kondisi Indonesia Saat Ini! Kedaulatan Rakyat Dihapus, Kritik Dibungkam, Tapi Pajak Tetap Jalan?

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Kehadiran Khofifah untuk memberikan keterangan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi dana hibah
Pemerintah

Khofifah Diperiksa KPK, Partai X: Pejabat Datang ke Polda, Rakyat Langsung Dijemput Paksa!

July 11, 2025

You May also Like

Kini, sebagaimana jantung memompa darah ke seluruh tubuh, Maiyah harus menjadi pusat denyut transformasi negara.
Pemerintah

Maiyah: Pasukan di Jantung Gagasan Ketatanegaraan Cak Nun

June 26, 2025
Pemerintah

Ahok Disebut ‘Bacot’ dan ‘Pahlawan Kesiangan’! Partai X: Fokus Bongkar Korupsi, Bukan Saling Serang!

April 8, 2025
Internasional

Rupiah Kian Tertekan! Partai X: Kebijakan Harus Lindungi Daya Beli Rakyat!

March 20, 2025
Pemerintah

Rakyat Kehilangan Kerja, Negara Kehilangan Arah, Partai X Tagih Janji Pemulihan yang Tak Pernah Tiba!

May 7, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.