By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Friday, 11 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Cak Nun: Kesalahan Merawat “Pohon Negara”, Generasi Z Jadi Tumbal Termahal
Pemerintah

Cak Nun: Kesalahan Merawat “Pohon Negara”, Generasi Z Jadi Tumbal Termahal

Diajeng Maharani
Last updated: July 11, 2025 8:50 am
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
menggunakan istilah "fault tree", atau pohon kesalahan. Menurut Cak Nun, "struktur kesalahan bernegara kita akarnya salah
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia
Anggota Majelis Tinggi Partai X
Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun pernah menyampaikan kritik mendalam tentang kerusakan mendasar dalam sistem ketatanegaraan kita. Beliau menggunakan istilah “fault tree”, atau pohon kesalahan. Menurut Cak Nun, “struktur kesalahan bernegara kita akarnya salah, pohonnya ikut salah, dahannya ikut salah, daunnya ikut salah, kembangnya juga ikut salah, buahnya juga ikut salah.” Karena itulah, negara harus membenahi pohon kesalahan ini dari akar hingga ke buah.

Contents
Harga Mahal yang Harus Dibayar Generasi Z6. Keadilan Mahal dan Sulit DiaksesKesimpulan

Sayangnya, kerusakan sistemik ini justru diwariskan dan dibebankan pada generasi penerus, khususnya Generasi Z. Generasi yang lahir antara 1995–2010 ini terpaksa menjadi tumbal paling mahal dari kerusakan “pohon negara” yang sudah busuk sejak lama.

Harga Mahal yang Harus Dibayar Generasi Z

1. Pendidikan Mahal dan Tidak Merata

Pendidikan yang seharusnya menjadi tangga mobilitas sosial justru menjadi ladang bisnis. Biaya sekolah dan kuliah melambung, kualitas kerap tak sepadan dengan harga. Akses ke pendidikan tinggi hanya untuk yang berduit, sementara yang lain harus puas dengan sistem yang seadanya.

2. Sembako dan Bahan Pokok Mahal

Harga bahan pokok terus naik akibat dominasi kartel dan mafia pangan. Subsidi sering salah sasaran, memperkaya para penguasa dan kroni, bukan membantu rakyat. Ketergantungan pada impor pangan membuat kedaulatan pangan semakin rapuh.

You Might Also Like

Jurnalis Dipukul Saat Liput Demo! Partai X Desak Hentikan Kekerasan Negara!
Kejagung Periksa Kasus Laptop, Partai X: Proyek Pendidikan Jangan Jadi Proyek Tipu Rakyat!
Dubes Harus Paham Arti Hubungan, Partai X: Di Luar Negeri Paham Krisis, Tapi Dalam Negeri Abai Penderitaan!
Aturan Tiket Pesawat Mau Diubah? Partai X: Harga Naik, Layanan Tetap Turbulensi!

3. Transportasi Mahal dan Tidak Nyaman

Transportasi publik mahal, buruk, dan tidak aman. Infrastruktur penuh mark-up dan proyek setengah jadi. Macet dan polusi membuat biaya kesehatan juga ikut melonjak.

4. Harga Tanah dan Rumah Melonjak

Harga rumah dan tanah melonjak akibat spekulasi dan korupsi perizinan. Generasi Z menjadi “Generasi Sandwich” yang harus tinggal lebih lama bersama orang tua. Impian punya rumah sendiri makin jauh.

5. Administrasi Publik Mahal, Lamban, dan Koruptif

Biaya administrasi publik berlapis, penuh pungli, dan memakan waktu panjang. Proses yang seharusnya hak rakyat dijadikan ladang pungutan liar, menambah beban ekonomi rakyat.

6. Keadilan Mahal dan Sulit Diakses

Biaya hukum mahal, sistem hukum cenderung berpihak pada yang kaya dan berkuasa. Rakyat termasuk Generasi Z, kehilangan rasa percaya pada keadilan.

7. Kualitas Lingkungan dan Kesehatan Mahal

Lingkungan tercemar, kualitas air buruk, udara kotor. Biaya berobat semakin tinggi, sementara pendapatan stagnan. Generasi Z harus menanggung risiko kesehatan seumur hidup.

8. Lapangan Kerja Minim, Kompetisi Berat

Lapangan kerja semakin sedikit, upah stagnan, dan ketidakamanan kerja meningkat. Banyak anak muda terjebak di “gig economy” tanpa jaminan sosial.

9. Kehilangan Akses Politik dan Demokrasi

Generasi muda dipinggirkan dalam pengambilan keputusan. Suara mereka hanya dijadikan alat kampanye, bukan untuk diakomodasi dalam kebijakan nyata.

10. Nilai Sosial dan Budaya Tergerus

Tradisi dijual demi pariwisata, gotong royong luntur, digantikan individualisme. Budaya instan dan mental viral melahirkan generasi yang rapuh identitasnya.

Kesimpulan

Generasi Z akhirnya harus membayar semua tagihan kesalahan yang sudah dirawat lama oleh “pohon negara” yang salah urus: dari akar hingga buah. Mereka tidak hanya membayar dengan uang, tapi juga dengan kesehatan mental, kualitas hidup, dan rasa aman di tanah air sendiri.

Cak Nun menegaskan, jika kita ingin menyelamatkan generasi mendatang, kita harus membenahi “fault tree” ketatanegaraan: mengoreksi akar, merawat batang, menguatkan dahan, dan memurnikan buah. Tanpa pembenahan struktural, kita hanya akan mewariskan rumah bobrok dan pohon busuk yang terus menyedot kehidupan rakyat.

Kini saatnya merenung dan bertindak. Karena jika tidak, Generasi Z bukan hanya jadi “penumpang”, melainkan juga “tumbal” paling mahal dari pohon negara yang gagal dirawat.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Polri Disuruh Berantas Grup Menyimpang, Partai X: Jangan Cuma Tangkap Akun Nyeleneh, Tapi Diam Saat Kejahatan Terorganisir Online!
Next Article Seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan alias ADP, ditemukan meninggal tak wajar di tempat kosnya di Diplomat Meninggal, DPR Minta Diusut, Partai X: Kalau Bukan Pejabat, Apakah Polisi Akan Sepeduli Ini?

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Ketua Banggar DPR Said Abdullah menyarankan pemerintah segera mencari pasar alternatif. Langkah ini diambil pasca Presiden AS Donald Trump
Internasional

Tarif Trump Bikin Panik, Partai X: Cari Pasar Baru Lagi, Tapi Produk Kita Masih Itu-Itu Saja!

July 11, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

IKN Kebanjiran Rp132 Triliun dari KPBU, Partai X Tanya Apa Manfaatnya untuk Warga Daerah Tertinggal?

April 24, 2025
Ekonomi

Kelapa Parut Naik Diam-diam! Partai X: Kalau Kelapa Saja Tak Terjangkau, Gimana Mimpi Swasembada?

April 14, 2025
Pemerintah

Mahfud Bongkar Pasal Dijual Rp50 Juta, Partai X: Undang-undang Dijajakan, Demokrasi Dijatuhkan!

May 16, 2025
Kriminal

Dokter PPDS UI Tersangka Pelecehan, Partai X: Dunia Medis Butuh Etika, Bukan Sekadar Gelar!

April 23, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.