By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Tuesday, 1 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Cak Nun: Indonesia Perlu Reformasi Tata Negara agar Tak Jadi Mainan Matador Asing
Pemerintah

Cak Nun: Indonesia Perlu Reformasi Tata Negara agar Tak Jadi Mainan Matador Asing

Diajeng Maharani
Last updated: June 27, 2025 9:23 am
By Diajeng Maharani
Share
5 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan – Ketua Umum IWPI | Anggota Majelis Tinggi Partai X | Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Bangsa Indonesia, kata Cak Nun, sudah terlalu lama menjadi “banteng” dalam arena permainan matador asing. Ungkapan ini bukan sekadar kritik simbolik terhadap kondisi ketatanegaraan kita, melainkan sebuah peringatan keras bahwa negara ini sedang terjebak dalam posisi lemah, mudah disulut emosinya, diarahkan kekuatannya, dan akhirnya dikalahkan oleh pihak yang lebih lihai memainkan arena.

Contents
Ketatanegaraan: Sistem Lemah, Negara LemahMengapa Perlu Reformasi Tata Negara?Langkah Menuju Reformasi Tata NegaraPenutup: Waktunya Rakyat Turun dari Tribun

Dalam banyak kesempatan, Emha Ainun Nadjib atau akrab disapa Cak Nun, menyoroti bahwa lambang kerakyatan dalam Pancasila yang berupa kepala banteng adalah metafora yang tidak sepenuhnya mencerminkan semangat kecerdasan rakyat. Banteng, dalam budaya Spanyol, adalah simbol keberanian yang buta arah, emosional, dan mudah diprovokasi. Di tangan matador, sang banteng akhirnya menjadi tontonan publik yang mudah ditebak, dan selalu kalah.

“Banteng itu adalah binatang bodoh. Selalu jadi permainan matador,” ujar Cak Nun.
“Begitulah bangsa Indonesian selama ini, diperdaya kebijakan asing tanpa sadar.”

Ketatanegaraan: Sistem Lemah, Negara Lemah

Apa kaitannya antara banteng dan ketatanegaraan? Semuanya berpulang pada desain negara yang salah arah sejak awal. Kita mewarisi sistem dari dua model besar: konstitusi dari Amerika Serikat, dan regulasi turunan dari Belanda. Dalam praktiknya, struktur kekuasaan kita lebih sibuk meniru bentuk daripada menciptakan isi. Rakyat tidak menjadi pusat kuasa, tapi hanya penonton dalam teater kekuasaan yang dimainkan elit politik dan ekonomi.

Akibatnya, rakyat tak memiliki alat kontrol terhadap kebijakan, sementara kekuasaan terlalu jauh dari akar sosial dan spiritual bangsa ini. Bahkan jalur hukum pun, menurut Cak Nun, telah menjadi arena disorientasi: “Kalau kita kehilangan kambing, lalu menempuh jalur hukum, bisa-bisa malah kehilangan sapi.”

Struktur negara yang tidak berpihak pada rakyat akan selalu menjadi sasaran kontrol kekuatan global. Dan itu sudah terbukti: kebijakan fiskal sering disetir lembaga keuangan internasional, eksploitasi sumber daya alam dikendalikan korporasi asing, dan bahkan reformasi hukum pun bergantung pada tekanan dari luar.

You Might Also Like

ATENSI Rp158 Juta untuk Terapi Disabilitas, Partai X: Kalau Benar Peduli, Jangan Setengah Hati!
Produk Olahan Babi Disanksi, BPJPH Bergerak, Partai X Dorong Transparansi dan Edukasi Massal!
Perpres Lindungi Keluarga Jaksa, Partai X: Hukum Makin Tajam ke Bawah, Tambah Kebal ke Atas!
Komnas Perempuan Bicara Hak Aborsi Korban Pemerkosaan, Partai X: Perlindungan Rakyat Jangan Setengah-setengah!

Mengapa Perlu Reformasi Tata Negara?

  1. Rakyat Masih di Luar Sistem
    Kita belum memiliki sistem konstitusi yang benar-benar lahir dari rahim bangsa sendiri. MPR sudah kehilangan taringnya sebagai mandataris rakyat, dan pemilu hanya menjadi rotasi kekuasaan, bukan kendaraan aspirasi.
  2. Negara Tak Mampu Melindungi dari Permainan Global
    Tanpa reformasi struktur, Indonesia akan terus menjadi pasar bukan pelaku dalam geopolitik dan geoekonomi dunia. Seperti banteng yang kuat tapi tak strategis, kita selalu jadi korban dalam arena global.
  3. Kedaulatan Berbasis Spiritualitas dan Kecerdasan Bangsa
    Cak Nun berkali-kali mengingatkan pentingnya ketahanan ruhani dan kecerdasan rakyat sebagai fondasi negara. Ini tak bisa dibentuk dalam sistem yang mewarisi logika penjajahan.
  4. Indonesia Perlu Rajanya Sendiri, yang Bukan Keturunan, Tapi Pengerti Dunia dan Bangsa
    Dalam pidato-pidatonya, Cak Nun menyebut perlunya pemimpin yang dipilih bukan karena nasab, tapi karena fathonah, yakni kecerdasan spiritual, sosial, dan strategis untuk memimpin di tengah tantangan global dan AI.

Langkah Menuju Reformasi Tata Negara

Sebagai salah satu murid spiritual Cak Nun, saya, Rinto Setiyawan, meyakini bahwa cita-cita ini bukanlah mimpi kosong. Pada tahun 2025 ini, saya telah menyusun konsep reformasi ketatanegaraan lengkap dengan draft Amandemen Kelima UUD 1945. Konsep ini mengembalikan kedaulatan rakyat ke tangan MPR, dengan struktur lembaga negara yang dibangun berdasarkan kebutuhan bangsa, bukan warisan kolonial atau salinan asing.

Gagasan ini saya rumuskan berdasarkan narasi dan spiritualitas Cak Nun, dan saya padukan dengan teori manajemen pemerintahan modern. Jika bangsa ini terus diam, maka bukan hanya akan terus menjadi banteng dalam arena matador, tapi lambat laun akan dibantai sejarah karena gagal berdaulat atas dirinya sendiri.

Penutup: Waktunya Rakyat Turun dari Tribun

Sudah cukup lama rakyat hanya jadi penonton. Sudah waktunya kita turun ke arena, bukan sebagai banteng yang dikendalikan, tapi sebagai arsitek yang membangun arena baru: negara yang berpihak, sistem yang melindungi, dan pemerintahan yang mencerminkan cita-cita bangsa.

Indonesia tak boleh jadi tontonan. Indonesia harus jadi aktor utama.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Cak Nun: Indonesia Negara Batal, Saatnya Wudhu Ulang untuk Merancang Ulang Tata Negara
Next Article Cak Nun, meramalkan bahwa Iran akan diserang oleh Israel. Tapi ini bukan ramalan mistik, melainkan pembacaan mendalam Ramalan Cak Nun 2012: Israel Serang Iran karena Struktur Ketatanegaraannya Kokoh

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

45 Ton Pasir Timah Digagalkan, Partai X: Bagus, Tapi Kapan Tangkap Pemodalnya

June 16, 2025
Ekonomi

Stimulus Tak Sentuh Kelas Menengah, Partai X: Ekonomi Dijaga, Tapi Rakyat Tengah Dibiarkan!

June 10, 2025
EkonomiSosial

BRI Jadi Merek No. 1 di Indonesia! Partai X: Hebat, Tapi Apa Dampaknya untuk Masyarakat?

April 1, 2025
Pemerintah

8 Jurnalis Mahasiswa Jadi Korban Demonstrasi! Partai X Tuntut Aparat Jangan Asal Hajar!

March 27, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.