By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Saturday, 12 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Cak Nun: Hai Pemerintah, Kamu Itu “Buruh” Rakyat, Kok Malah Ngaku Mau Bantu?
Pemerintah

Cak Nun: Hai Pemerintah, Kamu Itu “Buruh” Rakyat, Kok Malah Ngaku Mau Bantu?

Diajeng Maharani
Last updated: July 9, 2025 8:39 am
By Diajeng Maharani
Share
5 Min Read
Budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun, pernah menegaskan dengan tajam bahwa pemerintah adalah buruh rakyat
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia
Anggota Majelis Tinggi Partai X
Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun, pernah menegaskan dengan tajam bahwa pemerintah adalah buruh rakyat, bukan majikan. Dalam refleksi mendalam yang terekam dalam berbagai kesempatan dan tertuang dalam naskah panjang “Cak Nun, Pemerintah itu Pelayan Rakyat”. Beliau mengingatkan bahwa seharusnya pemerintah sadar diri: mereka digaji rakyat, difasilitasi oleh rakyat, dan diangkat untuk melayani rakyat, bukan untuk memerintah seenaknya, apalagi merasa berjasa memberi “bantuan”.

Contents
Rakyat Membangun Rumah Bernama NegaraRevolusi Damai KetatanegaraanPenutup

Cak Nun menggugat mentalitas pemerintah yang belakangan ini kerap memamerkan program “bantuan” seperti beras miskin (raskin), bansos tunai, makan gratis, hingga sekolah gratis. Padahal semua program itu dibiayai dari pajak rakyat. Kemudian sumber daya alam, sumber daya kelautan, hasil keringat para petani, buruh, pedagang, nelayan, guru. Serta lapisan masyarakat lain yang setiap hari berjuang untuk hidup layak.

Pemerintah sering kali menggembar-gemborkan narasi seolah-olah mereka “dermawan”. “Ini rakyat dibantu makan gratis”, “Ini bansos supaya rakyat tidak kelaparan”. Padahal, kalau kita cermati, rakyat sebenarnya sedang memakan kembali uangnya sendiri. Uang yang sudah dipotong dalam bentuk pajak, retribusi, pungutan, bahkan berbagai iuran lain yang kian memberatkan.

Rakyat Membangun Rumah Bernama Negara

Cak Nun menyindir, “Rakyat membangun rumah yang bernama negara. Pegawai negeri, presiden, menteri, hingga camat, mereka semua adalah buruh rakyat yang dibayar dan difasilitasi oleh rakyat. Tidak ada logika apapun di dunia yang bisa membenarkan kalau mereka malah merasa jadi juragan.”

Lebih jauh, Cak Nun mencontohkan bagaimana dalam sistem normal. Pegawai sipil bukanlah penguasa, melainkan pelayan yang patuh pada Undang-Undang dan melayani rakyat sebagai pemilik kedaulatan tertinggi. Namun, di Indonesia, rakyat justru diposisikan seolah penonton tak berdaya, sementara para “pelayan” berlagak raja.

Pemerintah gembar-gembor makan gratis, tapi di sisi lain pajak rakyat naik: pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan, pajak transaksi online. Bahkan pajak untuk warung kecil dan lapangan olahraga. Ketika rakyat masih harus membayar mahal untuk beras, listrik, air, BBM, hingga pendidikan. Para pejabat justru mendapatkan tunjangan gaji, rumah dinas, mobil dinas, fasilitas mewah, bahkan uang pensiun seumur hidup.

You Might Also Like

Tesla Gandeng China! Partai X: Inovasi Masa Depan atau Ancaman Pasar Lokal?
Kontrak Ditinggal Jalan, Outsourcing Masih Merajalela, Partai X Tanya Janji Mega ke Mana?
Kemendagri Usul Parpol Bikin Usaha, Partai X: Negara Atur Demokrasi, Bukan Buka Lapak Oligarki!
Deepfake Diwaspadai Kominfo, Partai X: Hoaks Visual Dibahas, Tapi Hoaks Kebijakan Dibiarkan?

Tidak cukup di situ, berbagai bentuk pungutan “tak resmi” pun marak di birokrasi, dari level kelurahan hingga kementerian. Sementara rakyat disuruh sabar, menunggu “bantuan” yang sebenarnya adalah hak mereka sendiri.

Revolusi Damai Ketatanegaraan

Melihat kondisi ini, Cak Nun menawarkan solusi mendasar: revolusi damai ketatanegaraan. Revolusi ini bukan sekadar protes jalanan, melainkan sebuah gerakan perombakan struktur dan desain ketatanegaraan secara menyeluruh.

Salah satu usulan konkret adalah membentuk Musyawarah Kenegarawanan Indonesia, yang menghimpun para negarawan sejati dari empat pilar: kaum intelektual, kaum agama/spiritual, kaum TNI/Polri, dan kaum budaya/adat. Mereka yang dipanggil bukan sekadar figur populer, melainkan sosok yang murni nasionalis, terbukti bersih dari praktik perusakan bangsa, dan tidak pernah memanfaatkan jabatan demi keuntungan pribadi.

Musyawarah ini akan melahirkan rancangan struktur ketatanegaraan baru, menyusun draft Amandemen Kelima UUD 1945 yang mengembalikan kedaulatan penuh kepada rakyat, bukan lagi pada partai politik atau segelintir elite.

Ketika kedaulatan benar-benar kembali ke rakyat, tidak ada lagi narasi “pemerintah membantu rakyat”. Sebaliknya, pemerintah akan kembali pada kodratnya sebagai buruh dan pelayan, yang bekerja sepenuhnya untuk kemaslahatan rakyat, tanpa pamrih dan tanpa topeng pencitraan.

Penutup

Cak Nun menegaskan, “Bangsa ini harus segera sadar dan memperbaiki niat. Pemerintah adalah buruh rakyat, bukan tuan. Jika tidak, rakyat akan terus ditipu oleh retorika bantuan palsu sambil dipaksa mendorong mobil negara yang mesinnya sudah rusak.”

Kini, panggilan itu semakin mendesak. Sudah waktunya kita semua, sebagai rakyat, memahami siapa sebenarnya yang berkuasa, siapa yang digaji, dan siapa yang seharusnya melayani. Karena jika kita terus diam, kelak kita hanya akan menjadi penonton di tanah air sendiri.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Sidang ini menjadi panggung pertama bagi gugatan Ikatan Wajib Pajak Indonesia (IWPI) terhadap Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati Arogansi Pejabat? Sri Mulyani Absen di Sidang Perdana Gugatan Wajib Pajak Tanpa Alasan
Next Article Darurat Defisit APBN, Partai X: Rakyat Disuruh Hemat, Anggaran Penguasa Justru Melesat! Darurat Defisit APBN, Partai X: Rakyat Disuruh Hemat, Anggaran Penguasa Justru Melesat!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
MA Dapat Navigator Baru, Partai X: Jangan Cuma Ganti Sopir Kalau Peta Hukumnya Masih Ngawur!
Pemerintah

MA Dapat Navigator Baru, Partai X: Jangan Cuma Ganti Sopir Kalau Peta Hukumnya Masih Ngawur!

July 11, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

IPDN Mau Cetak Lulusan Berkarakter? Partai X: Jangan Lupa, Karakter Bukan Sekadar Seragam Rapi!

April 11, 2025
Pemerintah

Rakyat Kehilangan Kerja, Negara Kehilangan Arah, Partai X Tagih Janji Pemulihan yang Tak Pernah Tiba!

May 7, 2025
grup facebook
Kriminal

Grup Fantasi Sedarah di Facebook, Partai X: Bukan Soal Teknologi, Tapi Soal Negara Kehilangan Arah Moral!

May 20, 2025
Pendidikan

Sekolah Rakyat Dibuka, Partai X: Jangan Hanya Bangun Sekolah, Bangun Juga Sistem yang Adil!

May 14, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.