beritax.id – Badan Pangan Nasional (Bapanas) meluncurkan bantuan pangan beras fortifikasi secara perdana di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa pemerintah terus memperkuat ketahanan pangan dan gizi melalui intervensi bagi masyarakat rentan rawan pangan.
Dalam acara tersebut, Arief menjelaskan bahwa beras fortifikasi mengandung zat besi, seng, asam folat, Vitamin B1, dan Vitamin B12. Program ini diharapkan dapat mendukung percepatan penurunan stunting sebagaimana tertuang dalam Perpres 72 Tahun 2021.
Program beras fortifikasi diklaim pemerintah sebagai langkah strategis dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Bapanas menegaskan bahwa inisiatif ini akan menjadi bagian dari RPJMN 2025-2029 serta mendukung visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah juga memastikan standar mutu beras fortifikasi melalui SNI yang baru diterbitkan.
Meski demikian, program ini menimbulkan pertanyaan publik. Rakyat menilai program beras dengan label baru hanya menambah biaya tanpa menyentuh akar masalah. Harga pangan yang tinggi tetap menjadi keluhan utama masyarakat bawah.
Kritik Partai X
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan bahwa tugas negara ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Menurutnya, peluncuran beras fortifikasi hanya memberi citra baru, bukan solusi mendasar.
Ia mengingatkan bahwa rakyat tidak butuh label atau slogan baru, melainkan harga pangan murah dan terjangkau. Jika pemerintah serius menurunkan angka stunting, maka yang harus dibenahi pertama adalah akses pangan murah dan bergizi, bukan sekadar memperkenalkan merek atau standar baru.
Prinsip Partai X
Partai X menegaskan bahwa pangan adalah hak rakyat, bukan komoditas untuk memperkaya segelintir pelaku usaha besar. Negara wajib menjamin kedaulatan pangan yang berpihak penuh kepada rakyat. Kedaulatan pangan hanya dapat tercapai dengan kemandirian produksi dalam negeri, transparansi tata kelola, dan keberpihakan penuh kepada petani serta konsumen.
Solusi Partai X
Partai X menawarkan solusi nyata. Pertama, negara harus memperkuat produksi pangan lokal dengan mendukung petani dan koperasi desa. Kedua, subsidi langsung harga pangan pokok agar rakyat tidak terbebani harga tinggi. Ketiga, membangun sistem distribusi pangan yang adil dan transparan sehingga tidak dikuasai kartel. Keempat, mengembangkan program pendidikan gizi masyarakat tanpa harus menciptakan label baru yang mahal. Kelima, memastikan setiap kebijakan pangan tidak sekadar kosmetik, melainkan benar-benar menjawab kebutuhan perut rakyat.
Partai X menegaskan bahwa rakyat butuh pangan murah dan mudah diakses, bukan program baru yang berpotensi menambah beban anggaran. Negara harus berpihak kepada rakyat, bukan pada pencitraan. Jika pemerintah ingin menurunkan stunting, maka jawabannya sederhana: murahnya harga pangan, bukan label baru di karung beras.