beritax.id – Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menyebut anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp335 triliun pada 2026 sangat realistis. Presiden Prabowo menargetkan lebih dari 82,9 juta penerima manfaat, mulai siswa sekolah hingga ibu hamil. Misbakhun menilai target ini penting demi memutus mata rantai kekurangan gizi dan malanutrisi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui tantangan terbesar adalah eksekusi program. Anggaran 2026 meningkat lebih dari lima kali lipat dibanding 2025, dari Rp71 triliun menjadi Rp335 triliun.
Kritik Partai X: Fantastis di Atas Kertas, Rakyat Jangan Jadi Angka
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menilai program MBG rawan berhenti pada angka fantastis. “Angka boleh besar, tapi rakyat jangan hanya jadi statistik. Tugas negara ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Kalau anggaran segede itu hanya jadi proyek, rakyat tetap lapar,” tegasnya.
Menurut Partai X, masalah gizi bukan sekadar soal distribusi makanan, tetapi menyangkut akses, keberlanjutan, dan kualitas eksekusi.
Berdasarkan prinsip Partai X, rakyat adalah pemilik kedaulatan, sedangkan negara hanyalah pelayan. Program sebesar MBG harus memastikan rakyat benar-benar merasakan manfaat, bukan sekadar menambah daftar laporan pemerintah. Negara tidak boleh berhenti pada janji gizi gratis, tetapi wajib menghadirkan eksekusi nyata dan transparan.
Solusi Partai X: Dari Proyek Angka ke Dampak Nyata
Partai X menawarkan solusi konkret agar MBG tidak sebatas proyek:
- Transparansi alokasi anggaran dengan laporan terbuka per daerah dan per sekolah penerima.
- Pelibatan komunitas lokal agar distribusi makanan bergizi melibatkan petani, nelayan, dan UMKM sekitar.
- Pengawasan partisipatif rakyat melalui sistem digital untuk melaporkan penyelewengan program.
- Integrasi dengan pendidikan gizi agar anak dan keluarga memahami pentingnya pola makan sehat.
- Pemerataan akses daerah terpencil sehingga penerima manfaat tidak hanya terkonsentrasi di kota besar.
Anggaran jumbo MBG memang terdengar menjanjikan, tetapi rakyat menuntut hasil, bukan hanya angka. Partai X menekankan, sejahtera itu bukan soal ditulis dalam laporan, melainkan dirasakan langsung oleh rakyat. Tanpa pengawasan kuat dan solusi nyata, program MBG hanya akan menjadi statistik yang menambah beban negara tanpa mengubah nasib generasi bangsa.