beritax.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan Program Laut Sehat Bebas Sampah (LAUT SEBASAH) demi memulihkan populasi ikan tangkap. Program ini bertujuan menciptakan laut yang sehat melalui pengurangan sampah dan rehabilitasi pesisir.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, mengatakan bahwa sampah laut dan kerusakan ekosistem menjadi penghambat utama regenerasi ikan. Menurutnya, Laut Jawa kini kritis karena kerusakan mangrove, terumbu karang, dan volume sampah yang tinggi.
“Perikanan tangkap sudah sulit. Di Laut Jawa nyaris tidak ada pemijahan ikan karena lautnya tidak sehat,” ungkap Koswara. Program ini akan difokuskan pada tiga kawasan: aliran sungai, wilayah pesisir dan pulau kecil, serta pelabuhan dan zona aktivitas laut.
LAUT SEBASAH dilakukan dengan kolaborasi lintas kementerian, pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, dan organisasi non-pemerintah (NGO). Harapannya, laut Indonesia dapat kembali menjadi habitat lestari bagi populasi ikan dan sumber pangan nasional.
Partai X Ingatkan: Jaga Laut Bukan Hanya Lewat Proyek Seremonial
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, menyambut baik program KKP, namun mengingatkan agar tidak sekadar bersifat simbolik. Ia menggarisbawahi bahwa tugas negara adalah melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat secara adil.
Menurut Prayogi, program lingkungan seperti LAUT SEBASAH harus dibarengi dengan penghentian praktik eksploitasi besar-besaran oleh industri besar. “Jangan cuma tebar ikan atau tanam mangrove. Tapi ijin eksploitasi laut tetap dikeluarkan ke korporasi,” tegasnya.
Ia menyebut, kerusakan laut tak lepas dari kebijakan pro-industri yang membuka lebar akses penangkapan ikan skala besar. Sementara nelayan kecil justru terbatas ruang geraknya karena berbagai aturan yang tidak adil.
Partai X memandang negara sebagai entitas yang dijalankan secara efektif, efisien, dan transparan demi kedaulatan serta keadilan rakyat. Pemerintah seharusnya menjadi penjaga sumber daya alam, bukan fasilitator eksploitasi korporasi.
Negarawan sejati tidak menunggu ekosistem hancur lalu sibuk menambal, tapi mencegah kerusakan melalui kebijakan yang berpihak pada rakyat. Ekosistem laut adalah warisan bangsa yang harus dijaga bukan sekadar dipromosikan lewat proyek pendekatan kosmetik.
Solusi Partai X: Ekosistem Sehat, Nelayan Sejahtera
Partai X menawarkan pendekatan yang lebih menyeluruh dalam menjaga laut, bukan hanya mengurangi sampah:
- Audit Izin Eksploitasi Laut secara Menyeluruh
Pemerintah wajib mengevaluasi dan mencabut izin industri besar yang terbukti merusak ekosistem laut. - Pemberdayaan Nelayan Kecil sebagai Penjaga Laut
Libatkan komunitas nelayan tradisional dalam pemantauan dan pelestarian laut dengan insentif berbasis konservasi. - Pendidikan Lingkungan Laut di Sekolah dan Komunitas
Kampanye cinta laut harus dimulai dari sekolah dasar hingga pesantren dan komunitas adat pesisir. - Standarisasi Penangkapan Ramah Lingkungan
Atur sistem tangkap dengan alat dan zona yang tidak merusak ekosistem laut seperti terumbu dan padang lamun. - Pembentukan Lembaga Pengawasan Independen Ekosistem Laut
Dibentuk lembaga independen pengawas ekosistem yang melibatkan nelayan, akademisi, dan aktivis lingkungan.
Penutup: Jangan Hanya Tebar Ikan, Tapi Tutup Juga Keran Perusaknya
Partai X menekankan bahwa proyek-program rehabilitasi tidak akan efektif tanpa keberanian pemerintah menutup keran kerusakan. Program LAUT SEBASAH bisa gagal jika tidak dibarengi penertiban pelaku industri besar penyumbang limbah dan perusak laut.
“Laut bukan hanya sumber ekonomi, tapi rumah bagi masa depan kita. Jangan biarkan rusak karena kompromi dengan pemilik modal,” pungkas Prayogi. Ia menegaskan bahwa laut sehat hanya bisa dicapai jika keadilan ekologi ditegakkan, bukan dipertukarkan dengan investasi jangka pendek.
Partai X akan terus mengawal agar kebijakan kelautan berpihak pada rakyat dan menjaga laut sebagai anugerah bangsa.