beritax.id – Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya tanggung jawab perwira remaja TNI-Polri sebagai tumpuan harapan rakyat. Pesan ini disampaikan dalam Upacara Prasetya Perwira 2025 yang melantik 2.000 calon perwira dari berbagai akademi militer dan kepolisian. Dalam amanatnya, Presiden menekankan bahwa para perwira bukan sekadar lulusan akademi, tetapi pejuang rakyat.
Presiden juga menyampaikan bahwa para perwira harus menjadi tentara dan polisi nasional yang mencintai dan melindungi rakyat. Ia bahkan menyalami 80 perwira terbaik sebagai bentuk penghargaan atas prestasi selama pendidikan. Namun bagi Partai X, semangat ini akan hampa bila tak dibarengi dengan reformasi institusional yang nyata dan terukur.
Partai X: Rakyat Butuh Militer yang Transparan dan Melayani
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menyatakan bahwa tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Menurutnya, pidato Presiden hanyalah awal. Yang dibutuhkan sekarang adalah reformasi total di tubuh TNI dan Polri agar tak sekadar menjadi alat kekuasaan.
Partai X mengingatkan bahwa militer modern bukan hanya kuat secara fisik, tapi juga akuntabel, transparan, dan terbuka terhadap kritik. “Reformasi militer tidak boleh hanya simbolik. Rakyat ingin bukti, bukan seremoni,” tegas Rinto. Ia menekankan pentingnya transformasi nilai dan kultur di lembaga pertahanan dan keamanan.
Partai X menilai bahwa dalam praktiknya, masih banyak kebijakan keamanan yang berpihak pada kekuasaan, bukan rakyat. Militer dan polisi harus kembali menjadi penjaga demokrasi, bukan alat represi yang menakutkan. Rinto menegaskan, “Perwira remaja adalah harapan. Tapi jangan sampai harapan ini dipasung oleh sistem yang tidak etis.”
Menurut Partai X, pemimpin militer harus berjiwa negarawan bijak, adil, dan berpihak pada kesejahteraan rakyat.
Dalam prinsip Partai X, negara adalah entitas yang harus efektif, efisien, dan transparan dalam menjalankan kewenangan. Maka militer sebagai bagian dari negara juga wajib tunduk pada prinsip ini.
Solusi Partai X: Sekolah Negarawan dan Reformasi Tata Kelola
Solusi dari Partai X dimulai dari reformasi pendidikan militer dan polisi melalui pendekatan Sekolah Negarawan. Sekolah ini menekankan pentingnya karakter, etika, dan kompetensi dalam setiap keputusan. Para perwira harus dibentuk menjadi pelayan publik yang mengedepankan akal sehat, bukan sekadar loyalitas kepada kekuasaan.
Partai X juga mendorong pembentukan sistem evaluasi internal yang independen, transparan, dan akuntabel di institusi militer dan kepolisian. Anggaran pertahanan dan keamanan juga wajib diaudit secara publik untuk menghindari penyimpangan dan monopoli informasi.
Arah Baru bagi Lembaga Pertahanan: Mengabdi Bukan Mengancam
Reformasi institusi militer dan kepolisian tidak boleh berhenti pada pelantikan. Perubahan harus menyentuh jantung sistem: transparansi, pengawasan rakyat, dan keberpihakan kepada konstitusi. Tanpa itu semua, pelantikan perwira hanya menjadi prosesi tahunan yang tak punya makna strategis.
Partai X menutup pernyataannya dengan tegas: “Negara kuat bukan karena senjatanya, tapi karena kepercayaan rakyat. Dan kepercayaan tidak dibangun lewat barikade, melainkan lewat pengabdian.”