beritax.id — Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa perlindungan rakyat dan tenaga kerja adalah prioritas dalam diplomasi dagang. Pernyataan tersebut disampaikan saat kembali dari kunjungan luar negeri di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Ia menjawab kritik terhadap kebijakan pembebasan tarif pajak ekspor untuk produk Amerika Serikat ke Indonesia.
“Yang penting bagi saya adalah rakyat saya. Saya harus melindungi pekerja-pekerja kita,” kata Prabowo seperti dikutip dari ANTARA. Meski terbuka terhadap kerja sama internasional, Presiden menekankan bahwa Indonesia tetap menjaga kepentingan nasionalnya.
Kritik Partai X: Jangan Hanya Ucapkan, Wujudkan Perlindungan Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menanggapi pernyataan tersebut dengan kritis. Menurutnya, rakyat membutuhkan kepastian perlindungan nyata, bukan sekadar janji di atas podium diplomatik.
“Kalau rakyat masih dibanjiri produk asing, lalu pekerja lokal tergeser, apa makna perlindungan itu?” tegasnya.
Prayogi mengingatkan bahwa tugas negara itu tiga melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat untuk keadilan. Partai X menilai kerja sama dagang tanpa kontrol akan mengorbankan petani, nelayan, UMKM, dan pekerja informal.
Prinsip utama Partai X adalah Negara adalah entitas yang terdiri dari wilayah, rakyat, dan pemerintah yang dapat menjalankan kewenangan secara efektif, efisien, dan transparan dengan tujuan mewujudkan kedaulatan, keadilan, dan kesejahteraan seluruh rakyat.
Ekspansi kerja sama luar negeri harus berangkat dari kebutuhan rakyat, bukan ambisi citra internasional.
Partai X menekankan pentingnya evaluasi komprehensif atas setiap kebijakan yang menyentuh hajat hidup orang banyak. Kedaulatan ekonomi tidak bisa ditukar dengan angka pertumbuhan semu yang hanya menguntungkan penguasa.
Solusi Partai X: Diplomasi Keadilan, Bukan Sekadar Perdagangan
Solusi Partai X adalah memadukan diplomasi dengan audit keadilan ekonomi dan perlindungan lapangan kerja nasional secara sistemik. Setiap kesepakatan internasional wajib menyertakan klausul pengaman bagi sektor kerja domestik dan produksi rakyat.
Prayogi menegaskan bahwa Sekolah Negarawan Partai X mendorong kader memahami bahwa kehormatan negara bersumber dari martabat rakyat. Jika rakyat menjadi tumbal diplomasi, maka bangsa ini kehilangan orientasi kebangsaannya sendiri.
Partai X menegaskan bahwa kekuatan diplomasi sejati datang dari kekuatan dalam negeri yang merata dan adil. Bukan hanya dari jamuan makan malam di gedung-gedung megah, tetapi dari dapur rakyat yang tak pernah kosong.
Jika Presiden serius melindungi pekerja, maka seluruh regulasi dan kebijakan dagang harus berpihak kepada rakyat terlebih dahulu.
“Lindungi rakyat dulu, baru bicara kehormatan negara. Itulah semangat kebangsaan yang diajarkan oleh Sekolah Negarawan,” pungkas Prayogi.