beritax.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan kerja Komite II DPD RI di Grahadi. Dalam sambutannya, Khofifah memperkenalkan Jawa Timur sebagai pusat episentrum Majapahit yang menjadi akar lahirnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan gagasan nusantara.
Khofifah menegaskan bahwa warisan nilai Majapahit, termasuk Bhinneka Tunggal Ika dan merah putih, masih hidup hingga kini. Ia menyebut nilai-nilai itu sebagai fondasi kehidupan berbangsa yang harus dirajut dalam bingkai Pancasila.
Dalam pemaparannya, Khofifah memamerkan keunggulan ekonomi Jawa Timur di berbagai sektor pangan dan industri. Jawa Timur disebut telah mencapai 35 persen kontribusi sektor manufaktur, melampaui target nasional 2045 yang hanya 30 persen.
Ia juga mengklaim bahwa Jawa Timur telah melangkah dari swasembada menuju kedaulatan pangan. Selain itu, Khofifah mengundang para senator untuk kembali ke Jawa Timur dalam rangka wisata, menyebut adanya blue fire di Ijen dan oksigen terbaik di Gili Iyang.
Partai X Soroti Khofifah Soal Ketimpangan Antara Statistik dan Realita
Menanggapi pemaparan tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X yang juga Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menyampaikan catatan kritis. Ia mengingatkan bahwa tugas pemerintah tidak hanya memamerkan angka ekonomi, tapi juga memastikan rakyat terlindungi, dilayani, dan diatur secara adil.
Menurutnya, klaim industrialisasi dan swasembada pangan seharusnya dibarengi evaluasi menyeluruh terhadap angka kemiskinan dan ketimpangan. “Statistik ekonomi bagus, tapi kemiskinan ekstrem masih stagnan, ini bukan prestasi, ini alarm bahaya,” tegas Prayogi.
Bagi Partai X, pemerintah adalah pelayan rakyat yang diberi kewenangan untuk menata negara demi keadilan dan kesejahteraan.
Pemerintah tidak boleh hanya menjadi juru kampanye pembangunan fisik, tanpa memastikan kebutuhan dasar rakyat terpenuhi.
Menurut prinsip Partai X, negara bukan panggung pencitraan, tetapi sarana menghadirkan kehidupan yang sejahtera pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan penghidupan layak bagi semua.
Solusi Partai X: Bangun Kepemimpinan Negarawan
Partai X menyerukan pendekatan baru berbasis kepemimpinan negarawan. Seorang negarawan, menurut Partai X, bukan hanya piawai bicara statistik, tetapi juga paham persoalan rakyat paling miskin. Sekolah Negarawan yang digagas Partai X merupakan jalan mencetak pemimpin visioner, bukan birokrat pencitraan.
“Jawa Timur tidak butuh pemimpin yang hanya bisa menjual destinasi wisata, tapi butuh negarawan yang paham penderitaan rakyatnya,” tambah Prayogi.
Partai X mengajak seluruh pemangku kebijakan kembali pada prinsip kenegaraan: efektif, efisien, dan transparan untuk rakyat. Jika pembangunan hanya menghasilkan angka-angka memukau namun gagal menurunkan kemiskinan, maka itu bukan pembangunan. Itu pemolesan kosong.
Sudah saatnya Jawa Timur dipimpin oleh visi kenegaraan sejati, bukan sekadar kompetisi prestasi angka. Rakyat butuh perlindungan nyata, bukan sambutan hangat dari data statistik.