By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Thursday, 3 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Reformasi Tata Negara ala Cak Nun: Jihad Sejati Membela Kaum Lemah
Pemerintah

Reformasi Tata Negara ala Cak Nun: Jihad Sejati Membela Kaum Lemah

Diajeng Maharani
Last updated: July 2, 2025 3:39 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
Dalam konteks negara, jihad sosial tersebut harus diterjemahkan ke dalam reformasi ketatanegaraan yang mengembalikan kedaulatan sejati
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Cak Nun (Emha Ainun Nadjib) kerap menekankan bahwa hidup ini bukan sekadar perjalanan biologis, melainkan jihad yang menyeluruh. Jihad bukan hanya diartikan sebagai perang fisik, tetapi juga perjuangan panjang untuk membela kebenaran, mengangkat martabat kemanusiaan, dan menegakkan keadilan. Salah satu pesan beliau yang sangat menyentuh adalah: “Untuk mendapat kemenangan, untuk mendapat rizki dari Allah, dan untuk mendapatkan pertolongan dari Allah, kalau seluruh hidup kita berjihad untuk orang-orang lemah, orang-orang dhuafa seperti mereka ini. Jadi saudara-saudaraku yakinlah dengan perjuangan anda semua, niatilah semuanya untuk menolong orang yang lemah. Amin ya rabbal ‘alamin.”

Contents
Negara Retak: Metafora Sebuah Bangunan RuntuhMenuju Kedaulatan Sejati

Pesan spiritual ini sejatinya adalah panggilan untuk bertindak nyata. Dalam konteks negara, jihad sosial tersebut harus diterjemahkan ke dalam reformasi ketatanegaraan yang mengembalikan kedaulatan sejati ke tangan rakyat. Negara yang dibayangkan Cak Nun bukanlah panggung sandiwara yang hanya menampilkan elite-elite haus kuasa yang menindas rakyat. Negara harus menjadi alat pengabdian suci, bukan sekadar wadah transaksi (kejahatan) politik.

Saat ini, kita menyaksikan kenyataan pahit: janji-janji (kejahatan) politik menjadi mantra kosong, kebijakan publik banyak yang sekadar proyek pencitraan, dan rakyat hanya dijadikan objek eksploitasi. Para pejabat berulangkali bersumpah di atas kitab suci, tetapi sumpah itu hanya seperti dekorasi seremonial. Nurani mereka dibeli, hukum dijual, dan kedaulatan rakyat dipasung oleh narasi “demokrasi” palsu.

Negara Retak: Metafora Sebuah Bangunan Runtuh

Jika ibarat bangunan, negara kita saat ini adalah rumah yang retak di mana-mana:

  • Atap bocor meneteskan air ketidakadilan ke seluruh ruang.
  • Dinding lembab penuh jamur korupsi dan kebohongan.
  • Saluran air mampet, menghambat aspirasi rakyat yang ingin mengalir jernih.
  • Kamar-kamar penuh tikus-tikus yang berpesta di meja anggaran.
  • Fondasi retak, membuat seluruh bangunan kedaulatan hampir ambruk.

Melalui konsep konstitusi langit, Cak Nun menanamkan gagasan bahwa jihad untuk rakyat haruslah jihad yang menyentuh struktur negara, bukan hanya permukaan. Kita butuh tatanan yang membumikan sifat-sifat spiritual: siddiq (jujur dan sungguh-sungguh), amanah (dapat dipercaya), tabligh (menyampaikan kebenaran), dan fathanah (cerdas menyikapi persoalan). Semua sifat ini adalah syarat mutlak untuk membangun negara yang benar-benar memihak rakyat kecil.

Menuju Kedaulatan Sejati

Jihad sosial-politik inilah yang akan membuahkan kedaulatan sejati. Kedaulatan yang lahir dari rahim rakyat, bukan dari konglomerasi modal atau persekongkolan oligarki. Kita harus kembali ke cita-cita luhur: negara sebagai pelindung dan pelayan, bukan penghisap dan penindas.

You Might Also Like

Antara Goes to Campus Disambut Antusias, Partai X: Mahasiswa Disuguhi Promosi Media, Bukan Disodori Ruang Kritis!
Demo Tolak UU TNI di Malang: Partai X Kecam Penangkapan Pedemo dan Tuntut Transparansi!
BNPT-Kemendes Ciptakan Desa Bebas Intoleransi, Partai X: Harmoni Butuh Tindakan Bukan Sekadar Wacana!
Kolaborasi Kuliner Desa Kreatif? Partai X: Rakyat Harus Jadi Pelaku Utama, Bukan Penonton!

Tahun 2025 adalah momen krusial. Berbagai krisis dari ekonomi, moral, budaya, hingga hukum, semakin membuka mata kita. Inilah waktu yang tepat untuk memulai jihad besar: jihad membenahi sistem, jihad mengembalikan rakyat sebagai pemilik negara, jihad membersihkan ruang-ruang kekuasaan dari para “Sengkuni” modern yang menipu dan mengkhianati sumpah.

Tidak ada alasan lagi untuk diam. Tidak ada alasan lagi untuk takut dicap radikal atau utopis. Seperti kata Cak Nun, “Kalau seluruh hidup kita diniatkan untuk menolong orang-orang lemah, maka Allah akan memberi kita kemenangan.”

Kini saatnya menegakkan kembali konstitusi langit sebagai kompas moral dan spiritual bangsa. Kini saatnya kita buktikan bahwa jihad sejati bukan tentang merebut kekuasaan demi diri sendiri, tetapi tentang memperjuangkan harkat dan martabat rakyat, hingga ke akar terdalam.

Mari kita berdiri bersama. Kita bawa jihad ini ke setiap ruang diskusi, ke setiap lembaga, ke jalanan, ke hati nurani bangsa. Demi Indonesia yang adil, berdaulat, dan sejahtera. Demi rakyat yang tak lagi menjadi korban janji palsu.

Karena jihad membela kaum lemah adalah jihad tertinggi. Dan jihad itulah yang akan membawa kita pada ridho Allah dan keselamatan sejati bangsa ini.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Reformasi Ketatanegaraan Mendesak! Cak Nun: Negara “Nggateli”, Dikuasai Para Sengkuni
Next Article BNPT Ajak Mahasiswa Cinta Bangsa, Partai X: Nasionalisme Tak Butuh Seragam, Tapi Butuh Lapangan Kerja dan Keadilan!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

UU Hak Cipta
Pemerintah

UU Hak Cipta Direvisi demi Era Digital, Partai X: Lindungi Pencipta, Bukan Hanya Platform dan Algoritma!

May 27, 2025
Pemerintah

WNI Dievakuasi Tapi Tak Tercatat, Partai X: Nyawa Dikenali Setelah Terancam, Saat Aman Tak Dianggap Warga!

July 1, 2025
gratifikasi
Pemerintah

KPK Usut Gratifikasi Biaya Nikah Anak Pejabat, Partai X: Negara Jangan Jadi Tempat ‘Resepsi’ Uang Rakyat!

June 2, 2025
Pemerintah

Gaji Hakim Naik, Pegawai Diminta Sabar, Partai X: Kerja Rakyat Jangan Diabaikan!

June 13, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.