By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Tuesday, 1 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Dua Tipe Golongan Jamaah Maiyah tentang Konsep Tata Negara Cak Nun
Pemerintah

Dua Tipe Golongan Jamaah Maiyah tentang Konsep Tata Negara Cak Nun

Diajeng Maharani
Last updated: June 23, 2025 8:59 am
By Diajeng Maharani
Share
3 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan

beritax.id – Dalam dinamika panjang pemikiran dan pergerakan Maiyah, khususnya yang menyentuh ranah tata negara, kita dapat mengidentifikasi dua golongan utama di antara para jamaah dan simpatisan. Ini bukan sekadar klasifikasi akademik, tetapi refleksi dari respons nyata terhadap gagasan-gagasan besar Cak Nun yang menyangkut masa depan Indonesia.

Contents
Golongan Pertama: Optimis dan Meyakini KelayakanGolongan Kedua: Skeptis dan Meragukan ImplementasiPenutup

Golongan Pertama: Optimis dan Meyakini Kelayakan

Golongan ini adalah mereka yang tidak hanya mengagumi kedalaman pemikiran Cak Nun, tetapi juga percaya bahwa gagasan beliau dapat diwujudkan. Mereka melihat bahwa struktur ketatanegaraan kita yang selama ini rapuh, dipenuhi oleh oligarki, lembaga negara yang gagal menjalankan fungsinya, dan rakyat yang teralienasi dari kedaulatan sejatinya, memerlukan pendekatan baru yang spiritual, kultural, dan sistemik.

Gagasan Cak Nun tentang kerajaan meritokratis berbasis rakyat. Falsafah sedulur papat lima pancer sebagai basis representasi negara. Hingga konsep negara sebagai organisme hidup yang bernafaskan Pancasila otentik, diterima dengan semangat membangun oleh golongan ini. Mereka sudah mulai menarasikan gagasan ini secara konkret. Seperti yang dilakukan oleh Prayogi dan Azizah yang menyusun struktur ketatanegaraan baru lengkap dengan narasi dan visualisasi.

Jamaah Maiyah sebagai Jantung Spiritualitas Perubahan

Sebagai refleksi tambahan, Cak Nun juga pernah menyampaikan bahwa kelak Maiyah akan menjadi jantungnya. Mengenai kekuatan ruhani dan moral yang akan menopang perjuangan dan konsistensi dari golongan pertama ini. Artinya, Maiyah bukan hanya forum permenungan, tetapi akan menjadi motor spiritual yang menghidupkan perubahan.

Saya sendiri termasuk orang yang meyakini bahwa konsep dan gagasan perubahan struktur tata negara. Dimana yang di bicarakan dan diajarkan kepada jamaah Maiyah itu sangat logik dan memungkinkan dijalankan atau diterapkan.

Golongan Kedua: Skeptis dan Meragukan Implementasi

Di sisi lain, terdapat golongan yang meski mungkin secara emosional dekat dengan sosok Cak Nun, namun memandang ide-ide tersebut sebagai utopis. Mereka meragukan bahwa perubahan struktur ketatanegaraan bisa dilakukan hanya dengan narasi dan nilai spiritual. Bahkan sebagian dari mereka menuduh bahwa gagasan tersebut tidak praktis, tidak realistis, dan tidak akan pernah diwujudkan.

You Might Also Like

TKA Ilegal Merajalela! Partai X: Pengawasan Lemah atau Ada yang Tutup Mata?
Target 100 Mbps di 2029! Partai X: Jangan Sampai Infrastruktur Canggih, Layanan Malah Macet!
Legislator Bicara Keterampilan, Partai X: Buruh Masih Disuruh Magang Bayar Sendiri!
RUU ASN Jadi Alasan Tunda RUU Pemilu?  Partai X: Jangan Akal-akalan Legislasi

Sayangnya, sikap ini justru melanggengkan status quo. Mereka tidak menyadari bahwa menolak mencoba hanya karena berat. Sama artinya dengan menyerah pada sistem yang selama ini mencederai keadilan dan kedaulatan rakyat. Lebih parah lagi, sebagian dari mereka bersembunyi di balik retorika spiritual atau teknologi canggih seperti AI, tanpa menyentuh akar persoalan sistemik negara.

Penutup

Sebagai bagian dari generasi yang meyakini pentingnya perubahan sistemik, saya memilih berdiri bersama golongan pertama. Gagasan besar harus diperjuangkan, bukan hanya didiskusikan. Kita tidak bisa terus berharap keadilan muncul dari sistem yang cacat. Sudah saatnya rakyat kembali berdaulat, dengan dipandu oleh konsep ketatanegaraan yang utuh, manusiawi, dan membumi, seperti yang telah lama ditegaskan oleh Cak Nun.

Rinto Setiyawan adalah Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia, Anggota Majelis Tinggi Partai X, dan Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Dicari Segera Dokter Negara! Indonesia Gawat Darurat?
Next Article Cak Nun, Cahaya Spiritualitas dalam Arsitektur Negara Baru

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Cak Nun dan KH Hasyim Asy’ari: Haji Bisa Tertunda, Perang Tidak!

June 29, 2025
Pemerintah

Cak Nun, Navigator 4 Pilar Negara

June 17, 2025
Pemerintah

Isu Reshuffle Menguat, Gerindra Ingatkan Irama Presiden, Partai X: Pemimpin Bukan Dirigen, Tapi Mandat Rakyat!

May 28, 2025
Pemerintah

Partai X: Fadli Zon Tidak Paham Kebebasan Berpendapat Sesuai UUD 1945?

February 25, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.