beritax.id – Ketua DPP PKB Daniel Johan menyambut baik wacana pertemuan lanjutan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, pertemuan antar tokoh nasional dapat membawa manfaat bagi suasana pemerintah nasional.
Daniel mengatakan, pertemuan semacam itu akan memperlancar komunikasi dan meneduhkan suasana. Silaturahmi antar-elite dianggap penting dalam menjaga kestabilan nasional menjelang masa pemerintahan Prabowo yang baru berjalan.
“Silaturahmi itu baik dan akan membawa berkah,” ujarnya kepada wartawan. Namun, ia menyebut belum mengetahui pasti agenda lanjutan pertemuan Prabowo dan Megawati.
Puan Maharani Buka Peluang Pertemuan Lanjutan
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan peluang terbuka untuk pertemuan lanjutan antara Megawati dan Prabowo. Ia menyebut silaturahmi lanjutan kemungkinan akan digelar dalam waktu dekat.
Diketahui, pertemuan perdana antara Prabowo dan Megawati berlangsung pada 7 April 2025 di kediaman Teuku Umar. Pertemuan ini mendapat sorotan luas karena terjadi pasca-kemenangan Prabowo di Pilpres 2024.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkap bahwa Megawati berharap masa kepemimpinan Prabowo dapat dijalankan secara efektif demi kesejahteraan rakyat. Namun, PDI Perjuangan menegaskan tidak akan masuk dalam koalisi.
Partai X: Pertemuan Elit Tak Boleh Jauh dari Suara Rakyat
Menanggapi wacana tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, mempertanyakan substansi dari pertemuan para elite pemerintahan.
“Kalau cuma ngopi elit tanpa agenda kerakyatan, rakyat dapat apa selain berita?” ujarnya dengan nada kritis.
Rinto menegaskan bahwa pertemuan elite tidak boleh hanya menjadi ajang pencitraan atau penyelamatan posisi elit pasca kontestasi. Ia mengingatkan bahwa tugas utama negara adalah melindungi, melayani, dan mengatur rakyat – bukan melayani hasrat akomodasi elit.
Partai X menekankan bahwa jika pertemuan dilakukan demi rakyat, maka hasilnya harus konkret dan transparan. Bukan sekadar dialog simbolik atau akrobat pemerintahan tanpa arah.
“Jika hasilnya cuma foto bersama dan pernyataan normatif, itu sama saja menyia-nyiakan kepercayaan publik,” kata Rinto.
Partai X juga meminta agar seluruh tokoh yang duduk di lingkaran kekuasaan tidak bermain dua kaki. Rakyat menurutnya butuh arah yang jelas, bukan koalisi semu penuh intrik.
Partai X menegaskan, pertemuan tokoh nasional semestinya digunakan untuk membahas hal-hal yang menyentuh kehidupan masyarakat secara langsung. Mulai dari nasib petani, harga bahan pokok, hingga pendidikan dan lapangan kerja.
“Jika ini hanya lobi antar parpol untuk bagi-bagi kursi, maka rakyat kembali ditinggalkan. Rakyat butuh keputusan, bukan basa-basi,” tegas Rinto.
Partai X mendesak agar setiap pertemuan elite dilaporkan secara terbuka kepada publik. Pemerintahan yang kuat bukan dibentuk dari ruang-ruang tertutup, tetapi dari partisipasi rakyat yang luas.