beritax.id – Raksasa Mobil Listrik Amerika Serikat, Tesla, dikabarkan bekerja sama dengan raksasa teknologi China, Baidu. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan sistem bantuan mengemudi canggih (ADAS) Tesla di China.
Dilansir dari Reuters, Jumat (14/3), Baidu dalam beberapa minggu terakhir telah mengirimkan tim insinyur petanya untuk membantu Tesla. Mereka ditugaskan untuk mengintegrasikan informasi navigasi terbaru ke Full Self-Driving (FSD) V13 dari Tesla.
FSD V13 diharapkan bisa menjadi lebih responsif terhadap kondisi jalan hingga peta-peta jalanan di China. Integrasi ini disesuaikan dengan regulasi data dan kebijakan dari Beijing, yang sebelumnya membatasi penggunaan data oleh produsen mobil listrik untuk pelatihan kecerdasan buatan (AI).
Partai X: Ancaman bagi Industri Lokal?
Menanggapi kemitraan tersebut, Ketua Umum Partai X, Erick Karya, menyoroti potensi dampak terhadap industri otomotif dan teknologi lokal di Indonesia. Erick menegaskan bahwa tugas pemerintah adalah melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat agar kepentingan nasional tetap menjadi prioritas utama.
“Kolaborasi Tesla dan Baidu bisa membawa inovasi besar dalam teknologi kendaraan listrik. Pemerintah perlu waspada agar kerja sama ini tidak menjadi celah bagi dominasi produk luar. Karena dapat mengancam industri teknologi dan otomotif lokal,” ujar Erick.
Erick menilai bahwa tanpa kebijakan yang melindungi industri dalam negeri, Indonesia bisa kehilangan peluang bagi pelaku usaha lokal untuk berkembang dalam ekosistem kendaraan listrik dan teknologi berbasis AI.
Prinsip Partai X dalam Menyikapi Inovasi Global
Prinsip Partai X menegaskan bahwa pemerintah adalah bagian kecil rakyat yang diberi kewenangan oleh seluruh rakyat untuk membuat kebijakan dan menjalankannya secara efektif, efisien, dan transparan demi mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Dalam konteks ini, Erick menekankan bahwa inovasi yang dibawa perusahaan asing harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia. Pemerintah perlu memastikan bahwa transfer teknologi terjadi agar sumber daya manusia Indonesia ikut berkembang.
“Pemerintah harus memastikan bahwa kolaborasi ini tidak hanya membawa keuntungan bagi Tesla dan Baidu, tetapi juga memberikan peluang bagi tenaga ahli lokal untuk terlibat, belajar, dan berinovasi,” tambah Erick.
“Kemitraan ini bisa menjadi peluang besar jika dikelola dengan bijak. Namun jika tidak dikawal, ini bisa jadi ancaman serius bagi pertumbuhan industri teknologi nasional,” tegas Erick.
Dengan pendekatan yang kritis, objektif, dan solutif, Partai X berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan inovasi global agar benar-benar memberikan manfaat bagi rakyat dan kemajuan Indonesia.