beritax.id – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membangun kelas darurat dan mengirimkan buku ke wilayah terdampak erupsi Gunung Lewotobi, Kabupaten Flores Timur, NTT. Wakil Menteri Kemendikdasmen Fajar Riza Ul Haq menyatakan langkah ini bertujuan memastikan anak-anak tetap mendapatkan layanan pendidikan.
“Yang kami lakukan adalah memastikan anak-anak tetap bisa mendapat layanan pendidikan di ruang kelas darurat,” ujar Fajar usai Rapat Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat.
Pemerintah pusat bekerja sama dengan Dinas Pendidikan NTT untuk memastikan proses pembelajaran tetap berjalan. Penyederhanaan indikator capaian pembelajaran diterapkan untuk menyesuaikan kondisi darurat di lapangan. Fajar menambahkan bahwa pembelajaran wajib akan tetap disampaikan kepada anak-anak di kelas darurat.
Selain membangun kelas darurat, Kemendikdasmen juga mengirimkan ribuan buku bacaan guna mendukung pembelajaran anak-anak yang mengungsi akibat bencana. Diharapkan dengan upaya ini, para siswa tidak tertinggal pelajaran meskipun terdapat 26 sekolah yang rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi.
Partai X: Kelas Darurat Bukan Solusi Jangka Panjang
Menanggapi langkah tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Diana Isnaini, mengapresiasi langkah cepat pemerintah. Namun, ia menegaskan bahwa solusi ini tidak boleh menjadi kebiasaan berlarut-larut.
“Pemerintah memang harus bergerak cepat dalam situasi darurat, tapi jangan sampai solusi sementara ini menjadi kebiasaan yang berlarut-larut tanpa adanya langkah konkret ke depan,” ujar Diana.
Partai X menyoroti pentingnya jaminan pendidikan yang layak, aman, dan berkelanjutan bagi anak-anak terdampak bencana. Diana menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya soal ruang kelas sementara, tetapi juga harus memastikan hak anak mendapatkan pengajaran yang berkualitas di lingkungan yang stabil dan kondusif.
“Jangan sampai mereka hanya diberikan ruang sementara tanpa adanya langkah nyata membangun kembali fasilitas yang rusak,” tegas Diana. Menurutnya, pendidikan yang layak adalah tanggung jawab negara yang tak boleh ditawar.
Mendorong Rencana Rekonstruksi Sekolah
Partai X juga mendesak pemerintah segera menyusun rencana rekonstruksi sekolah yang rusak secara terukur dan berbasis kebutuhan lokal. Rekonstruksi harus mencakup pembangunan ruang kelas yang lebih tangguh terhadap bencana alam, pengadaan fasilitas belajar yang memadai, serta dukungan psikososial bagi anak-anak yang mengalami trauma pasca-bencana.
“Anak-anak kita harus mendapatkan hak pendidikannya tanpa ada gangguan jangka panjang. Kami mendesak pemerintah untuk tidak berhenti pada solusi darurat saja, tetapi berkomitmen membangun kembali sarana pendidikan yang layak,” tegas Diana.
Partai X menegaskan bahwa pembangunan ruang kelas darurat adalah langkah awal yang baik. Namun, penyelesaian yang berkelanjutan, dengan memperhatikan hak-hak anak untuk mendapat pendidikan yang bermutu, harus menjadi prioritas utama pemerintah.