By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Wednesday, 31 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Oligarki Bekerja, Demokrasi Indonesia Sekadar Formalitas
Pemerintah

Oligarki Bekerja, Demokrasi Indonesia Sekadar Formalitas

Diajeng Maharani
Last updated: December 30, 2025 1:35 pm
By Diajeng Maharani
Share
3 Min Read
SHARE

beritax.id – Demokrasi Indonesia hari ini semakin terasa sebagai prosedur administratif, bukan sebagai sistem yang sungguh-sungguh menempatkan rakyat sebagai pemilik kedaulatan. Di balik pemilu, rapat parlemen, dan jargon partisipasi publik, kekuasaan justru tampak bergerak efektif di tangan segelintir pejabat ekonomi dan pemerintahan. Demokrasi berjalan, tetapi arahnya tak lagi ditentukan oleh suara rakyat.

Berbagai kebijakan strategis menunjukkan pola yang sama: cepat disepakati, minim partisipasi, dan cenderung menguntungkan kelompok tertentu. Sementara itu, aspirasi publik sering berhenti di ruang dengar pendapat tanpa tindak lanjut nyata. Dalam kondisi ini, oligarki bekerja efektif di balik layar, sementara demokrasi hanya berfungsi sebagai legitimasi formal.

Rakyat Hadir Saat Pemilu, Absen Saat Keputusan Dibuat

Rakyat dilibatkan ketika suara dibutuhkan, namun disisihkan ketika kebijakan dirumuskan. Akses terhadap proses pengambilan keputusan semakin sempit, kritik kerap dianggap gangguan stabilitas, dan keberpihakan pada kepentingan publik dikalahkan oleh kompromi kekuasaan. Demokrasi kehilangan substansinya ketika suara rakyat tidak lagi menentukan arah negara.

Negara terlihat sigap dalam menjaga kepentingan investasi dan kekuasaan, namun lamban saat rakyat menghadapi dampak kebijakan mulai dari ketimpangan ekonomi hingga konflik sosial. Fungsi negara sebagai pelindung dan pelayan publik melemah, digantikan peran sebagai pengatur yang lebih berpihak pada pejabat.

Tanggapan Prayogi R. Saputra: Demokrasi Tak Boleh Berhenti di Prosedur

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menilai kondisi ini sebagai kemunduran serius dalam praktik demokrasi.

“Jika oligarki bekerja efektif sementara demokrasi hanya jadi formalitas, itu artinya kedaulatan rakyat sedang dikosongkan,” tegas Prayogi.

You Might Also Like

Retret Sekda Diingatkan Tak Perlu ‘Jungkir Balik’, Partai X: Yang Perlu Dibalik Justru Prioritas Anggaran!
BUMN PHK 100%, Partai X: Rakyat Di-PHK, Penguasa Cuan Tanpa Henti!
SMI Terbitkan Obligasi Rp2,75 T! Partai X Ingatkan: Jangan Sampai Proyek Mangkrak!
AS Serang Iran, WNI Terancam, Partai X: Jangan Tunggu Krisis Jadi Viral Baru Negara Bergerak!

Ia mengingatkan kembali mandat dasar negara yang kerap dilupakan.

“Tugas negara itu hanya tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Ketika negara lebih sibuk mengatur demi pejabat, tapi abai melindungi dan melayani rakyat, maka demokrasi kehilangan maknanya,” ujarnya.

Menurut Prayogi, masalah utama Demokrasi Indonesia bukan pada mekanisme pemilu, melainkan pada hilangnya keberanian negara untuk berpihak pada rakyat setelah kekuasaan diperoleh.

“Demokrasi tidak cukup hanya sah secara hukum, tapi harus adil secara pemerintahan dan sosial,” tambahnya.

Solusi: Mengembalikan Demokrasi ke Tangan Rakyat

Untuk mencegah demokrasi terus menjadi formalitas, sejumlah langkah mendesak perlu dilakukan:

  • Memastikan partisipasi publik bermakna dalam perumusan kebijakan
  • Membuka transparansi relasi kekuasaan dan kepentingan ekonomi
  • Memperkuat fungsi pengawasan terhadap pejabat pemerintahan dan ekonomi
  • Menjamin kebijakan publik berpihak pada kepentingan mayoritas rakyat
  • Mengembalikan demokrasi sebagai alat koreksi kekuasaan, bukan sekadar legitimasi

Demokrasi Indonesia tidak runtuh karena ketiadaan prosedur, melainkan karena kehilangan keberpihakan. Selama oligarki terus bekerja tanpa koreksi, dan rakyat hanya dijadikan simbol, demokrasi akan tetap berjalan di atas kertas—namun kosong di kehidupan nyata.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Kegagalan Sistem: Ketika Jabatan Lebih Penting dari Konstitusi
Next Article Sistem Negara dalam Analogi Organ Tubuh Manusia

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Kriminal

Keracunan Massal di Lapas: Parfum Oplosan, Nyawa Murahan, Partai X Kritik Gagalnya Pengawasan Negara!

May 5, 2025
Pemerintah

Setya Novanto Bebas, Partai X: Rakyat Dipenjara Harga Sembako, Koruptor Malah Jalan-jalan

August 26, 2025
Pemerintah

Banggar Dukung Anggaran TNI, Partai X: Pertahanan Kuat, Rakyat Lemah di Kantong!

October 7, 2025
"An elegant and dignified illustration of Sri Mulyani, Indonesia’s Minister of Finance, standing in a formal farewell ceremony with tears in her eyes, gracefully holding a handkerchief. She is surrounded by solemn Ministry of Finance employees in suits, yet in the background, a large celebratory banner with the words '300% Allowance Increase' is visible, with some staff discreetly smiling and holding documents. The composition should emphasize respect and gravitas in her figure, using a realistic and respectful tone, while subtly highlighting the ironic contrast between her emotional departure and the recent financial benefits enjoyed by the employees."
Seputar Pajak

Tangis Perpisahan Sri Mulyani Dinilai Ironik, Pegawai Kemenkeu Baru Saja Nikmati Tukin 300%

September 10, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.