By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Friday, 26 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Dari Kotak Suara ke Ruang Rapat: Demokrasi Dipersempit oleh Penguasa
Pemerintah

Dari Kotak Suara ke Ruang Rapat: Demokrasi Dipersempit oleh Penguasa

Diajeng Maharani
Last updated: December 23, 2025 12:41 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Arah demokrasi Indonesia kembali dipertanyakan ketika sejumlah wacana kebijakan dan perubahan regulasi justru menjauhkan rakyat dari proses pengambilan keputusan. Mekanisme yang semula memberi ruang partisipasi langsung melalui kotak suara, kini perlahan dipersempit dan dialihkan ke ruang-ruang rapat yang tertutup dari pengawasan publik.

Demokrasi yang seharusnya menjadi alat kedaulatan rakyat, terancam berubah menjadi prosedur yang dikendalikan oleh segelintir penguasa.

Pergeseran Demokrasi dari Partisipasi ke Delegasi Penguasa

Dalam beberapa kebijakan strategis, partisipasi publik semakin sering diperlakukan sebagai formalitas. Keputusan penting justru diambil melalui kesepakatan pejabat, dengan dalih efisiensi, stabilitas, atau percepatan pembangunan.

Pola ini menandai pergeseran demokrasi dari model partisipatif menuju demokrasi delegatif, di mana rakyat hanya menjadi pemberi mandat awal tanpa ruang kontrol yang memadai.

Ruang Rapat yang Minim Akuntabilitas

Ketika proses dipusatkan di ruang rapat, transparansi menjadi korban pertama. Publik tidak lagi mengetahui bagaimana keputusan diambil, siapa yang diuntungkan, dan kepentingan apa yang diprioritaskan.

Kondisi ini membuka peluang terjadinya kompromi kekuasaan yang jauh dari kebutuhan rakyat, sekaligus mempersempit ruang kritik dan koreksi.

You Might Also Like

PPID DJP Inkompeten: Wajib Pajak Terlantar di Tengah Kekacauan Birokrasi
DPR Tegur Dedi Mulyadi Soal Pendidikan Militer, Partai X Peringatkan Jangan Korbankan Hak Anak!
Partai Buruh Larang Outsourcing, Partai X: Rakyat Butuh Pekerjaan, Bukan Janji!
Baleg Cabut RUU Danantara, Partai X Desak Prioritaskan Kesejahteraan Rakyat!

Dampak Langsung bagi Rakyat

Penyempitan demokrasi berdampak nyata bagi warga. Kebijakan yang lahir tanpa partisipasi publik cenderung tidak sensitif terhadap realitas sosial, ekonomi, dan lingkungan di lapangan. Rakyat diposisikan sebagai objek kebijakan, bukan subjek penentu arah negara.

Dalam jangka panjang, hal ini berisiko melahirkan apatisme dan krisis kepercayaan terhadap institusi negara.

Tanggapan Partai X: Negara Tidak Boleh Takut pada Partisipasi Rakyat

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa penyempitan demokrasi merupakan sinyal serius kegagalan negara memahami mandat dasarnya.

“Tugas negara itu ada tiga dan tidak boleh ditawar: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Demokrasi adalah instrumen utama untuk menjalankan tiga tugas itu. Jika partisipasi rakyat dipersempit, maka negara sedang menjauh dari mandat konstitusionalnya,” ujar Prayogi.

Menurutnya, kekuasaan yang takut pada suara rakyat pada dasarnya sedang mempertanyakan legitimasi dirinya sendiri.

Partai X menilai bahwa partisipasi publik sering kali disalahpahami sebagai penghambat kebijakan. Padahal, demokrasi justru berfungsi sebagai mekanisme koreksi agar kebijakan lebih tepat sasaran dan berkeadilan.

Negara yang kuat bukanlah negara yang membungkam rakyat, melainkan negara yang mampu mengelola perbedaan pendapat secara terbuka dan bermartabat.

Solusi dan Rekomendasi

Sebagai langkah perbaikan, Partai X mendorong:

  1. Pemulihan Ruang Partisipasi Publik
    Setiap kebijakan strategis harus melibatkan rakyat secara bermakna, bukan sekadar formalitas konsultasi.
  2. Transparansi dalam Proses Pengambilan Keputusan
    Ruang rapat penguasa harus dibuka untuk pengawasan publik agar keputusan dapat dipertanggungjawabkan.
  3. Penguatan Mekanisme Akuntabilitas Pemerintahan
    Pejabat publik harus bertanggung jawab langsung kepada rakyat, bukan hanya kepada penguasa.
  4. Perlindungan Hak Warga Negara
    Negara wajib menjamin hak memilih, bersuara, dan berpendapat sebagai bagian dari perlindungan rakyat.
  5. Penegasan Demokrasi sebagai Pilar Tata Kelola Negara
    Demokrasi tidak boleh direduksi menjadi prosedur administratif, melainkan dijaga sebagai fondasi bernegara.

Partai X menegaskan, demokrasi tidak boleh dipersempit demi kenyamanan penguasa. Ketika kotak suara digeser ke ruang rapat, yang dipertaruhkan bukan sekadar prosedur, melainkan masa depan kedaulatan rakyat itu sendiri. Negara harus kembali pada tugas utamanya: melindungi, melayani, dan mengatur rakyat dengan rakyat sebagai pusatnya.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Saat Rakyat Butuh, Prabowo Dikelilingi Pujian Kekuasaan
Next Article Dari Mandat Rakyat ke Mandat Pejabat: Arah Kekuasaan Prabowo Dipertanyakan

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Keadilan Sosial

December 10, 2025
Pemerintah

Gibran Pede Jadi Tuan Rumah World Abilitysport, Partai X: Kesiapan Itu Bukan Cuma Stadion dan Spanduk!

April 15, 2025
Pendidikan

PCO Klaim 16 Juta Terima CKG Sekolah, Partai X: Angka Naik Tapi Gizi dan Akses Pendidikan Masih Tidak Merata?

August 5, 2025
Pemerintah

Krisis Bangsa Berawal dari Rusaknya Moral Pemimpin

November 13, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.