By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Friday, 19 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Kriminal > Pelanggaran Hak Asasi di Lapangan dan Minimnya Akses Informasi
Kriminal

Pelanggaran Hak Asasi di Lapangan dan Minimnya Akses Informasi

Diajeng Maharani
Last updated: December 17, 2025 1:35 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Di berbagai wilayah dengan situasi konflik dan operasi keamanan, laporan mengenai dugaan pelanggaran hak asasi manusia terus bermunculan. Namun bersamaan dengan itu, akses publik terhadap informasi justru semakin terbatas. Jurnalis dibatasi ruang geraknya, warga takut berbicara, dan data resmi kerap disajikan secara sepihak. Akibatnya, kebenaran di lapangan sulit diverifikasi, sementara korban kehilangan ruang untuk bersuara.

Dalam situasi keamanan yang tegang, warga sipil sering berada di posisi paling lemah. Dugaan kekerasan, intimidasi, hingga pembatasan aktivitas sehari-hari kerap terjadi, tetapi tidak selalu tercatat secara terbuka. Tanpa mekanisme pelaporan yang aman dan transparan, banyak kasus berakhir tanpa kejelasan.

Kondisi ini membuat korban tidak hanya kehilangan rasa aman, tetapi juga kehilangan keadilan.

Akses Informasi yang Terhambat

Minimnya akses informasi memperburuk situasi. Pembatasan peliputan, lambannya rilis data resmi, dan absennya penjelasan menyeluruh dari otoritas menciptakan ruang gelap yang rawan disalahgunakan. Ketika informasi dikendalikan, publik tidak memiliki dasar yang cukup untuk menilai apakah negara telah bertindak sesuai hukum dan prinsip hak asasi manusia.

Transparansi yang lemah pada akhirnya merusak kepercayaan publik.

Sering kali, narasi resmi yang disampaikan tidak sejalan dengan pengalaman warga di lapangan. Perbedaan ini menimbulkan kebingungan dan memperdalam kecurigaan. Tanpa ruang dialog dan keterbukaan informasi, negara berisiko terjebak dalam pembelaan sepihak yang justru memperbesar jarak dengan rakyat.

You Might Also Like

MPR Sebut Tarif AS Peluang Bangkitkan Industri! Partai X: Peluang Buat Siapa? Rakyat atau Konglomerat?
Polisi Tembak Siswa, Baru Diadili! Partai X: Hukum Jangan Tumpul Saat Seragam yang Salah!
Situs Judol Dilindungi, Biayanya Miliaran: Partai X Gugat Negara yang Gagal Bedakan Inovasi dan Ilegalitas!
Tom Lembong Sorot Hakim Korup — Partai X: Kalau Penjaga Hukum Bisa Dibeli, Siapa Lagi Bisa Dipercaya?

Negara yang kuat seharusnya berani membuka diri terhadap pengawasan publik.

Tanggapan Rinto Setiyawan: Negara Tidak Boleh Menutup Mata

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa keterbatasan akses informasi dalam konteks dugaan pelanggaran HAM adalah masalah serius.

“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Jika terjadi dugaan pelanggaran di lapangan dan negara tidak membuka akses informasi, berarti perlindungan gagal. Jika korban kesulitan melapor dan mendapatkan keadilan, berarti pelayanan tidak berjalan. Dan jika informasi dikendalikan tanpa akuntabilitas, berarti negara keliru dalam mengatur,” tegas Rinto.

Ia menekankan bahwa transparansi adalah bagian tak terpisahkan dari perlindungan hak asasi.

Ketertutupan informasi tidak hanya merugikan korban, tetapi juga berbahaya bagi negara sendiri. Tanpa evaluasi terbuka, pelanggaran berpotensi berulang, luka sosial membesar, dan ketidakpercayaan publik mengakar. Dalam jangka panjang, stabilitas yang dibangun di atas ketertutupan akan rapuh. Keadilan tidak bisa tumbuh di ruang yang gelap.

Solusi: Membuka Akses, Memulihkan Kepercayaan

Untuk memastikan perlindungan HAM dan transparansi berjalan beriringan, langkah-langkah berikut perlu ditempuh:

  • Menjamin akses informasi publik di wilayah rawan konflik
    Keterbukaan adalah kunci akuntabilitas.
  • Melindungi saksi, korban, dan pelapor pelanggaran
    Agar warga berani bersuara tanpa rasa takut.
  • Memperkuat mekanisme pengawasan independen
    Supaya dugaan pelanggaran ditangani secara objektif.
  • Membuka ruang bagi jurnalisme dan pemantauan sipil
    Informasi yang berimbang melindungi kepentingan publik.
  • Menegaskan kembali peran negara sebagai pelindung HAM
    Bukan sekadar pengendali narasi.

Pelanggaran hak asasi dan minimnya akses informasi adalah dua sisi dari masalah yang sama. Selama negara belum sepenuhnya terbuka, keadilan akan sulit dicapai dan luka sosial akan terus membekas.

Melindungi rakyat berarti melindungi hak mereka untuk tahu, bersuara, dan mendapatkan keadilan. Tanpa itu, negara kehilangan legitimasi moralnya.

TAGGED:Pilihan Editor
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Ketika Operasi Militer Berjalan, Warga Sipil Menjadi Korban
Next Article RUU Perampasan Aset Mandek di Tengah Krisis Kepercayaan Publik

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pendidikan

Ombudsman Imbau SPMB Bebas Pungli, Partai X Desak Audit Menyeluruh dan Sanksi Tegas!

April 25, 2025
Buat kamu anak muda yang baru kerja, punya usaha, atau yang sudah sering berurusan sama pajak, pasti pernah dengar istilah kompensasi pajak
Seputar Pajak

Cara Pengajuan Kompensasi Pajak di DJP, Gampang Banget!

August 19, 2025
Pemerintah

Fasilitas Haji Layak, Partai X: Ibadah Suci, Jangan Jadi Bisnis!

October 31, 2025
Kriminal

TNI AD Sebut Penganiayaan Prada Lucky dalam Pembinaan, Partai X Serukan Reformasi Hak Asasi dan Keadilan

August 12, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.