By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Friday, 19 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Kriminal > Ketika Operasi Militer Berjalan, Warga Sipil Menjadi Korban
Kriminal

Ketika Operasi Militer Berjalan, Warga Sipil Menjadi Korban

Diajeng Maharani
Last updated: December 17, 2025 1:35 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Operasi militer yang digelar atas nama keamanan negara kembali menyisakan persoalan serius bagi warga sipil. Di sejumlah wilayah konflik, aktivitas militer yang intens tidak hanya menargetkan kelompok bersenjata, tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan masyarakat biasa. Rumah ditinggalkan, aktivitas ekonomi lumpuh, dan rasa takut menjadi keseharian warga yang tidak terlibat konflik. Ketika pendekatan keamanan berjalan tanpa perlindungan memadai, warga sipil justru menjadi korban utama.

Dalam praktik di lapangan, garis pemisah antara target operasi dan warga sipil sering kali kabur. Kehadiran aparat bersenjata di ruang hidup masyarakat menciptakan tekanan psikologis, sementara mobilitas warga dibatasi atas nama pengamanan wilayah.

Kondisi ini menunjukkan bahwa operasi militer tidak bisa dilepaskan dari dampak kemanusiaan yang luas.

Narasi Stabilitas Menutup Luka Sosial

Narasi resmi yang dikedepankan kerap menekankan keberhasilan operasi dan pemulihan stabilitas. Namun di balik itu, cerita tentang trauma warga, anak-anak yang kehilangan akses pendidikan, dan keluarga yang terpaksa mengungsi jarang mendapatkan perhatian setara.

Ketimpangan narasi ini berisiko menormalisasi penderitaan warga sipil sebagai konsekuensi yang dianggap wajar.

Pelayanan Negara yang Tertinggal

Di tengah operasi militer, kehadiran negara sebagai pelayan rakyat sering kali tidak sebanding. Layanan kesehatan, bantuan kemanusiaan, dan perlindungan sosial datang terlambat atau tidak menjangkau seluruh warga terdampak.

You Might Also Like

Dapur MBG Baru 10.900, Partai X: Ekosistemnya Dulu yang Harus Kuat!
KPK Disebut Cegah Orang Masuk Neraka! Partai X: Fokus Berantas Korupsi, Urusan Akhirat Biar Tuhan!
BMW Tabrak Mahasiswa, Baru Jadi Tersangka: Partai X Tanya, Kalau Bukan Viral, Apa Masih Didiamkan?
RUU KUHAP Dikebut? Partai X: Undang-undang Bukan Resep Mi Instan, Jangan Main Cepat!

Akibatnya, masyarakat harus bertahan sendiri dalam situasi yang seharusnya menjadi tanggung jawab negara.

Tanggapan Prayogi R. Saputra: Keamanan Tidak Boleh Mengorbankan Rakyat

Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa pendekatan keamanan harus selalu berpijak pada mandat konstitusional negara.

“Tugas negara itu ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Jika operasi militer justru membuat warga sipil kehilangan rasa aman, maka fungsi perlindungan gagal. Jika kebutuhan dasar warga tidak terpenuhi, maka fungsi pelayanan tidak berjalan. Dan jika kebijakan keamanan tidak mempertimbangkan dampak kemanusiaan, berarti negara keliru dalam mengatur,” tegas Prayogi.

Ia menekankan bahwa keamanan sejati adalah ketika rakyat merasa aman, bukan hanya wilayah yang diklaim stabil.

Pendekatan yang terlalu menitikberatkan pada kekuatan militer berpotensi meninggalkan luka sosial berkepanjangan. Trauma kolektif, ketidakpercayaan terhadap negara, dan siklus konflik baru dapat muncul jika penderitaan warga sipil tidak ditangani secara serius.

Tanpa pendekatan yang manusiawi, stabilitas hanya akan bersifat semu.

Solusi: Menempatkan Perlindungan Warga sebagai Prioritas

Untuk memastikan keamanan berjalan seiring dengan kemanusiaan, langkah-langkah berikut perlu dilakukan:

  • Menempatkan keselamatan warga sipil sebagai prinsip utama operasi keamanan
    Setiap tindakan harus menghindari dampak terhadap masyarakat non-kombatan.
  • Memastikan layanan kemanusiaan berjalan paralel dengan operasi keamanan
    Kesehatan, pangan, dan perlindungan sosial harus dijamin.
  • Memperkuat pengawasan dan akuntabilitas aparat
    Agar tidak terjadi pelanggaran terhadap hak-hak warga.
  • Membuka ruang dialog dan pendekatan non-militer
    Konflik tidak bisa diselesaikan hanya dengan kekuatan senjata.
  • Menyelaraskan kebijakan keamanan dengan mandat perlindungan rakyat
    Keamanan negara harus berarti keamanan bagi warganya.

Operasi militer tidak boleh berdiri di atas penderitaan warga sipil. Negara yang kuat bukanlah negara yang hanya mampu mengerahkan kekuatan, tetapi negara yang mampu melindungi, melayani, dan mengatur rakyatnya dengan adil dan manusiawi.

Keamanan sejati lahir ketika rakyat tidak lagi menjadi korban dari kebijakan yang seharusnya melindungi mereka.

TAGGED:Pilihan Editor
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Legitimasi Internet Shutdown dan Masa Depan Kebebasan Digital
Next Article Pelanggaran Hak Asasi di Lapangan dan Minimnya Akses Informasi

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Ekonomi

Cabai Bikin Panas, Beras Bikin Resah. Partai X: Inflasi Bukan Takdir, Tapi Salah Urus!

April 9, 2025
Pemerintah

Kemendagri Usul Parpol Bikin Usaha, Partai X: Negara Atur Demokrasi, Bukan Buka Lapak Oligarki!

May 23, 2025
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto menyampaikan seluruh lembaga pemasyarakatan wajib mendukung program ketahanan pangan.
Kriminal

Lapas Disuruh Sukseskan Ketahanan Pangan, Partai X Desak Bangun Sistem Pangan Berbasis Petani Rakyat

July 29, 2025
Pemerintah

Fasilitas Haji Layak, Partai X: Ibadah Suci, Jangan Jadi Bisnis!

October 31, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.