beritax.id – Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menyinggung penyebab perlambatan ekonomi Indonesia tahun ini. Ia menilai kondisi global bukan satu-satunya faktor perlambatan ekonomi nasional.
Purbaya menyampaikan bahwa perlambatan ekonomi sepanjang delapan bulan pertama bukan semata akibat gejolak global. Ia menjelaskan adanya persoalan tata kelola di dalam negeri yang memengaruhi kinerja ekonomi nasional sebelum diperbaiki pemerintah.
Analisis Menkeu terhadap Kondisi Ekonomi
Purbaya menjelaskan bahwa prospek ekonomi global mulai membaik dalam beberapa bulan terakhir. Penurunan suku bunga The Fed dinilai memberi ruang stabilitas global yang lebih kuat. Ia menilai momentum ini menciptakan peluang bagi ekonomi negara berkembang termasuk Indonesia.
Namun volatilitas komoditas tetap menjadi tantangan penting bagi APBN. Harga batu bara dan minyak menguat secara bulanan tetapi melemah secara tahunan. Perubahan itu berdampak pada penerimaan negara dalam beberapa sektor strategis.
Kinerja Perdagangan dan Industri Domestik
Purbaya menyampaikan surplus neraca perdagangan mencapai lebih dari 33 miliar dolar AS pada September. Ia menilai ekspor tumbuh stabil meski situasi global bergerak tidak pasti. Pertumbuhan impor ikut meningkat sehingga menunjukkan aktivitas industri domestik tetap berjalan.
Ia menegaskan kembali bahwa perlambatan ekonomi awal tahun lebih dipengaruhi faktor domestik. Pemerintah mengklaim telah melakukan koreksi kebijakan untuk menormalkan aktivitas ekonomi nasional.
Pandangan Partai X atas Pernyataan Menkeu
Anggota Majelis Tinggi Partai X Prayogi R Saputra menilai pernyataan Menkeu sangat serius. Menurutnya, istilah salah urus mengindikasikan masalah tata kelola negara yang tidak boleh dibiarkan. Negara wajib mengelola pemerintahan secara efektif, jujur, dan akuntabel.
Prayogi mengingatkan kembali tugas dasar negara untuk melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat dengan adil. Ia menilai perlambatan ekonomi adalah sinyal penting bagi negara untuk memperbaiki manajemen internal tanpa alasan eksternal.
Prinsip Partai X tentang Tata Kelola Negara
Partai X memegang prinsip bahwa negara adalah alat yang dimiliki rakyat. Pejabat hanyalah mandataris yang wajib mempertanggungjawabkan setiap kebijakan publik. Pemerintahan yang baik harus berpijak pada akuntabilitas, rasionalitas, dan profesionalisme.
Partai X menegaskan bahwa negara harus menjalankan kebijakan sesuai nilai Pancasila sebagai pedoman operasional. Pemerintah wajib mengutamakan kepentingan rakyat di setiap keputusan kebijakan ekonomi.
Solusi Partai X untuk Perbaikan Ekonomi Nasional
Partai X menawarkan solusi struktural untuk memperbaiki tata kelola ekonomi. Pemerintah harus memperkuat data fiskal berbasis bukti agar kebijakan lebih tepat. Transparansi anggaran harus diperluas untuk memastikan kepercayaan publik tetap terjaga.
Partai X juga mendorong reformasi administrasi ekonomi berbasis kepakaran. Setiap instansi wajib bekerja dengan standar kinerja yang terukur, rasional, dan berpihak pada kepentingan rakyat. Partai X menilai penguatan lembaga pengawasan ekonomi menjadi langkah penting untuk memperbaiki manajemen negara.
Dengan pendekatan solutif tersebut, Partai X menyerukan perbaikan tata kelola ekonomi nasional. Negara harus memastikan tidak terjadi salah urus yang merugikan rakyat. Perbaikan kebijakan harus terus dilakukan agar ekonomi Indonesia bergerak stabil dan berkeadilan.



