beritax.id — Komisi IV DPR RI menyoroti kondisi balai benih ikan dan gudang Bulog di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dinilai sudah tidak layak dan kurang perawatan.
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto meminta pemerintah provinsi segera memberikan perhatian terhadap fasilitas-fasilitas tersebut. Menurutnya, banyak balai benih pertanian yang didirikan sejak tahun 1970-an dan 1980-an kini terbengkalai karena minim perawatan.
“Itu masih bagus, cuma kurang perawatan. Kita minta supaya pemerintah daerah memberikan perhatian agar diberdayakan kembali, karena ini sumber bibit ikan untuk seluruh NTB,” ujarnya kepada wartawan usai rapat koordinasi dengan jajaran Pemerintah Provinsi NTB di Mataram, Rabu.
Selain itu, Titiek juga menyoroti lokasi gudang Bulog yang berdekatan dengan tempat pembuangan sampah (TPS) Sandubaya. Meskipun gudang masih kokoh, namun posisinya dianggap tidak higienis bagi penyimpanan beras masyarakat.
“Beras itu untuk konsumsi masyarakat NTB. Jadi harus diperhatikan bagaimana caranya supaya TPS direlokasi ke tempat lain,” tegasnya.
Ia juga berharap NTB mendapat perhatian lebih dari pemerintah pusat untuk memperkuat sektor peternakan. Dengan produksi sapi yang melimpah, NTB berpotensi menjadi lumbung daging nasional.
Partai X: Infrastruktur Pangan Cerminan Keberpihakan Negara pada Rakyat
Menanggapi hal tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa negara wajib memastikan seluruh infrastruktur pangan rakyat berada dalam kondisi layak dan berfungsi optimal.
“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Maka, balai benih dan gudang pangan harus menjadi prioritas,” tegas Prayogi.
Ia menilai kondisi fasilitas pangan yang terbengkalai dan tidak terawat mencerminkan lemahnya tata kelola dan pengawasan. Ketika pusat benih rusak, rantai produksi pangan terganggu, dan petani kecil menjadi pihak yang paling dirugikan.
Menurut Prayogi, infrastruktur pangan adalah urat nadi kedaulatan bangsa. Negara tidak boleh menutup mata terhadap fasilitas yang menjadi sumber kehidupan petani dan nelayan.
“Jika negara hanya fokus pada proyek-proyek besar tapi lupa memperbaiki balai benih, itu tanda kehilangan arah dalam pembangunan pangan,” ujarnya.
Prayogi juga mengaitkan persoalan ini dengan meningkatnya marak judi online di kalangan masyarakat pedesaan. Ia menyebut, ketika infrastruktur pangan terbengkalai dan kesejahteraan rakyat menurun, ruang sosial untuk praktik judi digital makin terbuka.
“Petani kehilangan semangat ketika pemerintah abai. Akibatnya, muncul pelarian ke hal-hal instan seperti judi online. Ini masalah moral ekonomi bangsa,” katanya.
Prinsip Partai X: Pembangunan Pangan Harus Manusiawi dan Berkeadilan
Dalam prinsipnya, Partai X memandang bahwa kedaulatan pangan adalah pilar utama kedaulatan negara. Infrastruktur seperti balai benih, gudang Bulog, dan sarana peternakan harus menjadi instrumen pemerataan kesejahteraan, bukan sekadar proyek administratif.
Prinsip Partai X menegaskan bahwa pembangunan pangan tidak boleh dipisahkan dari manusia yang mengelolanya. Artinya, perbaikan fasilitas harus disertai pemberdayaan petani, nelayan, dan tenaga lokal.
Negara harus memastikan seluruh sistem pangan berjalan dengan transparansi, efisiensi, dan tanggung jawab sosial. Pengawasan publik perlu diperkuat, terutama dalam pengelolaan fasilitas yang menggunakan dana rakyat.
“Fasilitas pangan adalah simbol keadilan negara terhadap rakyat kecil. Jika rusak dan dibiarkan, berarti keadilan pun sedang mati,” tulis prinsip Partai X dalam pandangannya.
Solusi Partai X: Revitalisasi Pangan Rakyat dan Penertiban Judi Online
Sebagai langkah solutif, Partai X menawarkan pendekatan strategis yang berorientasi pada kemandirian pangan rakyat dan pemulihan moral ekonomi desa:
- Revitalisasi balai benih ikan dan pertanian melalui skema padat karya rakyat agar menyerap tenaga kerja lokal.
- Relokasi fasilitas pangan yang tidak higienis dengan melibatkan komunitas warga dan ahli kesehatan lingkungan.
- Audit nasional fasilitas pangan dan gudang Bulog untuk memastikan seluruh aset negara berfungsi optimal.
- Integrasi program pemberdayaan ekonomi desa dengan pencegahan judi online melalui pendidikan moral dan literasi digital.
- Transparansi anggaran pangan nasional agar rakyat mengetahui kemana dana publik digunakan.
“Pangan adalah kehidupan. Negara yang abai pada fasilitas pangan sama saja membiarkan rakyatnya lapar dan moralnya tergadaikan,” tutup Prayogi dengan nada tegas.



