beritax.id — Pemerintah meluncurkan Program SMK Go Global untuk mengirim 500 ribu lulusan SMK bekerja ke luar negeri. Program ini diumumkan oleh Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar bersama Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtarudin di Jakarta, Rabu (12/11). Muhaimin menyebut program ini merupakan arahan Presiden Prabowo untuk memperluas kesempatan kerja bagi lulusan vokasi. “Lulusan SMK akan diberi pelatihan keterampilan dan bahasa agar mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.
Pemerintah menyiapkan anggaran Rp2,6 miliar untuk mendukung keberangkatan tenaga kerja terampil ke berbagai negara tujuan.
Peluang dan Tantangan Tenaga Muda Indonesia
Menurut pemerintah, banyak negara membuka peluang kerja bagi tenaga terampil dari Indonesia. Negara tujuan utama antara lain Jerman, Jepang, dan Turki yang membutuhkan tenaga di bidang industri dan jasa. Namun, tantangan utama masih terletak pada keterampilan bahasa dan kesiapan budaya kerja.
Menteri Mukhtarudin menegaskan pentingnya pendidikan vokasi dan pelatihan bahasa bagi calon pekerja migran. “Kita harus kirim tenaga profesional, bukan sekadar buruh kasar,” tegasnya dalam konferensi pers tersebut.
Partai X: Negara Harus Hadir Melindungi Generasi Muda
Menanggapi program ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute Prayogi R Saputra memberikan pandangan kritis. Ia menegaskan bahwa tugas negara ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Menurutnya, pengiriman tenaga muda ke luar negeri tidak boleh sekadar mengejar angka penyerapan tenaga kerja. “Negara wajib memastikan keselamatan, martabat, dan kesejahteraan mereka terlindungi sejak pelatihan hingga bekerja,” ujar Prayogi.
Ia menilai, tanpa perlindungan hukum yang kuat, program seperti ini bisa menimbulkan risiko eksploitasi dan ketidakadilan.
Prinsip Partai X: Keadilan Sosial dan Pemberdayaan Rakyat
Dalam prinsip Partai X, pembangunan manusia adalah inti keadilan sosial dan kemajuan bangsa. Negara harus memastikan pendidikan vokasi tidak menjadi pintu keluar kemiskinan semu, tetapi jalan menuju kemajuan sejati. Setiap kebijakan ketenagakerjaan harus mengutamakan keadilan, kemanusiaan, dan pemerataan kesempatan ekonomi. Kesejahteraan rakyat tidak boleh dikorbankan atas nama efisiensi global atau pertumbuhan ekonomi jangka pendek. Program kerja ke luar negeri harus menjadi langkah strategis yang memperkuat daya saing bangsa, bukan memperlemah kedaulatan ekonomi rakyat.
Solusi Partai X: Perlindungan dan Peningkatan Kompetensi
Partai X menawarkan beberapa solusi konkret agar program SMK Go Global berjalan adil dan aman bagi rakyat. Pertama, mewajibkan perjanjian bilateral yang menjamin hak tenaga kerja Indonesia di negara tujuan. Kedua, memperkuat sistem pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi internasional yang diakui global. Ketiga, menyediakan mekanisme perlindungan sosial dan hukum bagi pekerja muda di luar negeri. Keempat, mengintegrasikan lembaga pendidikan vokasi dengan dunia industri dan lembaga penempatan kerja agar pelatihan relevan. Dengan langkah tersebut, tenaga muda Indonesia tidak hanya dikirim bekerja, tetapi juga pulang membawa ilmu dan kesejahteraan.
Penutup: Tenaga Muda Harus Diberdayakan, Bukan Dilepas
Partai X menegaskan, tenaga muda adalah aset bangsa yang harus dijaga dan diberdayakan. Pemerintah tidak boleh berhenti pada pengiriman tenaga kerja, tapi harus menjamin perlindungan, pembinaan, dan kepulangan yang layak. Program luar negeri harus menjadi investasi kemanusiaan, bukan sekadar solusi sementara untuk pengangguran. Negara hadir bukan hanya untuk mengatur, tapi juga memastikan setiap warga muda mendapat keadilan dan harapan. Dengan perlindungan dan kesempatan yang adil, Indonesia tidak hanya mengekspor tenaga kerja, tetapi menebar martabat bangsa.



