beritax.id – Indonesia hari ini menghadapi berbagai luka kebangsaan yang belum sembuh. Dari ketimpangan sosial, krisis moral, hingga menurunnya kepercayaan publik terhadap institusi negara. Di tengah situasi ini, muncul pertanyaan mendasar di mana para negarawan yang seharusnya menjadi penyembuh bangsa?
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa bangsa ini membutuhkan pemimpin yang bukan hanya pintar, tapi juga berhati negarawan. Menurutnya, tugas negara itu tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. “Bila tiga tugas itu dilaksanakan dengan ketulusan, maka negara bukan sekadar berfungsi, tetapi juga menyembuhkan,” ujar Rinto.
Krisis Kepemimpinan di Tengah Luka Sosial
Rinto menilai, krisis bangsa saat ini bukan hanya karena lemahnya sistem, tetapi juga karena hilangnya jiwa kenegarawanan. Banyak pemimpin terjebak dalam ambisi kekuasaan, bukan dalam semangat pengabdian. Padahal, negarawan sejati adalah mereka yang rela berkorban untuk rakyat, bukan mengorbankan rakyat.
“Negara bukan ladang kepentingan. Negara adalah rumah bersama yang harus dirawat dengan cinta dan tanggung jawab,” kata Rinto.
Ia mengingatkan bahwa ketika pemimpin abai terhadap penderitaan rakyat, luka bangsa makin dalam.Negara harus hadir untuk melindungi martabat manusia, memperkuat keadilan sosial, dan memastikan kesejahteraan bersama.
Partai X menilai, krisis bangsa terjadi karena pemerintahan kehilangan nilai moral. Kekuasaan dijalankan tanpa arah keadilan, dan kebijakan sering berpihak pada pejabat, bukan rakyat.
“Negara harus kembali menjadi alat rakyat, bukan alat penguasa. Karena hanya dengan begitu luka bangsa bisa disembuhkan,” ujar Rinto.
Dari Luka Menuju Kesembuhan: Jalan Negarawan
Menurut Rinto, penyembuhan bangsa membutuhkan negarawan sejati bukan sekadar pejabat. Negarawan adalah mereka yang berpikir jauh melampaui kepentingan pribadi. Mereka hadir untuk memperbaiki, bukan memperumit persoalan bangsa.
Ia menegaskan bahwa negara yang sehat hanya bisa dibangun dengan hikmat kebijaksanaan dan keteladanan moral. “Pemimpin yang bijak tahu kapan harus mengatur, kapan harus melayani. Itulah esensi kenegarawanan,” tegasnya.
Solusi Partai X: Membangun Kepemimpinan yang Menyembuhkan
Berdasarkan Prinsip Partai X terdapat tiga solusi untuk menumbuhkan kembali semangat kenegarawanan:
- Pendidikan Moral
Setiap calon pemimpin harus dibekali dengan pendidikan nilai kebangsaan dan moralitas publik. - Reformasi Etika Kepemimpinan
Jabatan publik harus dipegang oleh mereka yang berintegritas dan berorientasi pada pelayanan rakyat, bukan kekuasaan pribadi. - Institusionalisasi Akuntabilitas Publik
Setiap kebijakan harus transparan dan dapat diawasi rakyat. Negara yang jujur kepada rakyat adalah negara yang sehat dan dipercaya.
Rinto menekankan, bangsa ini tidak kekurangan orang cerdas, tapi kekurangan orang yang berhati besar. Negara butuh pemimpin yang mampu merangkul, bukan memecah. Yang berani mengakui kesalahan, bukan menutupi kebenaran.“Negarawan itu seperti tabib bangsa. Ia menyembuhkan dengan kebijakan yang adil dan perilaku yang bijak,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk menghidupkan kembali semangat Pancasila sebagai obat moral bagi luka kebangsaan.
Partai X menegaskan bahwa kebangkitan bangsa tidak cukup dengan reformasi struktural. Yang dibutuhkan adalah reformasi moral dan kenegarawanan. Hanya dengan itulah luka-luka sosial, dan moral dapat disembuhkan secara utuh.



