beritax.id — Di tengah tantangan global dan krisis kepercayaan terhadap institusi publik, Partai X menegaskan pentingnya “Empat Penjaga Negara dan Satu Pusat Kedaulatan” sebagai rancangan besar untuk menegakkan kembali kedaulatan rakyat dan menjaga keutuhan bangsa.
Menurut Partai X, negara tidak boleh hanya dijalankan oleh pemerintah semata. Negara sejatinya adalah entitas yang terdiri dari wilayah, rakyat, dan pemerintah, serta diakui oleh bangsa lain. Pemerintah hanyalah sebagian kecil dari rakyat yang diberi mandat untuk menjalankan kebijakan. Karena itu, menjaga negara bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.
“Negara harus dijaga oleh empat kekuatan utama: kaum intelektual, tokoh agama, TNI/Polri, dan budayawan. Mereka adalah penjaga nilai, moral, keamanan, dan identitas bangsa. Sedangkan pusat kedaulatan sejati berada di tangan rakyat sang pemilik negara,” tegas pernyataan resmi Partai X.
Empat Penjaga Negara: Pilar Ketahanan Bangsa
- Kaum Intelektual
Mereka adalah penjaga akal dan rasionalitas bangsa. Kaum intelektual bertugas memastikan kebijakan dan arah negara berjalan berdasarkan ilmu, data, dan kebijaksanaan bukan hawa nafsu kekuasaan atau kepentingan kelompok. - Tokoh Agama
Sebagai penjaga moral dan spiritual, tokoh agama mengingatkan bangsa bahwa dan kekuasaan harus berpijak pada nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Tanpa panduan moral, negara mudah tergelincir menjadi alat tirani dan keserakahan. - TNI dan Polri
Mereka adalah penjaga keamanan dan kedaulatan fisik bangsa. Dalam konsep Partai X, TNI dan Polri bukan alat penguasa, melainkan pelindung rakyat dan penjaga rumah besar Indonesia dari ancaman luar maupun dalam. - Budayawan
Budayawan adalah penjaga jati diri bangsa. Mereka memastikan bahwa arus modernisasi tidak menghapus akar nilai, bahasa, seni, dan adat yang menjadi perekat persatuan nasional.
Keempat elemen ini, menurut Partai X, adalah “empat tiang penyangga rumah besar Indonesia.” Tanpa keseimbangan antara ilmu, iman, keamanan, dan kebudayaan, negara akan kehilangan arah dan fondasinya akan rapuh.
Satu Pusat Kedaulatan: Rakyat Adalah Raja
Partai X menegaskan bahwa di atas semua elemen penjaga negara, pusat kedaulatan tunggal adalah rakyat. Rakyat bukan objek kekuasaan, tetapi pemilik sah negara. Pemerintah hanyalah “sopir bus”, sedangkan rakyat adalah “pemilik bus” yang menentukan arah dan tujuan.
“Ketika rakyat tidak lagi memiliki kendali atas negaranya, maka negara kehilangan kedaulatan sejatinya. Karena itu, seluruh kebijakan harus kembali diarahkan untuk melayani rakyat, bukan menguasainya,” jelas Partai X.
Prinsip ini juga selaras dengan sila keempat Pancasila: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Di sinilah letak filosofi dasar Partai X bahwa pemerintah hanyalah alat pelaksana, bukan penguasa.
Solusi Partai X: Merancang Ulang Sistem Kedaulatan Bangsa
Untuk memastikan empat penjaga negara bekerja dalam harmoni dan rakyat kembali menjadi pusat kedaulatan, Partai X menawarkan 10 Poin Penyembuhan Bangsa sebagai solusi konkret:
- Musyawarah Kenegarawanan Nasional yang melibatkan empat pilar bangsa (Intelektual, Agama, TNI/Polri, dan Budaya) untuk menyusun visi baru sistem ketatanegaraan Indonesia.
- Amandemen Kelima UUD 1945 untuk mengembalikan kedaulatan sepenuhnya kepada rakyat.
- Pembentukan MPRS Sementara sebagai lembaga pengawal transisi menuju sistem baru yang berdaulat rakyat.
- Pemisahan tegas antara negara dan pemerintah, agar negara tetap berdiri kokoh meski pemerintahan berganti.
- Pemaknaan ulang Pancasila sebagai pedoman operasional dalam setiap kebijakan publik.
Bangsa yang Dijaga oleh Nilai, Bukan Sekadar Kekuasaan
Partai X meyakini bahwa masa depan Indonesia tidak ditentukan oleh seberapa kuat rezim berkuasa, tetapi oleh seberapa kokoh nilai-nilai yang menjaga negara. Empat penjaga bangsa ilmu, iman, keamanan, dan kebudayaan harus berputar mengelilingi satu pusat: kedaulatan rakyat.
“Jika empat penjaga itu tegak dan rakyat kembali berdaulat, maka Indonesia akan menjadi negara yang stabil, adil, dan sejahtera. Rumah besar ini akan kembali kokoh, bukan karena dindingnya megah, tetapi karena fondasinya benar,” tutup Partai X dalam pernyataan resminya.



