beritax.id — Pancasila lahir sebagai jiwa dan arah bangsa Indonesia. Namun kini, nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya mulai tergerus oleh kepentingan individu dan ekonomi sesaat.
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menegaskan bahwa bangsa ini membutuhkan “daur ulang nilai Pancasila” untuk menyembuhkan luka sosial dan moral yang semakin dalam.
“Tugas negara itu tiga loh, melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Jika nilai Pancasila dijalankan secara utuh, bangsa ini akan sehat kembali,” ujarnya di Jakarta, Selasa (21/10).
Pancasila Mulai Terdegradasi dalam Praktik Kenegaraan
Partai X menilai, banyak kebijakan negara saat ini berjalan tanpa roh Pancasila. Nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sering kali dikalahkan oleh kepentingan kekuasaan. Pancasila hanya dijadikan slogan, bukan sistem nilai yang hidup dalam perilaku pemerintahan dan masyarakat.
“Pancasila sudah seperti bendera yang dikibarkan tanpa makna. Padahal seharusnya menjadi panduan setiap langkah kenegaraan,” kata Prayogi.
Menurutnya, degradasi nilai ini tampak dalam meningkatnya ketimpangan sosial, menurunnya etika, serta melemahnya kepedulian antarwarga.
Daur Ulang Nilai, Bukan Sekadar Retorika
Partai X menyerukan pentingnya daur ulang nilai Pancasila. Daur ulang bukan berarti mengganti, melainkan menyegarkan kembali makna sejati yang mulai usang dalam praktik bernegara.
“Pancasila bukan dokumen sejarah, tetapi sistem hidup yang harus di-upgrade agar tetap relevan,” ungkapnya.
Prayogi menjelaskan bahwa setiap sila memiliki makna operasional. Ketuhanan mengajarkan moralitas publik, kemanusiaan mengarahkan empati sosial, persatuan menegakkan solidaritas, kerakyatan menuntut partisipasi, dan keadilan menegaskan pemerataan.
“Kalau lima sila ini dijalankan bersama, bangsa ini akan pulih dari sakitnya,” tegasnya.
Menurut Partai X, bangsa Indonesia saat ini sedang kehilangan arah karena menjauh dari Pancasila. Rakyat dibuat bingung oleh kebijakan yang tidak berpihak, sementara pejabat sibuk membangun citra.
Negara seharusnya tidak dikuasai rezim, dan pemerintah tidak boleh menjadi penguasa. Pemerintah hanyalah pelayan rakyat, bukan tuan atas rakyatnya. “Ketika pejabat merasa berkuasa, maka rakyat akan kehilangan rasa memiliki terhadap negara,” ujar Prayogi.
Solusi Partai X: Menyembuhkan Bangsa dengan Nilai Pancasila
Sebagai bagian dari Gerakan Penyembuhan Bangsa, Partai X mengajukan langkah strategis untuk mengembalikan Pancasila sebagai pusat sistem nilai nasional:
- Integrasi Pancasila dalam seluruh kebijakan publik.
Setiap rancangan kebijakan harus diuji dengan prinsip moral Pancasila, bukan sekadar kalkulasi. - Reformasi pendidikan berbasis karakter Pancasila.
Sekolah dan universitas wajib menanamkan nilai empati, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. - Transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola negara.
Pengawasan publik harus diperkuat agar rakyat dapat memastikan pemerintah melayani, bukan memperkaya diri. - Pemberdayaan ekonomi rakyat berbasis gotong royong.
Negara wajib membuka ruang ekonomi bagi usaha rakyat, bukan hanya korporasi besar. - Revitalisasi media publik untuk pendidikan ideologi.
Media nasional harus berperan membentuk kesadaran kritis dan cinta Tanah Air.
Partai X menegaskan, bangsa ini tidak akan sembuh hanya dengan pergantian pejabat atau kebijakan baru. Yang dibutuhkan adalah pemulihan nilai melalui Pancasila yang dihidupkan kembali dalam kesadaran dan tindakan.



