beritax.id – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) tampil di panggung Mega Halal Bangkok 2025. Ajang internasional itu menjadi bagian strategi perluasan akses pasar global dan promosi produk halal unggulan Indonesia.
Penanggung jawab Strategic Corporate Branding Peruri, Aris Wibowo, menyatakan kegiatan ini bagian kelanjutan program inkubasi bisnis 2024. Dua UMKM binaan, Addictea dan Dcraft Indonesia, mengikuti kegiatan business matching dan showcase produk halal di Bangkok, Thailand.
Produk Addictea dikenal sebagai minuman teh artisan, sementara Dcraft unggul di kriya berbasis budaya lokal. Menurut Aris, keikutsertaan ini jadi bentuk nyata komitmen Peruri terhadap akselerasi UMKM ke pasar global.
Partai X Kritik: Jangan Sibuk Promosi Luar, Rakyat Lokal Lupa Diperhatikan
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, mempertanyakan keberpihakan nyata negara terhadap pelaku UMKM domestik. Menurutnya, promosi ke luar negeri penting, namun tidak boleh melupakan pemberdayaan lokal yang merata dan berkelanjutan.
“Negara jangan bangga menampilkan UMKM ke luar negeri, sementara banyak pelaku di kampung sendiri terbengkalai,” ujar Prayogi.
Ia menekankan, tiga tugas negara seharusnya dijalankan seimbang yaitu melindungi, melayani, dan mengatur, tanpa meninggalkan satu pun. Prayogi juga menyoroti lemahnya perlindungan ekosistem usaha mikro di daerah, khususnya akses pasar dan keberlanjutan pendampingan.
“Program inkubasi jangan hanya menyasar UMKM tertentu yang dekat dengan pusat kekuasaan,” tegasnya.
Prinsip dan Solusi Partai X untuk UMKM Berkeadilan
Partai X menekankan bahwa UMKM harus ditempatkan sebagai tulang punggung ekonomi rakyat, bukan alat pencitraan program penguasa. Pemerintah wajib memastikan dukungan menyeluruh: permodalan mudah, pasar terjamin, pendampingan serius, dan digitalisasi terjangkau.
Dalam dokumen prinsip Partai X, ditegaskan perlunya desentralisasi akses promosi dan inkubasi usaha ke semua daerah tertinggal.
Solusi Partai X mencakup pembangunan inkubator UMKM desa berbasis komunitas, peningkatan e-market lokal, dan pelibatan koperasi sebagai agregator produksi.
Selain itu, Partai X mendorong adanya audit independen terhadap program-program BUMN terkait UMKM agar transparan dan berdampak luas.
Prayogi menutup dengan pernyataan tegas, “Kalau benar mau dorong UMKM, jangan cuma tunjukkan di luar negeri. Bangun pondasinya dari desa.”