beritax.id – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menggelar pertemuan dengan Duta Besar Rusia Sergei Gennadievich Tolchenov. Pertemuan berlangsung di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur dalam suasana penuh keakraban. Menurut Kadispenal Laksamana Pertama TNI Tunggul, pertemuan itu menegaskan hubungan harmonis antara angkatan laut kedua negara.
Tunggul menjelaskan, KSAL mengapresiasi hubungan baik yang sudah lama terjalin dengan Rusia. Kerja sama di bidang pertahanan laut diyakini dapat memperkuat stabilitas kawasan maritim. Pertemuan tersebut disebut menandai komitmen bersama Indonesia dan Rusia untuk terus memperkokoh hubungan bilateral, khususnya dalam aspek pertahanan laut.
Kritik Partai X
Menanggapi hal ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, mengingatkan kembali tugas negara. Menurutnya, tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Ia menegaskan, membangun hubungan internasional memang penting, tetapi hubungan dengan rakyat tidak boleh terputus. Rakyat masih menghadapi beban hidup yang berat, sementara pejabat sibuk membangun kemesraan dengan negara lain.
Partai X menekankan bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan, sementara pemerintah hanyalah pelayan yang diberi kewenangan terbatas. Negara adalah entitas yang bertugas mewujudkan kedaulatan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat. Karena itu, diplomasi militer harus diimbangi dengan diplomasi kesejahteraan. Jangan sampai rakyat merasa terabaikan oleh kepentingan militer dan pemerintahan luar negeri.
Diplomasi Tanpa Rakyat Adalah Kosong
Menurut Partai X, diplomasi luar negeri yang tidak berakar pada kesejahteraan rakyat hanyalah seremonial. Rakyat masih kesulitan mengakses pendidikan, kesehatan, dan pangan, tetapi negara sibuk menambah alutsista mahal. Hubungan bilateral dengan negara besar seharusnya juga diarahkan untuk memperkuat kapasitas rakyat, bukan hanya kepentingan militer.
Solusi Partai X
Partai X menawarkan solusi dengan mendesain ulang struktur ketatanegaraan agar kedaulatan rakyat benar-benar dijaga. Pertama, pemisahan tegas antara negara dan pemerintah agar kebijakan luar negeri tidak dikendalikan rezim semata. Kedua, reformasi hukum berbasis kepakaran untuk memastikan kebijakan pertahanan tidak menindas rakyat. Ketiga, transformasi birokrasi digital untuk transparansi anggaran pertahanan dan memastikan alokasi untuk rakyat tidak dipotong. Keempat, pendidikan berbasis Pancasila agar generasi muda memahami bahwa kekuatan sejati negara ada pada rakyat.
Partai X menegaskan, diplomasi militer tidak boleh mengabaikan diplomasi rakyat. Hubungan dengan Rusia penting, tetapi lebih penting menjaga hubungan dengan rakyat sendiri. Negara harus melindungi, melayani, dan mengatur rakyat, bukan sekadar memperkuat hubungan militer dengan negara lain. Tanpa kesejahteraan rakyat, setiap kerja sama internasional hanyalah sandiwara di panggung kekuasaan global.