beritax.id – Momen Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, meninjau banjir dengan menaiki perahu karet di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, memicu perdebatan publik. PDIP membela langkah Rano, sementara sejumlah pihak menilai aksi tersebut lebih menonjolkan citra dibanding solusi nyata.
Rano Karno Tinjau Banjir dengan Perahu Karet
Rano Karno bersama Plt Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainah meninjau wilayah terdampak banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, pada Selasa (4/3/2025). Dalam kunjungannya, Rano turut menyalurkan bantuan berupa sembako, perlengkapan bayi, dan tas bantuan dari BPBD kepada warga yang terdampak banjir.
Rano menegaskan bahwa fokusnya saat ini adalah mempercepat penanganan banjir dengan memprioritaskan pembenahan Sungai Ciliwung melalui Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Jakarta mendapat anggaran cukup besar untuk pengendalian banjir. Tapi tentu tidak akan kelar dalam satu tahun dengan anggaran terbatas. Nah sekarang dengan bantuan, dengan program PSN, kita akan lebih fokus untuk membenahi Ciliwung,” ujar Rano di lokasi.
Sorotan dan Kritik terhadap Aksi Rano
Momen Rano menaiki perahu karet menjadi sorotan publik di media sosial. Sebagian menilai tindakan tersebut berlebihan dan lebih bersifat simbolis daripada substantif. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta F-PDIP, Dwi Rio Sambodo, menepis kritik tersebut dengan menegaskan bahwa langkah Rano merupakan bentuk kepedulian nyata terhadap warga yang terdampak banjir.
“Warga membutuhkan solusi penanggulangan banjir, bukan sekadar wacana naik perahu karet atau gimik,” ujar Rio.
Partai X Kritik Aksi Rano Karno
Rinto Setiyawan, Anggota Majelis Tinggi Partai X, menilai bahwa tindakan Rano Karno menimbulkan tanda tanya besar mengenai niat sebenarnya dari aksi tersebut.
“Prinsip Negarawan yang dianut Partai X menuntut pemimpin untuk bijaksana, berwibawa, dan visioner. Pemimpin yang baik harus menempatkan solusi konkret di atas pencitraan,” kata Rinto.
Menurut Rinto, tindakan Rano bisa menyalahi prinsip Pemerintah yang menurut Partai X harus dijalankan secara efektif, efisien, dan transparan demi kesejahteraan rakyat.
“Aksi tersebut berpotensi menimbulkan persepsi bahwa pemerintah lebih fokus pada citra ketimbang solusi jangka panjang. Padahal, esensi utama pemimpin adalah menyusun kebijakan yang konkret dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tegas Rinto.
Rinto juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis hasil nyata dibanding tindakan simbolis yang berpotensi menciptakan kesan mencari panggung elit.
Imbauan Partai X
Partai X menyerukan agar penanganan banjir di Jakarta lebih berfokus pada implementasi kebijakan berbasis data dan strategi jangka panjang.
“Kami mendorong agar kebijakan pengendalian banjir melibatkan upaya kolaboratif yang berlandaskan pada prinsip efektif, efisien, dan transparan sesuai dengan nilai yang dijunjung oleh Partai X,” tambah Rinto.
Kesimpulan
Momen Rano Karno menaiki perahu karet saat meninjau banjir menuai beragam reaksi. Sementara PDIP menilai hal tersebut merupakan aksi tanggap, Partai X mengingatkan pentingnya mengutamakan solusi konkret yang berdampak nyata. Kritik ini menyoroti perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan banjir Jakarta agar tidak berujung pada sekadar pencitraan belaka.