By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Saturday, 6 September 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Rakyat Murka, Sri Mulyani di Balik Kenaikan Gaji DPR?
Pemerintah

Rakyat Murka, Sri Mulyani di Balik Kenaikan Gaji DPR?

Diajeng Maharani
Last updated: September 3, 2025 8:39 am
By Diajeng Maharani
Share
5 Min Read
SHARE

beritax.id – Gelombang kemarahan rakyat membuncah. Ribuan massa turun ke jalan di berbagai kota dari Jakarta, Yogyakarta, Semarang, hingga Makassar, menyuarakan ketidakadilan sosial yang kian terasa. Di tengah tekanan ekonomi yang melilit masyarakat, publik dikejutkan oleh kabar kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI, yang disambut euforia oleh para wakil rakyat dengan berjoget-joget dalam video yang viral. Ironis, pesta para elite digelar saat rakyat tercekik biaya hidup.

Contents
Prosedur Kenaikan Gaji: Peran Sentral Kementerian KeuanganBanjir Kritik & Sorotan Hukum

Salah satu titik puncak dari amarah publik terjadi pada 31 Agustus 2025, ketika rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, dilaporkan dirusak dan dijarah oleh sekelompok orang tak dikenal. Insiden itu seolah menjadi simbol ledakan kekecewaan terhadap pemerintah pusat, khususnya terhadap mereka yang dianggap sebagai arsitek utama kebijakan fiskal.

Akar Ledakan Kemarahan

Demo akbar yang berlangsung sejak 25 Agustus dipicu oleh beberapa hal. Pertama, keputusan kenaikan gaji DPR dinilai sangat tidak sensitif terhadap kondisi ekonomi rakyat. Kedua, video viral anggota DPR yang berjoget pasca pengumuman gaji baru menyulut emosi publik.

Lebih jauh, insiden tewasnya seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, yang ditabrak kendaraan taktis Brimob dalam aksi unjuk rasa di Jakarta pada 28 Agustus, memperuncing emosi rakyat. Ditambah pernyataan kontroversial dari beberapa anggota DPR, mulai dari Ahmad Sahroni, Adies Kadir, hingga selebritas-politisi seperti Nafa Urbach, Uya Kuya, dan Eko Patrio, yang dianggap meremehkan penderitaan rakyat, membuat gelombang protes kian tak terbendung.

Prosedur Kenaikan Gaji: Peran Sentral Kementerian Keuangan

Secara administratif, kenaikan gaji dan tunjangan DPR memang melewati prosedur formal. Namun, banyak pihak mempertanyakan urgensi dan moralitas dari kebijakan tersebut.

You Might Also Like

Operasi Ketupat Digelar, Partai X: Keamanan Harus Nyata, Bukan Cuma Parade Seragam!
Eksekutor Gagasan Ketatanegaraan Cak Nun: Antara Ilham dan Tindakan Nyata
Modus Produsen Beras Langgar Standar Mutu, Partai X Desak Akhiri Kartel Pangan Berkedok Nasionalisme!
PNM Mekaar Diandalkan Naikkan Kesejahteraan, Partai X: Kredit Diberi, Tapi Beban Hidup Tak Berkurang!

Skema umumnya bermula dari usulan teknis oleh lembaga terkait atau Kementerian PAN-RB. Namun, tahapan krusial berikutnya ada di tangan Kementerian Keuangan, di mana Sri Mulyani berperan sebagai Bendahara Umum Negara (BUN). Di sinilah posisinya menjadi sorotan tajam.

Melalui perhitungan fiskal, Sri Mulyani-lah yang menyusun proyeksi dampak terhadap APBN. Tak hanya menghitung, Kemenkeu juga merekomendasikan kepada Presiden apakah suatu usulan bisa dilanjutkan. Setelah disetujui Presiden dan ditetapkan lewat Peraturan Pemerintah atau Keputusan Presiden, kembali lagi kepada Sri Mulyani melalui Kemenkeu untuk menerbitkan aturan teknis pencairan anggaran melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK).

Mengapa Sri Mulyani yang Disorot?

Karena perannya yang sangat vital dalam kebijakan anggaran negara. Tak ada kenaikan gaji pejabat, termasuk DPR, yang dapat direalisasikan tanpa restu fiskal dari Menteri Keuangan. Dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Sri Mulyani selaku Menkeu memegang kuasa sebagai Bendahara Umum Negara.

Ia juga bertanggung jawab dalam pengelolaan belanja negara, termasuk belanja pegawai DPR yang tercantum dalam RAPBN dan Nota Keuangan. Bahkan pada tahap teknis, PMK yang diterbitkan oleh Kemenkeu menjadi dasar pencairan ke lembaga terkait. Dengan kata lain, Sri Mulyani bukan sekadar pelaksana, tapi penentu utama kelayakan fiskal atas setiap kebijakan keuangan negara.

Banjir Kritik & Sorotan Hukum

Dalam konteks ini, wajar jika berbagai pihak kini menyorot Sri Mulyani sebagai aktor sentral di balik kenaikan gaji DPR. Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia (IWPI), Rinto Setiyawan, menyebut bahwa Sri Mulyani bukan sekadar melakukan blunder fiskal, tetapi juga melawan konstitusi dan mencederai akuntabilitas publik. Ia mempertanyakan bagaimana bisa kebijakan yang begitu memicu kegaduhan sosial tidak melalui dialog publik, apalagi dalam situasi defisit anggaran dan rendahnya daya beli masyarakat.

Sementara itu, Dr. Alessandro Rey, Ketua Umum Perkumpulan Profesi Pengacara dan Praktisi Pajak Indonesia (P5I), menilai Sri Mulyani adalah menteri yang tidak memahami hukum perpajakan secara menyeluruh, hanya fokus pada penerimaan, tanpa memperhatikan aspek hukum dan keadilan sosial.

Efek Sosial dan Krisis Kepercayaan

Ledakan kemarahan rakyat bukan hanya soal uang. Ini soal keadilan yang terasa jauh, saat para pejabat bersuka cita dalam pesta-pesta anggaran, sedangkan rakyat berjuang menafkahi keluarga dengan pendapatan yang menipis. Aksi-aksi demonstrasi yang semula berlangsung damai, berubah panas karena dianggap tidak digubris oleh elit politik.

Krisis kepercayaan ini makin dalam ketika permintaan informasi publik yang diajukan oleh IWPI melalui PPID Kemenkeu tidak dijawab secara tuntas. Masyarakat menilai sistem semakin tertutup dan tidak akuntabel.

Penutup: Legal Tapi Tidak Legitim

Kenaikan gaji DPR memang legal secara prosedural, namun publik menilainya sebagai tidak adil secara moral. Di tengah krisis ekonomi, kenaikan itu menjadi simbol dari pemisahan antara elite dan rakyat. Sri Mulyani, sebagai pengendali fiskal, memegang tanggung jawab besar atas hal ini.

Pertanyaan terbesar rakyat hari ini adalah:
“Untuk siapa negara ini bekerja? Untuk pejabat atau untuk rakyat?”

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Kerugian Rakyat Akibat Kerusuhan, Apakah Setara dengan Kerugian Saat Memilih DPR dan Pejabat Korup? Kerugian Rakyat Akibat Kerusuhan, Apakah Setara dengan Kerugian Saat Memilih DPR dan Pejabat Korup?
Next Article Sri Mulyani Bicara Adab, Tapi Dimana Adab Fiskal Negara?

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Puan Jadi Presiden Uni Parlemen OKI, Partai X: Gelar Internasional Besar, Rakyat Masih Kecil di Meja Kebijakan!

May 19, 2025
pencabutan izin tambang
Pemerintah

Prabowo Cabut Izin Tambang, Partai X: Tegas ke Bawah, Tapi Kapan Sentuh Pemilik Besarnya?

June 12, 2025
Pemerintah

Kebijakan Pemerintah Bukan untuk Rakyat? Partai X Kritik Model Negara yang Dimonopoli Eksekutif

May 26, 2025
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan setelah puluhan siswa mengalami gangguan kesehatan di Kupang
Ekonomi

Keracunan MBG di 10 Sekolah, BPOM Baru Bergerak, Partai X Soroti yang Datang Setelah Rakyat Sakit!

July 28, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.