beritax.id – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut kinerja ekonomi 10 bulan pemerintahan Presiden Prabowo berjalan baik. Ia menyatakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,12 persen pada kuartal II 2025. Inflasi dianggap terkendali, rasio utang rendah, dan neraca perdagangan surplus. Defisit APBN disebut tetap aman di angka 2,78 persen. Purbaya juga memuji program unggulan Prabowo seperti makan bergizi gratis, revitalisasi sekolah, dan cek kesehatan gratis. Ia menegaskan strategi ekonomi 2026 akan diarahkan untuk mendukung delapan agenda prioritas Presiden.
Partai X: Angka Indah, Fakta Pahit
Meski data ekonomi terlihat baik, Partai X menilai rakyat masih menghadapi kesengsaraan nyata. Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, menegaskan tugas negara ada tiga. Negara wajib melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Pujian pemerintah soal angka makro tidak menutup kenyataan harga kebutuhan pokok makin mencekik. Rakyat masih kesulitan membayar kontrakan, biaya pendidikan, hingga layanan kesehatan. Angka pertumbuhan ekonomi tidak otomatis berarti rakyat hidup sejahtera.
Partai X menekankan bahwa negara harus hadir secara konkret, bukan sekadar lewat statistik ekonomi. Prinsip yang dipegang Partai X jelas kekuasaan bukan untuk mempercantik citra, melainkan untuk memastikan kesejahteraan rakyat. Program unggulan pemerintah harus diukur dari sejauh mana rakyat merasakan manfaatnya. Bila hanya melayani pejabat, maka negara gagal menjalankan fungsinya.
Partai X menilai strategi ekonomi Prabowo masih berorientasi pada stabilitas angka, bukan kesejahteraan rakyat secara langsung. Program makan bergizi gratis misalnya, masih bermasalah pada transparansi anggaran dan distribusi. Sementara itu, UMKM dan koperasi yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi rakyat justru kalah oleh konglomerasi. Klaim surplus neraca perdagangan tidak sebanding dengan daya beli rakyat yang makin rendah.
Solusi Partai X
Partai X menawarkan solusi nyata untuk menjawab kesenjangan tersebut. Pertama, memastikan setiap program fiskal langsung menyentuh kebutuhan dasar rakyat. Kedua, memperkuat koperasi rakyat sebagai benteng ekonomi lokal, bukan hanya jargon pembangunan. Ketiga, digitalisasi pengelolaan APBN agar setiap rupiah bisa diawasi rakyat. Keempat, melakukan musyawarah kenegarawanan nasional agar arah kebijakan benar-benar berpihak pada rakyat. Kelima, menempatkan pendidikan dan kesehatan gratis sebagai prioritas utama, bukan sekadar pencitraan kebijakan.
Partai X menegaskan, angka pertumbuhan ekonomi tidak boleh menipu rakyat dengan ilusi kesejahteraan. Realitas di lapangan harus jadi acuan utama. Negara harus berpihak pada rakyat yang masih berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pemerintah boleh bangga dengan statistik, tetapi rakyat hanya menilai dari isi dompet dan harga pasar. Sejahtera bukan sekadar angka, melainkan kenyataan yang dirasakan seluruh rakyat.