beritax.id — Survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan hanya 29 persen masyarakat yang puas terhadap keberadaan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam mendampingi Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan survei ini mengukur persepsi publik terhadap peran Gibran, bukan kinerjanya secara langsung. “Pertanyaan ini menilai seberapa puas publik dengan keberadaan Wakil Presiden dalam mendampingi Presiden,” katanya.
Dari hasil survei, 2 persen menyatakan sangat puas, 27 persen puas, 34 persen cukup puas, 32 persen tidak puas, dan 5 persen sangat tidak puas. Angka ini kontras dengan tingkat kepuasan terhadap Presiden Prabowo yang mencapai 86 persen.
Partai X: Angka Ini Alarm, Bukan Sekadar Statistik
Menanggapi hasil tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, menilai temuan IPO harus dijadikan bahan refleksi nasional. “Negara punya tiga tugas pokok: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Kalau pelayanan belum terasa, artinya masih ada yang perlu dibenahi,” ujarnya.
Menurut Prayogi, rendahnya tingkat kepuasan publik terhadap Wapres menunjukkan jarak antara komunikasi kekuasaan dan aspirasi rakyat masih lebar. “Publik menunggu aksi nyata, bukan sekadar seremoni kekuasaan,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa kepercayaan publik adalah modal utama dalam demokrasi. Jika publik mulai ragu, pemerintah wajib melakukan introspeksi cepat.
Prinsip Partai X: Kepemimpinan Harus Berdiri di Atas Pelayanan, Bukan Popularitas
Partai X menegaskan, kepemimpinan sejati tidak diukur dari pencitraan, tetapi dari manfaat nyata bagi rakyat. Prinsip dasar partai menyatakan bahwa kekuasaan hanya sah jika digunakan untuk melayani rakyat dengan keadilan dan kejujuran.
Dalam pandangan Partai X, seorang pemimpin yang baik adalah yang menempatkan rakyat sebagai pusat kebijakan, bukan sekadar pendukung angka survei.
“Popularitas bisa dibentuk, tapi kepercayaan hanya tumbuh dari ketulusan dan pelayanan,” ujar Prayogi. Ia menambahkan bahwa setiap pemegang jabatan publik harus rutin melakukan evaluasi kebijakan, mendengar keluhan rakyat, dan memperbaiki arah pelayanan publik.
Solusi Partai X: Pemimpin Harus Turun ke Rakyat
Partai X menawarkan solusi konkret agar kepercayaan publik kembali menguat:
- Transparansi agenda kerja Wapres dan kabinet. Setiap program harus dipublikasikan secara terbuka agar publik tahu arah kebijakan.
- Evaluasi kinerja berbasis pelayanan publik. Fokus pada sektor kesehatan, pendidikan, dan pangan yang langsung dirasakan rakyat.
- Forum dialog rakyat-wapres. Membuka ruang aspirasi langsung agar keputusan tidak terputus dari realitas sosial.
- Penguatan peran wakil presiden di lapangan. Bukan sekadar pendamping simbolik, tetapi pelaksana misi kemanusiaan dan pemerataan pembangunan.
- Peningkatan komunikasi publik yang empatik. Pemerintah harus berbicara dengan bahasa rakyat, bukan bahasa kekuasaan.
Prayogi menegaskan, hasil survei IPO bukan sekadar kritik, tapi cermin yang harus dihadapi dengan rendah hati. “Kalau rakyat hanya 29 persen yang puas, berarti 71 persen masih menunggu bukti. Pemerintah tidak boleh menunggu waktu, harus segera turun tangan,” ujarnya.
Partai X menutup pernyataannya dengan pesan tegas yaitu “Pelayanan publik bukan panggung pencitraan. Pemimpin sejati hadir di tengah rakyat, bukan hanya di layar televisi.”



