By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Saturday, 6 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Presiden Adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Satu
Pemerintah

Presiden Adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Satu

Diajeng Maharani
Last updated: October 21, 2025 8:16 am
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia
Anggota Majelis Tinggi Partai X
Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

Rakyat sebagai Majikan, Presiden sebagai Karyawan Utama

“Presiden itu TKI-1. Tenaga Kerja Indonesia nomor satu”
Kalimat ini lahir dari Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), budayawan yang kerap mengingatkan bahwa kedaulatan sejati ada di tangan rakyat. Maksudnya sederhana tapi menghentak mengenai Presiden bukan penguasa, tapi pekerja rakyat. Ia digaji dari uang rakyat, diberi mandat oleh rakyat, dan harus siap dimintai pertanggungjawaban oleh rakyat.

Contents
Rakyat sebagai Majikan, Presiden sebagai Karyawan UtamaCak Nun dan Filsafat Negara PengabdianManajemen Bangsa dalam Kerangka Rakyat sebagai Pemilik

Paradigma ini mengembalikan arah bangsa ke posisi yang benar. Selama ini, banyak pejabat merasa dirinya “atasan,” padahal mereka hanyalah pelaksana kontrak sosial. Dalam bahasa korporasi, rakyat adalah pemilik atau pemegang saham atau share holder yang diwakili suaranya oleh MPR (Majelis Permusyaratan Rakyat) atau board of directors, dan presiden hanyalah chief executive officer (CEO) yang bekerja untuk kepentingan pemegang saham yaitu rakyat Indonesia.

Cak Nun dan Filsafat Negara Pengabdian

Cak Nun pernah berkata,

“Rakyatlah yang punya negara ini. Presiden hanya TKI yang bekerja di kantor bernama Republik Indonesia. Kalau kinerjanya buruk, majikannya boleh menegur.”

Pernyataan ini bukan sekadar kritik moral, tapi penegasan spiritual tentang makna kepemimpinan dalam pandangan Nusantara. Dalam filsafat Jawa, pemimpin bukan raja yang disembah, tetapi abdi yang melayani. Dalam Islam, pemimpin adalah khadim al-ummah atau pelayan umat.

Dengan logika ini, seorang presiden tidak bisa menempatkan diri di atas rakyat, sebab kontrak sosialnya bukan untuk memerintah, tapi untuk bekerja dan melayani. Ia adalah pegawai rakyat, bukan pemilik rakyat.

You Might Also Like

Pemerintah Rilis Paket Stimulus, Partai X: Rakyat Butuh Aksi, Bukan Angka!
Motor Brebet di Jatim, Partai X: Bukti Lemahnya Pengawasan Bahan Bakar!
Eks Menag Dipanggil Soal Korupsi Haji, Partai X: Ibadahnya (Katanya) Suci, Uangnya Masih Kotor!
Korupsi Pusat Data? Partai X: Jangan Sampai Data Rakyat Hilang, Duitnya Juga!

Negara Sebagai Kantor Rakyat

Dalam kerangka kenegaraan baru yang dirancang berdasarkan filosofi “Empat Penjaga Negara dan Satu Pusat Kedaulatan,” rakyat ditempatkan sebagai pusat dari seluruh sistem kekuasaan. Pemerintah hanyalah perangkat kerja yang beroperasi atas nama rakyat, di bawah pengawasan Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai pemegang mandat kedaulatan.

Dengan demikian, jabatan presiden sejajar dengan konsep Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang harus bekerja untuk rakyat, digaji oleh rakyat, dan harus melapor kepada rakyat. Bedanya, TKI bekerja di luar negeri untuk keluarga, sedangkan Presiden bekerja di dalam negeri untuk seluruh bangsa.

Prinsip ini menuntut perubahan paradigma besar yaitu negara bukan piramida kekuasaan, melainkan sistem layanan publik yang dikelola profesional seperti perusahaan besar, di mana presiden hanyalah karyawan paling tinggi gajinya, tapi juga paling besar tanggung jawabnya.

Manajemen Bangsa dalam Kerangka Rakyat sebagai Pemilik

Konsep ini selaras dengan teori manajemen modern dari Henry Mintzberg dan Henri Fayol, bahwa efektivitas organisasi tergantung pada kejelasan fungsi, akuntabilitas, dan transparansi terhadap pemilik sistem.
Jika rakyat adalah pemilik, maka semua pejabat, dari presiden hingga lurah adalah pekerja rakyat.
Dalam konteks ini, kepemimpinan bukan tentang prestise jabatan, tapi profesionalisme pelayanan.

Negara modern tidak membutuhkan pemimpin yang karismatik, tapi sistem yang transparan. Presiden yang baik bukan yang berwibawa di depan kamera, tapi yang hadir dalam data, kinerja, dan kesejahteraan rakyatnya.

Presiden Bekerja, Rakyat Mengawasi

Cak Nun mengingatkan kita untuk tidak menuhankan jabatan. Pemerintah hanyalah “tenaga kerja rakyat.” Mereka bekerja di bawah kontrak sosial yang bisa diperpanjang atau dihentikan sesuai kinerja.

Dalam konsep kenegaraan yang baru, Presiden adalah TKI Satu, simbol tertinggi dari pekerja rakyat, bukan penguasa rakyat.
Rakyatlah yang memiliki hak memanggil, menegur, bahkan memberhentikan bila pekerjaannya tidak sesuai amanat konstitusi.

Negara yang sehat bukan negara yang disembah pemimpinnya, tapi negara di mana pemimpinnya sadar bahwa ia hanyalah pelayan rakyat, digaji untuk bekerja, bukan berkuasa.

📄 Catatan Penulis:
Tulisan ini merupakan refleksi dari pandangan spiritual dan konstitusional baru bahwa kedaulatan harus kembali kepada rakyat. Presiden, sebagai pelaksana tertinggi pemerintahan, adalah TKI nomor satu, tenaga kerja rakyat Indonesia.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Pemerintah Adalah Pelayan Rakyat
Next Article Tiket Pesawat Murah, Partai X: Rakyat Masih Mahal, Bukan Sekadar Tiket!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Seputar Pajak

Purbaya Tak Setuju Pajak Baru, Partai X: Jangan Cuma Bicara, Aksi Nyata!

September 9, 2025
Pemerintah

Investor Asing Kabur dari BEI! Partai X: Pasar Modal Goyah?!

March 8, 2025
Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyoroti kurangnya jumlah tenaga pendidikan di Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai daerah.
Pendidikan

Sekolah Rakyat Minim Guru, Partai X: Pemerintah Sibuk Mimpi Digitalisasi, Tapi Tak Punya Tekad Sediakan Guru!

July 25, 2025
Seputar Pajak

DJP Periksa Pegawai Pajak, Partai X: Bukan Cuma Pecat, Tapi Tegakkan Hukum!

October 10, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.