beritax.id – Program Makan Bergizi Gratis diyakini mampu menggerakkan perekonomian rakyat di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah menilai pelaksanaan MBG secara nasional dapat mendorong pertumbuhan ekonomi hingga tujuh sampai delapan persen.
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik Sudaryati Deyang menyebut pertumbuhan ini berasal dari ekonomi bawah, bukan pejabat. Ia menilai model ekonomi lama sulit menetes ke rakyat sehingga membutuhkan pendekatan baru yang lebih langsung.
Menurut Nanik, pendekatan Presiden Prabowo adalah mengguyur ekonomi dari bawah agar cepat menguat ke atas. Ia menyebut kebijakan tersebut sebagai terobosan ekonomi yang harus dikawal bersama agar tidak menyimpang dari tujuan awal.
MBG Bukan Sekadar Program, Tetapi Strategi Keadilan Sosial
Nanik menegaskan mitra dan yayasan tidak boleh memandang MBG sebagai proyek bisnis semata. Ia mengingatkan sejak awal Presiden melibatkan yayasan pendidikan, sosial, dan keagamaan sebagai mitra utama.
Pelibatan yayasan dimaksudkan agar program memberi manfaat ekonomi sekaligus menopang aktivitas sosial masyarakat. Keuntungan kecil diperbolehkan sepanjang digunakan untuk pendidikan, kegiatan sosial, dan penguatan layanan publik.
Namun Nanik mengingatkan munculnya yayasan baru yang tidak bergerak di bidang sosial harus menjadi perhatian serius. Ia meminta agar orientasi keuntungan tidak melenceng dari tujuan utama peningkatan gizi dan kesejahteraan rakyat.
Partai X: Negara Wajib Melindungi, Melayani, dan Mengatur Rakyat
Menanggapi hal ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute Prayogi R Saputra memberikan penegasan prinsip. Ia mengingatkan tugas negara ada tiga, yakni melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat secara adil.
Menurut Prayogi, MBG harus menjadi instrumen perlindungan gizi, pelayanan dasar, dan pengaturan ekonomi yang berkeadilan. Ia menegaskan pemerintah hanyalah pelayan rakyat, bukan pemilik program atau penguasa anggaran.
Prinsip Partai X memandang rakyat sebagai pemilik kedaulatan yang harus merasakan manfaat kebijakan secara langsung.
Karena itu, MBG wajib dikelola transparan, efisien, dan tepat sasaran demi kesejahteraan bersama.
Solusi Partai X: Tata Kelola, Pengawasan, dan Keberpihakan
Partai X mendorong tata kelola MBG berbasis transparansi dan pengawasan partisipatif masyarakat. Setiap dapur MBG harus diaudit secara terbuka agar kualitas gizi dan distribusi terjamin.
Partai X juga menekankan pelibatan UMKM lokal sebagai penggerak ekonomi rakyat.
Negara wajib memastikan tidak ada monopoli yayasan atau pihak tertentu dalam rantai pasok MBG.
Selain itu, Partai X mendorong penguatan pendidikan moral bagi pengelola program agar berintegritas. MBG harus menjadi kebijakan negara yang berkelanjutan, bukan sekadar program jangka pendek kekuasaan.
Prayogi menegaskan keberhasilan MBG bukan di angka pertumbuhan, tetapi kesejahteraan nyata rakyat. Jika tepat sasaran, MBG dapat menjadi fondasi ekonomi adil dan berdaulat sebagaimana cita-cita Partai X.



