By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Friday, 5 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pendidikan > Pendidikan Harus Dikelola Negara, Bukan Dikorbankan untuk Kekuasaan
Pendidikan

Pendidikan Harus Dikelola Negara, Bukan Dikorbankan untuk Kekuasaan

Diajeng Maharani
Last updated: December 3, 2025 1:50 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Pendidikan seharusnya menjadi ruang paling suci yang dijaga negara, karena di sanalah masa depan bangsa dibentuk. Namun yang sering terlihat justru sebaliknya: pendidikan diperlakukan sebagai panggung kekuasaan, tempat kepentingan kekuasaan mengatur arah kebijakan tanpa mempertimbangkan kebutuhan nyata rakyat. Program berubah sesuai kepentingan, bukan kebutuhan pembelajaran. Jabatan diisi berdasarkan kedekatan, bukan kompetensi. Akhirnya, pendidikan kehilangan kendali dan negara kehilangan arah. Ketika pendidikan dikorbankan untuk kekuasaan, bangsa membayar mahal.

Pendidikan membutuhkan arah jangka panjang, tetapi yang muncul justru kebijakan yang berubah setiap kali kekuasaan berganti. Kurikulum ditata ulang, sistem penilaian direvisi, platform digital diganti, tetapi substansinya tidak pernah benar-benar membaik. Kebijakan yang seharusnya menguatkan pembelajaran malah menjadi alat pencitraan.Pendidikan tidak akan pernah maju jika terus dijadikan eksperimen kekuasaan.

Guru Terhimpit Antara Tuntutan Kekuasaan dan Keterbatasan Nyata

Guru diminta mengikuti perubahan kebijakan yang cepat, menghadapi administrasi yang menumpuk, menjalankan program seremonial, dan tetap memastikan siswa belajar dengan baik. Namun dukungan yang diterima sangat minim. Pelatihan tidak merata, fasilitas tidak cukup, dan kesejahteraan banyak guru masih tertinggal.

Guru tidak perlu janji perubahan mereka butuh sistem yang mendukung tugasnya sebagai pendidik.

Sekolah seharusnya fokus pada pembelajaran, tapi kenyataannya banyak sekolah justru menjadi lokasi proyek, lomba, pencitraan, atau kegiatan seremonial yang tidak relevan dengan pendidikan. Bangunan sekolah bisa dibiarkan rusak selama bertahun-tahun, tetapi lapangan tetap harus dibersihkan untuk menyambut pejabat. Fasilitas belajar bisa menunggu, tetapi proyek bisa segera dijalankan. Ketika sekolah lebih sibuk melayani kekuasaan daripada murid, pendidikan tidak lagi menjadi prioritas.

Arah Pembangunan Pendidikan Terasa Asing bagi Rakyat

Pendidikan diputuskan dari atas ke bawah, sering kali tanpa mendengarkan suara guru, orang tua, atau komunitas lokal. Kebijakan yang dihasilkan tampak modern, tetapi tidak relevan dengan kebutuhan daerah. Sementara itu, siswa di banyak wilayah masih belajar dengan kursi patah, ruang kelas bocor, dan fasilitas minim.

You Might Also Like

Antono Tanggapi KPP Bojonegoro Terkait Pemerasan Pajak Rp10 Miliar, Partai X Desak Reformasi Total Pengawasan Perpajakan
Seleksi ASN, Partai X: Bersihkan dari Titipan Jabatan dan Nepotisme!
Pemerintahan Prabowo Satu Tahun, Partai X: Rakyat Masih Menunggu Bukti
MPR Bicara Peran Pemuda, Partai X: Mereka Garda Bangsa, Bukan Pelengkap Upacara!

Pendidikan tidak bisa kuat jika disusun tanpa suara rakyat yang menjalankannya setiap hari.

Ketika pendidikan dikomersialisasi, akses menjadi soal uang. Ketika pendidikan dipolitisasi, kualitas menjadi soal selera penguasa. Padahal pendidikan adalah hak dasar, bukan barang jual beli dan bukan alat mempertahankan kekuasaan. Jika pendidikan terus diperlakukan sebagai komoditas atau alat kekuasaan, bangsa akan terjebak dalam ketidakadilan yang berkepanjangan.

Solusi: Kembalikan Pendidikan ke Tangan Negara, Bukan Kekuasaan

Penyelamatan pendidikan harus dimulai dengan mengembalikan tata kelolanya kepada negara secara penuh negara yang berpihak pada rakyat, bukan kepentingan kekuasaan. Arah pendidikan harus disusun melalui musyawarah kebijakan nasional yang mengutamakan ilmu pengetahuan, bukan kepentingan sesaat.
Birokrasi pendidikan harus disederhanakan agar guru bisa mengajar tanpa beban administratif yang tidak perlu. Pengelolaan data dan anggaran harus berbasis digital untuk mencegah penyelewengan. Sekolah perlu dilindungi dari intervensi kekuasaan dan proyek seremonial yang menghambat pembelajaran. Yang paling penting, negara harus memastikan akses pendidikan berkualitas untuk seluruh anak tanpa diskriminasi wilayah, kelas sosial, atau kemampuan ekonomi.

Ketika pendidikan menjadi prioritas negara, bukan kekuasaan, barulah bangsa memiliki masa depan yang benar-benar dapat diandalkan.

Kesimpulan: Pendidikan Tidak Boleh Tunduk pada Kepentingan Kekuasaan

Sampai hari ini, rakyat masih melihat bagaimana kebijakan pendidikan berubah mengikuti arah angin kekuasaan. Sementara itu, masalah mendasar seperti ketimpangan akses, kualitas guru, dan fasilitas dasar tidak kunjung diselesaikan.

Pendidikan harus dikelola oleh negara yang berpihak pada rakyat, bukan oleh kekuasaan yang sibuk mengatur citra. Bangsa tidak akan maju jika pendidikan terus dikorbankan.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Puan Dorong Kadin Bangun Ekonomi, Partai X Tekankan Keadilan untuk Rakyat
Next Article PKS Potong Gaji untuk Bencana, Partai X Dorong Solidaritas Nasional

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

PT PLN (Persero) menyatakan berhasil mengalirkan listrik ke kawasan konservasi Meru Betiri di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Pemerintah

PLN Nyalakan Listrik di Kawasan Konservasi, Partai X Ingatkan, Jangan Korbankan Alam Demi Angka Elektrifikasi!

August 4, 2025
Pemerintah

PDIP Pecat Wahyudin, Partai X: Rampok Rakyat Kok Baru Heboh!

September 23, 2025
Ekonomi

Layanan Imigrasi All Indonesia di Bali Partai X Tanya, Inklusif untuk Siapa, Turis Kaya atau Warga Biasa?

August 6, 2025
Pemerintah

Negara Hanya Tegak Bila Pejabat Sadar Dirinya Pelayan

November 18, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.