beritax.id – Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menegaskan pemerintahan Presiden Prabowo menempatkan pendidikan sebagai fondasi utama keadilan sosial. Ia menekankan bahwa pendidikan berkualitas merupakan investasi jangka panjang bangsa.
Qodari menjelaskan bahwa revitalisasi satuan pendidikan dan digitalisasi pembelajaran harus memberi dampak nyata. Ia menyebut program revitalisasi sekolah meningkat dari 14.173 sekolah menjadi 16.140 sekolah dengan anggaran tetap. Pemerintah juga menargetkan 11.744 sekolah direvitalisasi tahun depan dengan alokasi besar.
Digitalisasi Pendidikan dan Tantangan Implementasinya
Qodari menyebut digitalisasi pembelajaran sebagai lompatan besar pendidikan Indonesia. Ia menekankan pemerataan akses teknologi agar anak di daerah terpencil mendapat materi pembelajaran setara kota besar. Pemerintah menyiapkan panel interaktif dan materi digital yang bisa diakses daring atau luring.
Ia meminta kepala daerah mengawasi pelaksanaan digitalisasi secara ketat. Pemerintah menilai program ini akan melahirkan generasi baru pemimpin bangsa. Namun, ia juga menegaskan perlunya kolaborasi daerah agar percepatan revitalisasi berjalan efektif.
Sikap Partai X: Pendidikan Harus Menguatkan Rakyat, Bukan Seremoni
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute Prayogi R Saputra menyampaikan bahwa pendidikan adalah jantung keadilan sosial. Namun, ia menegaskan bahwa program pendidikan nasional tidak boleh berhenti pada slogan.
Menurutnya, negara memiliki tiga tugas mendasar yang harus hadir dalam setiap kebijakan pendidikan. Negara harus melindungi rakyat dari ketimpangan akses. Negara harus melayani rakyat dengan layanan pendidikan berkualitas. Serta negara harus mengatur agar kebijakan pendidikan tidak menghasilkan ketidakadilan baru.
Partai X memandang bahwa revitalisasi sekolah dan digitalisasi harus dipastikan menyentuh daerah tertinggal. Ia menyoroti ketimpangan sarana pendidikan yang masih besar. Banyak sekolah di desa masih kekurangan guru dan fasilitas dasar.
Prinsip Partai X: Pendidikan Harus Berkeadilan dan Berkarakter
Partai X menekankan bahwa pendidikan harus membangun kemampuan intelektual sekaligus karakter kebangsaan. Pendidikan harus mencetak warga yang kritis, berintegritas, dan sadar tanggung jawab publik.
Pendidikan juga harus menjadi alat memperluas kesempatan sosial. Pemerataan kualitas pendidikan adalah syarat keadilan sosial. Negara wajib memastikan semua sekolah memiliki fasilitas setara. Kurikulum harus responsif kebutuhan masa depan.
Pendidikan tidak boleh tunduk pada komersialisasi. Partai X memandang pendidikan sebagai hak warga. Negara wajib hadir kuat dalam pendanaan dan pengawasan. Pendidikan harus bebas dari diskriminasi.
Sorotan Kritis Partai X: Judi Online Ancam Masa Depan Generasi
Partai X mengingatkan bahwa revitalisasi pendidikan tidak akan bermakna tanpa menghadapi ancaman sosial yang merusak generasi muda. Maraknya judi online mengancam moral, psikologis, dan produktivitas anak bangsa.
Partai X menegaskan bahwa negara harus bersikap tegas terhadap ekosistem judi online. Pemerintah harus mengejar bandar besar, menutup celah regulasi, dan memastikan perlindungan menyeluruh bagi pelajar. Jangan sampai digitalisasi pendidikan berjalan, tetapi ruang digital justru dipenuhi ancaman destruktif.
Solusi Partai X: Pendidikan Rakyat sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa
Partai X menawarkan solusi komprehensif agar pendidikan benar-benar menjadi fondasi keadilan sosial. Pendidikan harus mengutamakan desa sebagai pusat pembangunan manusia. Digitalisasi harus dimulai dari sekolah yang paling tertinggal. Pemerintah harus menyediakan infrastruktur digital merata.
Selain itu, Partai X mendorong sekolah menerapkan pendidikan antikekerasan dan anti judi online. Pemerintah harus memperkuat kapasitas guru dalam teknologi digital. Pendidikan harus menjadi ruang aman, inklusif, dan berorientasi masa depan. Negara wajib memperkuat ekosistem keluarga melalui program pencegahan dampak digital.
Penutup: Pendidikan Harus Melahirkan Generasi Berdaya
Partai X menutup dengan menegaskan bahwa pendidikan tidak boleh berhenti sebagai slogan. Pendidikan harus hadir sebagai kekuatan bangsa yang membebaskan rakyat dari ketertinggalan. Negara wajib memastikan pendidikan menjadi alat kesejahteraan, keadilan sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Pendidikan harus melahirkan generasi berdaya dari seluruh pelosok negeri.



