By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Friday, 12 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Pembalakan Liar Merajalela, Pemerintah ke Mana?
Pemerintah

Pembalakan Liar Merajalela, Pemerintah ke Mana?

Diajeng Maharani
Last updated: December 11, 2025 11:39 am
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Setiap tahun, ribuan hektare hutan Indonesia hilang bukan karena bencana alam, tetapi karena aktivitas manusia yang tidak terkendali. Pembalakan liar kini bukan lagi isu terisolasi; ia telah berubah menjadi industri gelap yang bekerja dengan rapi, terstruktur, dan sering kali berjejaring dengan kepentingan yang lebih besar. Di banyak daerah, masyarakat menyaksikan pohon-pohon raksasa tumbang tanpa bisa berbuat banyak. Sementara itu, bencana ekologis seperti banjir bandang dan longsor menjadi konsekuensi yang harus mereka tanggung.

Pertanyaan publik semakin nyaring: kenapa pembalakan liar bisa terjadi sedemikian masif tanpa ada pencegahan yang berarti?

Jejak Mafia Kayu yang Sulit Diberantas

Pembalakan liar bukan hanya aksi individu yang menebang pohon secara sembunyi-sembunyi. Ia merupakan jaringan bisnis ilegal bernilai besar yang melibatkan operator lapangan, tengkulak, penyedia alat berat, dan oknum tertentu yang memuluskan jalannya proses. Aktivitas ini berjalan di tengah hutan, tetapi dampaknya terasa sampai pusat kota: kayu ilegal beredar, keuntungan mengalir, dan negara dirugikan triliunan rupiah.

Selama rantai keuntungannya tetap besar, kejahatan hutan akan terus menemukan jalannya.

Banyak kepala daerah dan masyarakat adat sudah lama memperingatkan bahwa pembalakan liar semakin brutal. Namun respons pemerintah sering kali terbatas: patroli mendadak, pernyataan reaktif, atau operasi sesaat yang tidak mengubah keadaan secara struktural. Lubang koordinasi antara pusat dan daerah membuat pengawasan tidak efektif, sementara regulasi yang ada terlalu mudah dilanggar dan minim penegakan.

Ketika negara tidak hadir secara konsisten, ilegalitas akan selalu mendahului hukum.

You Might Also Like

Analogi Rumah sebagai Cermin Sistem Negara
Cak Nun: Revolusi Ketatanegaraan Luar Biasa, BUMN Untung Besar, Bayi Lahir Dapat Rp10 Juta!
Menata Ulang Makna Negara agar Kembali Setia pada Cita Kemerdekaan
Mengapa Pendidikan Karakter Penting untuk Menyelamatkan Negara?

Kerusakan Lingkungan, Kerusakan Masa Depan

Pembalakan liar bukan hanya soal pohon yang hilang. Ia adalah rantai kehancuran yang memicu bencana ekologis, mengganggu siklus air, memiskinkan masyarakat adat, serta menghancurkan keanekaragaman hayati. Hutan Indonesia adalah paru-paru dunia dan benteng terakhir yang melindungi wilayah dari efek perubahan iklim.

Setiap pohon yang tumbang tanpa kendali mendekatkan bangsa ini pada ancaman ekologis yang jauh lebih besar.

Hutan adalah milik publik, bukan milik kelompok berkepentingan. Negara memiliki mandat konstitusional untuk melindunginya demi generasi sekarang dan masa depan. Namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa penegakan hukum masih lemah, pengawasan tidak merata, dan sanksi terlalu ringan sehingga tidak memberi efek jera.

Sebuah negara gagal ketika ia tidak mampu menjaga sumber daya paling dasar bagi kelangsungan hidup rakyatnya.

Solusi: Menguatkan Sistem Pengawasan dan Mengembalikan Kendali Hutan ke Publik

Untuk menghentikan pembalakan liar secara sistemik, negara perlu mengambil langkah konkret dan berkelanjutan. Pertama, pemisahan antara negara dan pemerintah agar pengawasan hutan dapat diperkuat melalui teknologi. Kedua, penegakan hukum harus menyasar aktor besar, bukan hanya pelaku lapangan; mafia kayu harus dibongkar, bukan sekadar ditindak parsial. Ketiga, masyarakat adat dan lokal harus diberikan hak kelola yang jelas serta diperkuat perannya sebagai penjaga hutan alami. Keempat, tata kelola perizinan harus diperbaiki dengan proses yang terbuka, terukur, dan bebas dari konflik kepentingan. Kelima, pemerintah perlu memastikan bahwa seluruh kebijakan berbasis pada keberlanjutan lingkungan, bukan hanya keuntungan jangka pendek.

Dengan langkah-langkah tersebut, hutan dapat kembali menjadi ruang hidup yang aman dan terjaga dari eksploitasi liar.

Kesimpulan: Penyelamatan Hutan adalah Penyelamatan Bangsa

Pembalakan liar bukan sekadar kriminalitas lingkungan; ia adalah tanda kegagalan negara dalam menjalankan amanah publik. Ketika pemerintah lamban, hutan habis. Ketika hutan hilang, keselamatan rakyat terancam. Dan ketika publik terus bertanya “pemerintah ke mana?”, itu berarti negara harus segera memperbaiki diri. Hutan adalah masa depan bangsa menjaga hutan berarti menjaga hidup.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Bencana di Sumatera dan Kekacauan Konstitusional: Mengapa Amandemen Kelima UUD 1945 Tak Lagi Bisa Ditunda
Next Article Membedakan Peran Pemimpin dan Negara sebagai Pilar Demokrasi Sehat

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Pakar hukum tata negara Mahfud MD menolak keras usulan pembubaran DPR RI. Menurut Mahfud, gagasan tersebut terlalu mengada-ada
Pemerintah

Mahfud MD Singgung DPR Tak Dibubarkan, Partai X: Buruk Tetap Lebih Buruk dari Kosong

August 29, 2025
Pemerintah

Purbaya Sentil Bahlil, Partai X: Rakyat Butuh Subsidi, Bukan Sendirian!

October 1, 2025
Jika konsep ketatanegaraan Cak Nun hanya dianggap ‘ngibul’, maka pertanyaannya: siapa sebenarnya yang tidak siap dengan cahaya?
Pemerintah

Jamaah “Munafik” Maiyah: Saat Konsep Tata Negara Cak Nun Dianggap Ngibul

June 24, 2025
Pemerintah

PPATK Sebut 27.932 Pegawai BUMN Terindikasi Terima Bansos, Partai X: Bagaimana Bisa Pejabat Mengambil Keuntungan?

August 8, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.