beritax.id – Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terus meningkatkan profesionalitas prajurit dalam menjalankan tugas negara. Komandan Paspampres, Mayjen TNI Edwin Adrian Sumantha, menyebut sistem reward and punishment akan diberlakukan secara objektif.
Langkah ini dilakukan untuk menjaga semangat dan kedisiplinan seluruh personel dalam menjalankan tugas pengamanan presiden. Sistem penghargaan akan diberikan kepada prajurit berprestasi secara terukur dan transparan.
Mayjen Edwin juga meminta seluruh anggota Paspampres untuk memegang teguh Astacita. Astacita adalah delapan nilai utama prajurit: Amanah, solid, tangguh, antisipatif, cepat, inovatif, totalitas, dan adaptif. Dengan Astacita sebagai panduan harian, Paspampres diharapkan mampu menjalankan tugas secara maksimal, profesional, dan penuh tanggung jawab terhadap keamanan kepala negara.
Partai X: Tertib di Istana, Tapi Menghalangi Aspirasi Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menyayangkan standar ganda dalam pendekatan keamanan. “Disiplin prajurit di istana patut diapresiasi, tapi mengapa rakyat tetap dihadang saat menyuarakan aspirasi?” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa tugas pemerintah bukan hanya menjaga simbol kekuasaan, tapi juga melindungi kebebasan rakyat untuk bersuara. Pemerintah harus konsisten: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat secara adil.
Negara Bukan Benteng Kekuasaan, Tapi Pelindung Rakyat
Partai X menilai bahwa negara harus berfungsi sebagai entitas yang menjamin keadilan, kedaulatan, dan kesejahteraan seluruh rakyat. Bukan hanya menciptakan ketertiban di pusat kekuasaan, tapi juga di ruang-ruang demokrasi rakyat.
Jika pasukan pejabat dipoles profesional, tapi aparat di lapangan tetap represif terhadap demonstran, maka itu bukan reformasi. Itu adalah kontradiksi dalam fungsi pemerintah sebagai pelindung, bukan penghalang partisipasi warga.
Solusi Partai X: Standarisasi Profesionalisme Aparat Tanpa Diskriminasi
Partai X menawarkan solusi konkret untuk mewujudkan ketertiban yang berkeadilan. Pertama, reformasi pendekatan keamanan yang menjunjung hak konstitusional rakyat untuk menyampaikan pendapat di muka umum.
Kedua, penerapan nilai Astacita harus meluas ke seluruh aparat, tidak terbatas pada pasukan pejabat. Ketiga, adopsi sistem pengawasan publik terhadap tindakan aparat di lapangan melalui mekanisme audit sipil independen.
Keempat, pelatihan reguler bagi seluruh satuan pengamanan untuk memahami prinsip HAM dan hukum kebebasan berekspresi sebagai bagian dari tugas negara.
Penutup: Keamanan Sejati Adalah Ketika Rakyat Tak Takut Suara Sendiri
Partai X menegaskan bahwa profesionalitas aparat tidak boleh eksklusif untuk menjaga pejabat. Kedisiplinan prajurit akan sempurna jika selaras dengan perlindungan atas hak-hak warga di ruang publik.
Jika aparat hanya tangkas melindungi istana, tapi gagap menjaga rakyat menyampaikan pendapat, maka pemerintah gagal menyeimbangkan tanggung jawabnya. Keamanan sejati bukan hanya dari senjata, tapi dari keberanian negara mendengar suara rakyat.